Klasifikasi Proses Milling

download Klasifikasi Proses Milling

of 15

Transcript of Klasifikasi Proses Milling

IBNU SALEH HABIBIL2H009113NILAI BA. Jenis-jenis mesinmillingPenggolongan mesinmillingmenurut jenisnya penamaannya disesuaikan dengan posisispindelutamanya dan fungsi pembuatan produknya, ada beberapa jenis mesinmillingdalam dunia manufacturing antara lain:Berdasarkan posisi spindle utama1.MesinMillingHorizontal

Gambar1. Mesin milling horisontalMesinmillingjenis ini mempunyai pemasanganspindeldengan arah horizontal dan digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan arah mendatar.

2.MesinMillingVertikal

Gambar 2. Mesin milling vertikal

Kebalikan dengan mesinmillinghorizontal, pada mesinmillingini pemasanganspindel-nya pada kepala mesin adalah vertikal, pada mesinmillingjenis ini ada beberapa macam menurut tipe kepalanya, ada tipe kepala tetap, tipe kepala yang dapat dimiringkan dan type kepala bergerak. Kombinasi dari dua type kepala ini dapat digunakan untuk membuat variasi pengerjaan pengemillingan dengan sudut tertentu.

3.MesinMillingUniversal

Gambar 3. Mesin milling universalMesinmillingini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan prinsipnya, seperti :a. Milling mukab. Milling spiralc. Milling datard. Pemotongan roda gigie. Pengeboranf. Reamingg. Boringh. Pembuatan celah

Berdasarkan fungsi penggunaan1.Plano Milling

Gambar 4. Plano milling

Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.2.Surface MillingUntuk produksi massal, kepalaspindeldancutterdinaikturunkan.3.Tread MillingUntuk pembuatan ulir.4.Gear MillingUntuk pembuatan roda gigi.

5.Copy Milling

Gambar 5. Copy millingUntuk pembuatan benda kerja yang mempunyai bentuk tidak beraturan.Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama.Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut :a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah 1 arah.b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.

6.Mesin milling hobbing

Gambar 6. Mesin milling hobbingMerupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.

7.Mesin milling gravier

Gambar 7. Mesin milling gravierMerupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu8.mesin milling CNC

Gambar 8. Mesin milling CNCMerupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang kompleks ( rumit ). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin CNC ini sangat mahal.

B. Klasifikasi proses MillingProses milling dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini berdasarkan jenis pahat , arah penyayatan, dan posisi relatif pahat terhadap benda kerja. 1.

Gambar 9. (a) Peripheral Milling; (b) Face Milling; (c) End Milling1.) Milling Periperal (Peripheral Milling )Proses milling ini disebut juga slab milling, permukaan yang dimilling dihasilkan oleh gigi pahat yang terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pahat biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat. 2.) Milling muka (Face Milling )Pada milling muka, pahat dipasang pada spindle yang memiliki sumbu putar tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses milling dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan selubung pahat.3.) Milling jari (End Milling )Pahat pada proses milling jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda kerja. Pahat dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan menyudut. Gigi potong pada pahat terletak pada selubung pahat dan ujung badan pahat..Menentukan parameter-parameter pemotongan. Parameter-parameter yang mempengaruhi pemotongan antara lain :a) Bahan yang disayat.Dengan mengetahui bahan yang akan disayat maka kita akan dapat menentukan kecepatan potong.Berikut ini adalah tabel kecepatan potong beberapa materialTabel 1. Kecepatang PotongNOBahan Benda KerjaVc (mm/menit)

1Kuningan, Perunggu keras30 - 45

2Besi Tuang14 - 21

3Baja > 7010 - 14

4Baja 50 7014 - 21

5Baja 34 5020 - 30

6Tembaga, perunggu lunak40 - 70

7Alumunium murni300 - 500

8Plastik40 - 60

b) Bahan cutterBahan cutter sangat berpengaruh terhadap kemampuan cutter dalam menyayat benda kerja. Cutter mesin milling dibuat dari berbagai jenis bahan antara lain :1) Unalloyed tool steelAdalah baja perkakas bukan paduan dengan kadar karbon 0,5 1,5% kekerasannya akan hilang jika suhu kerja mencapai 2500 C, oleh karena itu material ini tidak cocok untuk kecepatan potong tinggi. 2) Alloy tool steelAdalah baja perkakas paduan yang mengandung karbon kromium, vanadium dan molybdenum. Baja ini terdiri dari baja paduan tinggi dan paduan rendah. HSS (High Speed Steel) adalah baja paduan tinggi yang tahan terhadap keausan sampai suhu 6000C.3) Cemented CarbideSusunan bahan ini terdiri dari tungsten atau molybdenum, cobalt serta carbon. Cemented Carbide biasanya dibuat dalam bentuk tip yang pemasangannya dibaut pada holder-nya (pemegang cutter). Pada suhu 9000C bahan ini masih mampu memotong dengan baik, cemented carbide sangat cocok untuk proses pengemillingan dengan kecepatan tinggi.c) Mata potong pisau milling (geometri pisau).Salah satu faktor yang menentukan baik buruknya kualitas hasil pengerjaan proses milling adalah pengerindaan permukaan atau bidang-bidang utamadari cutter milling. Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus, cutter yang digunakan juga harus dipersiapkan secara khusus pula. Permukaan cutter yang harus diperhatikan pada waktu menggerinda adalah sudut tatal, sudut bebas sisi, sudut bebas depan, sudut bebas mata potong, dan sudut bebas belakang.d) Putaran sumbu utama.Untuk mengetahui kecepatan putar spindle utama, maka kita harus mengetahui kecepatan potong dari benda yang akan disayat. Untuk ngetahui kecepatan putar spindle utama, dapat dihitung secara matematis dengan rumus :

keterangan :n = Putaran sumbu utama (RPM)Vc = kecepatan potong (mm/menit)d = Diameter Cutter (mm) = konstanta (3,14)3) Menentukan cutterCutter mesin milling baik horisontal maupun vertical banyak sekali jenisnya antara lain :a) Cutter mantelCutter jenis ini dipakai untuk mesin milling horizontal.

Gambar 10. Cutter mantelb) Cutter alur cutterDigunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau permukaan benda lainnya.

Gambar 11. Cutter alurc) Cutter modulCutter ini dalam satu set terdapat 8 buah. Cutter ini dipakai untukmembuat roda-roda gigi.

Gambar 12. Cutter moduld) Cutter radius cekungCutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung)

Gambar 13. Cutter radius cekung

e) Cutter radius cembungCutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius dalam (cekung)

Gambar 14 Cutter radius cembungf) Cutter alur T.Alat ini hanya digunakan untuk untuk membuat alur berbentuk T seperti halnya pada meja mesin milling.

Gambar 15 Cutter alur Tg) Cutter ekor burungCutter ini dipakai untuk membuat alur ekor burung. Cutter ini sudut kemiringannya terletak pada sudut-sudut istimewa yaitu : 30, 45 ,60

Gambar 16. Cutter ekor burungh) Cutter endmillUkuran cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar. Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat dipasang pada mesin milling vertical.

Gambar 17. Cutter Endmilli) Cutter heavy duty endmillCutter ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda dengan cutter yang lain. Pada sisinya berbentuk alur helik yang dapat digunakan untuk menyayat benda kerja dari sisi potong cutter, Sehingga cutter ini mampu melakukan penyayatan yang cukup besar.

Menentukan kecepatan penyayatan dan putaran spindlea) Kecepatan PenyayatanKemampuan mesin menghasilkan panjang sayatan tiap menit disebut kecepatan potong (sayat), yang diberi symbol Cs (Cutting Speed).

Dimana :Cs : Kecepatan potong (m/menit)n : Putaran spindle utama (RPM)d : Diameter cutter (mm)Tabel 2. Kecepatan Potong untuk Beberapa Jenis PahatBahanPahat HSSPahat Karbida

Halus KasarHalusKasar

Baja Perkakas75 - 10025 45185 230110 140

Baja Karbon Rendah70 9025 40170 21590 120

Baja Karbon Menengah60 8520 40140 18575 110

Baja Cor Kelabu40 4525 30110 14060 75

Kuningan85 11045 70185 215120 150

Aluminium70 110 30 45 140 215 60 90

b) Kecepatan spindleKecepatan spindle utama dapat dihitung apabila kecepatan penyayatan telah diketahui.

Keterangan :n : kecepatan putar spindle (rpm)Vc : kecepatan potong (m/menit): konstanta (3,14)d : diameter cutter (mm)