KAF IDENTIFIKASI ANION (3).docx

32
Penggolongan Anion BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anion merupakan unsur non logam yang bermuatan negatif. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi anion ini adalah metode analisis kualitatif. Analisis kualitatif yang bertujuan utama untuk mengenali komposisi atau struktur bahan kimia, cukup banyak jenisnya, sesuai dengan jenis bahan kimia yang terdapat dalam sampel. Analisis kualitatif untuk bahan organik biasanya menjadi bagian kajian dari kimia organik sehingga tidak dimasukkan dalam bagian kimia analitik. Bahan kimia dalam sampel organik juga cukup banyak ragamnya sesuai dengan struktur dari bahan tersebut. Bahan kimia organik molekuler berbeda cara penetapannya dengan bahan kimia anorganik ionik. Analisis kualitatif kation dan anion secara sistematis telah berkembang cukup lama. Berkat kajian yang dilakukan oleh Karl Remegius Fresenius sejak tahun 1840. Analisis kualitatif untuk anion dan kation dikaji secara terpisah. Analisis kualitatif anion lebih KHALISA MUSTIKA JAY NAQLI AKBAR 15020140138

Transcript of KAF IDENTIFIKASI ANION (3).docx

Penggolongan Anion

Penggolongan Anion

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anion merupakan unsur non logam yang bermuatan negatif. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi anion ini adalah metode analisis kualitatif. Analisis kualitatif yang bertujuan utama untuk mengenali komposisi atau struktur bahan kimia, cukup banyak jenisnya, sesuai dengan jenis bahan kimia yang terdapat dalam sampel. Analisis kualitatif untuk bahan organik biasanya menjadi bagian kajian dari kimia organik sehingga tidak dimasukkan dalam bagian kimia analitik. Bahan kimia dalam sampel organik juga cukup banyak ragamnya sesuai dengan struktur dari bahan tersebut. Bahan kimia organik molekuler berbeda cara penetapannya dengan bahan kimia anorganik ionik.

Analisis kualitatif kation dan anion secara sistematis telah berkembang cukup lama. Berkat kajian yang dilakukan oleh Karl Remegius Fresenius sejak tahun 1840. Analisis kualitatif untuk anion dan kation dikaji secara terpisah. Analisis kualitatif anion lebih sederhana dibanding degan analisis kation, tetapi analisis anion memerlukan ketelitian dalam melakukan observasi dari gejala-gejala yang timbul. Mengingat keuntungan ini, maka analisis anion dipelajari sebelum analisis kation. Untuk lebih memahami mengenai anion dan kation, maka dilakukanlah percobaan ini.

B. Maksud Percobaan

Adapun maksud percobaan yang dilakukan yaitu mengetahui dan memahami tahap-tahap indetifikasi anion untuk suatu sampel.

C.Tujuan Percobaan

Adapun tujuan percobaan yang dilakukan yaitu mengetahui warna, bau, rasa, suatu sampel dengan pengujian organoleptik, dan kelarutannya dalam air, serta mengidentifikasi anion-anion dengan uji spesifikasi mengunakan beberapa pereaksi yang spesifik.

D. Manfaat Percobaan

Agar praktikan mengetahui cara menentukan anion berdasarkan tabulasi penggolongan anion serta mengerti dan mampu mengaplikasikan analisa anion dalam dunia kerja.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori umum

Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis anion tidak memiliki metode analisis standar yang sistematis seperti analisis kation. Uji pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya. Beberapa anion menghasilkan asam lemah volatil atau dioksidasi dengan asam sulfat pekat (Fresilia, 2013).

Pengujian anion dilakukan relatif sederhana kerena gangguan dari ion ion lain yang ada dalam larutan lebih minimal atau dapat diabaikan. Pada umumnya anion dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : golongan Sulfat, golongan Halida, dan golongan Nitrat (Tim teaching, 2011).

Banyak ion ion yang terlarut dapat kita temui disekitar kita, misalnya pada air laut, sungai, limbah, dan tanah.Unsur non logam dalam larutannya akan membentuk ion negatif atau anion.Metode yang digunakan untuk menetukan keberadaan anion dalam bidang kimia disebut dengan analisa kualitatif.Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion ion diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat sifat fisika seperti wwarna, spektrum, adsorbsi dan lain lain untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsntrasi yang rendah

(Lukum, 2005).

Namun demikian kita kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat alat yang sederhana yang dimilki dihampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati adalah warna, bau, terbentuknya gelembung gas ataupun endapan yang merupakan informasi awal yang berguna untuk informasi selanjutnya

(Lukum, 2005).

Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya, warna, kelarutan, garam alkali, dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasrkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan peraknya sedangkan Vogel menggolongkan anion didasarkan pada proses yang digunakan ada pemeriksaan anion (Lukum, 2005).

Beberapa kelarutan garam-garam dan anion-anion dengan di identifikasi sebagai berikut:( Vogel, 1990).

1. ion klorida (Cl-)

Garam-garam yang mengandung ion klorida umumnya larut dalam larut dalam air dan asam kuat encer, kecuali AgCl (berwarna putih). Hg2Cl2 ( berwarna putih) dan PbCl2 (berwarna putih), khusus PbCl2 mudah larut dalam air panas. sedangkan AgCl larut dalam amonia encer.

2. ion bromida (Br-)

Garam-garam yang mengandung ion bromida kebanyakan mudah larut dalam air dan asam kuat encer. kecuali AgBr (berwarna kuning ), HgBr2 (berwarna putih) dan PbBr2 (berwarna putih) khusus PbBr2 mudah larut dalam air panas.

3. ion iodida (I-)

Garam- garam yang mengandung ion iodida umunya larut dalam air dan asam kuat encer, kecuali AgI (berwarna kuningg muda ), Hg2I2 ( berwarna kuning) PbI2 ( berwarna kuning) dan HgI2 (berwarna merah). khusus PbI2 larut dalam air panas.

4. ion sulfat (SO42-)

Garam-garam yang mengandung ion sulfat umunya larut dalam air dan asam kuat encer kecuali CaSO4, SrSO4, BaSO4, dan PbSO4dengan semuanya berwarna putih. dalam larutan BaCl2 membentuk endapan putih. BaSO4 yang larut dalam HCl encer panas, asam nitrat encer, larut dalam HCl pekat panas.

5. ion Sulfit (SO32-)

Garam-garam yang mengandung ion sulfit umunya sukar larut dalam air kecuali garam yang berpasangan dengan kation Na+, K+, dan NH+ endapan dengan berbentuk berwarna putih.

6. ion nitrat (NO3-)

Garam-garam yang mengandung ion nitrat semuanya mudah larut dalam asam kuat encer. identifikaasi dapat dilakukan dengan tes cincin coklat.

7. ion nitrat (NO2-)

Garam-garam yang menagndung ion nitrit. semuanya larut dalam air kecuali perak nitrit yang sedikit larut dalam air. Untuk mengidentifikasi anion, kita perlu memperoleh larutan yang mengandung semua atau sebagian besar dari anion-anion itu, bebas air logam berat sejauh mungkin

PENETUAN KELOMPOK ANION

No

Gol

Endapan yang terjadi dengan AgNO3

Endapan yang terjadi dengan Ba(NO3)2

Anion

1

I

putih kuning

tidak larut dalam HNO3

Tidak terjadi endapan

Cl-, Br-, I-, SCN-

2

II

hitam/putih

larut dalam HNO3

Tidak terjadi endapan

S-, NO2-, CH3COO-

3

III

Putih

larut dalam HNO3

Putih

larut dalam HNO3

SO3-, CO3-, HCO3-, C2O4-

4

IV

berwarna

larut dalam HNO3

Putih/berwarna

larut dalam HNO3

PO43-, CrO42-, AsO43-, S2O32-

5

V

Tidak terjadi endapan

Tidak terjadi endapan

Putih

MnO4-, NO3-

6

VI

Tidak terjadi endapan

larut dalam HNO3

SO42-

TABULASI ANION

ANION GOLONGAN I

No

Pereaksi

Cl-

Br-

I-

SeN-

1

AgNO3

+ NH4OH

Putih

Larut

Putih kuning

Sebagian larut

Kuning

Tetap

Putih

Tetap

2

HgCl3

-

Putih kotor

Merah jingga

putih

3

Pb(NO3)2

+ dipanaskan

Putih

larut

Putih dadi

kuning

-

4

FeCl3

-

-

Larutan coklat

Larutan merah bata

5

CH3Cl3

+ H2SO4 p

-

-

Larutan ungu di bawah

-

6

H2SO4 P/HNO3

Untuk uji serbuk

Uap air

Uap coklat

Uap ungu

-

7

CuSO4

-

-

Putih Larutan coklat

-

No

pereaksi

NO3-

NO2-

S-

SO4

S2O3

SO3

1

AgNO3

-

putih

hitam

-

putih

putih

2

FeCl3

-

-

hitam

-

-

-

3

HgCl3

-

-

hitam

-

-

-

4

FeSO4 segar + H2SO4

Cincin coklat tipis

Cincin coklat tebal

-

-

-

-

5

H2SO4 2N + KMnO4

Warna KMnO4

Warna KMnO4 hilang

warna hilang

Warna tetap

Warna hilang

Warna hilang

6

BaCL2

-

-

-

putih

-

putih

7

HCL/H2SO4

-

-

-

-

kuning muda

-

ANION GOLONGAN II

ANION GOLONGAN III

No

Pereaksi

CO3-

HCO3-

PO4

C2O4

AsO34-

CrO42-

1

HCl/H2SO4

Gas

Gas

-

-

-

-

2

AgNO3

putih

-

Putih

kuning

Putih dadi

Merah coklat

Coklat merah bata

3

MgCl3

Putih

Larutan dipanaskan putih

putih

-

-

-

4

CaCl2

Putih

Putih

Putih

Putih

Putih

-

5

Ammonium molibdat

-

-

Kuning

-

Kuning

-

6

Mg mixture

-

-

Putih

-

Puith

-

B. Uraian Bahan

1. Air suling (DitJen POM, 1979)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

Rumus molekul: H2O

Rumus struktur: H-O-H

Berat molekul: 18.02

Pemerian : Cairan jernih tidak berwrana ; tidak

berbau, tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut.

2. Ammonia (Dirjen POM, 1979)

Nama resmi:AMMONIA

Nama lain:Amonia

Rumus molekul:NH4OH

Berat molekul:35,05

Pemerian:Cairan jernih; tidak berwarna; bau khas;

menusuk

Penyimpanan:Dalam wadah tertutup rapat

kelarutan:Mudah larut dalam air

Kegunaan:Sebagai pereaksi

3. Perak nitrat(Dirjen POM, 1979)

Nama resmi:ARGENTI NITRAS

Nama lain:Perak nitrat

Rumus molekul:AgNO3

Berat molekul:169,873

Pemerian:Hablur tansparan atau serbuk hablur

berwarna putih, tidak berbau menjadi gelap

jika kena cahaya

Penyimpanan:Dalam wadah tertutup rapat

kelarutan:sangat mudah larut dalam air, larut dalam

ethanol (95%)

Kegunaan:Sebagai pereaksi anion golongan III dan IV

4. Asam nitrat(Dirjen POM. 1979)

Nama resmi:ACIDUM NIITRAS

Nama lain:Asam nitrat

Rumus molekul:HNO3

Berat molekul:120,01

Pemerian:Cairan berasap, jernih, tidak berwarna

Penyimpanan:Dalam wadah tertutup rapat

kelarutan:larut dengan air hingga 1000 ml

Kegunaan:Sebagai pereaksi golongan anion

5. Besi (III) klorida(Dirjen POM. 1979)

Rumus Molekul : FeCl3

Berat Molekul: 162,2 P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Pemerian : Serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas

warna jingga dari garam hidrat yang telah

terpengaruhi oleh kelembaban

Kelarutan: Larut dalam air, larut bervalensi, berwarna

jingga

Kegunaan : Sebagai pereaksi

6. Timbal (II) Nitrat(Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : Plumbu Nitras

Nama lain : Timbal (II) nitrat

RM/BM : Pb(NO3)2 / 270,21

Pemerian : hablur tidak berwarna (putih) atau serbuk

hablur putih.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup.

Kegunaan : sebagai pereaksi

7. Tembaga (II) sulfat(Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : Cupru Sulfas

Nama lain : Tembaga (II) sulfat

RM/BM : CuSO4/159,61

Pemerian : prisma triklinik(serbuk hablur biru)

Penyimpanan : dalam wadah tertutup.

Kegunaan : sebagai pereaksi

C. Prosedur Kerja

a. Uji Organoleptik

1. Siapkan sampel yang akan diuji

2. Amati warna dan bau sampel

3. Catat hasilnya

b. Uji kelarutan dalam air

1. Siapkan 3 buah tabung reaksi

2. Masing-masing tabung isi dengan sampel secukupnya

3. Tambahkan air pada tabung (1)

4. Amati perubahan yang terjadi

c. Uji golongan dan spesifik

1. Disiapkan Tabung reaksi dan rak tabung

2. Dimasukkan Sampel (ST7) dan ditambahkan dengan aquadestilata

secukupnya sebagai stok awal.

3. Dipipet stok secukupnya dimasukkan kedalam dua tabung reaksi

4. Tambahkan tabung (I) dengan AgNO3

5. Tambahkan tabung (II) dengan BaNO3

6. Tabung yang berisi AgNO3 mengalamai endapan berwarna putih kuning

dan Ba(NO3)2 larut maka sampel termasuk golongan 1(halida)

7. Setelah diketahui golongannya maka dilakukan uji spesifik (jenis anion)

pada Sampel (ST7).

8. Ditambahkan AgNO3 ( putih kuing ) + NH4OH ( Tetap ).

9. Tambahkan lagi dengan PbNO3 pada tabung reaksi baru ( kuning ).

10. Tambahkan agi dengan FeCl3 pada tabung reaksi baru dan terbentuk

larutan coklat

11. Tambahkan dengan CuSO4 mengalami ( putih dan larutan coklat)

12. Dilihat ditabulasi hasil yang sesuai di golongan 1

13. Dicatat hasil yang diamati

BAB 3 METODE KERJA

A. Alat Praktikum

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu botol semprot, bunsen, tabung reaksi, rak tabung reaksi, dan pipet tetes.

B. Bahan Praktikum

Adapun bahan yang diguanakan pada percobaan ini yaitu sampel anion (ST7), NH4OH, FeCl3, Pb(NO3)2, CuSO4, AgNO3, HNO3, dan aquadest.

C. CaraKerja

A. Uji Organoleptik

Pertama disiapkan sampel yang akan diuji kemudian diamati warna dan bau sampel. Setelah itu dicatat hasilnya.

B.Uji Kelarutan dalam air

Disiapkan tabung reaksi lalu masing-masing tabung diisi dengan sampel secukupnya. Setelah itu ditambahkan air jika larut dalam air jadikan satu tabung adalah stok. Disiapkan 2 tabung reaksi, dipipet stok lalu masukkan dalam tabung 1 dan 2. Tabung 1 tambahkan AgNO3 ( putih-kuning) tabung 2 Ba(NO3)2 (larut). Dilihat dalam tabulasi sampel termasuk anion golongan halida.

C. Uji golongan dan spesifik

Pertama disiapkan sampel yang akan diuji golongannya. Diuji dengan menggunakan pereaksi tertentu. Bahan sampel yang telah diketahui golongannya diuji dengan pereaksi spesifik. Setelah itu diamati reaksi yang terjadi pada saat penambahan pereaksi spesifik untuk menentukan jenis anionnya.

BAB IV KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

A. Hasil

A. Uji Organoleptik

Kode Sampel

Warna

Bau

Bentuk

ST7

putih

Tidak Berbau

kristal

B. Uji Kelarutan

Kode Sampel

Kelarutan

Pada Air

ST7

Larut

C. Uji Golongan/Spesifikasi

Kode Sampel

AgNO3

NH4OH

Pb(NO3)

FeCl3

CuSO4

ST7

kuning

tetap

kuning

Larutan coklat

putih

larutan coklat

Reaksi:

ST7 + AgNO3 kuning

ST7 + NH4OH tetap

ST7 + Pb(NO3)2 kuning

ST7 + FeCl3larutan coklat

ST7 + CuSO4 putih larutan coklat

B. Pembahasan

Sebelum membahas lebih jauh, perlu kita ketahui bahwa Analisis Kimia ini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu sampel yang belum diketahui jenis golongan dan nama unsurnya.Melakukan pemeriksaan pendahuluan dan menentukan pereaksi spesifik, kemudian pereaksi tersebut berdasarkan hasil reaksi yang terjadi dapat ditentukan jenis golongan dan unsurnya. Dimana pereaksi spesifik adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation. Sedangkan pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk beberapa jenis kation.

Anion adalah ion yang bermuatan negatif. Anion terdiri dari 3 golongan yaitu golongan I, golongan II, dan golongan III. Ketiga golongan tersebut dapat ditentukan dengan pereaksi-pereaksi yang telah disediakan seperti NH4OH, FeCl3, Pb(NO3)2, CuSO4, AgNO3 dan lainnya.

Dalam praktikum mengenai Analisis anion ini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu sampel yang belum diketahui jenis golongan dan nama unsurnya. Melakukan pemeriksaan pendahuluan dan menentukan pereaksispesifik, kemudianpereaksitersebutberdasarkan hasil reaksi yang terjadi dapat ditentukan jenis golongan dan unsurnya.

Dalam percobaan kali ini dilakukan serangkaian uji, yaitu uji organoleptik, uji kelarutan dalam air, serta uji spesifiksasi atau uji golongan. Uji organoleptis merupakan uji pendahuluan, uji ini meliputi pengamatan bentuk, warna, rasa, kelarutan, dan bau, serta sifat-sifat higroskopis sampel. Pengamatan ini bertujuan mengamati bentuk sampel.Apakah sampel tersebut berbentuk serbuk, hablur, Kristal, atau lainnya. Pengujian ini dapat mempermudah untuk menentukan jenis anionnya. Uji kelarutan juga mempermudah dalam penentuan sampel. Ujiwarna larutan juga mempermudah identifikasi. Dengan adanya Pengamatan warna kita dapat mengetahui ciri anion pada sampel, karena warna menjadicirikhas anion tertentu.

Adapun sampel yang diperoleh pada saat uji anion yaitu kode ST7 memiliki warna putih, tidak berbau, dan berbentuk kristal. Jika dilarutkan dalam aquadest maka akan larut. Ketika dilakukan uji spesifik dengan penambahan AgNO3 akan terjadi endapan kuning dan jika ditambahkan NH4OH larutan tetap. Selanjutnya kita uji dengan Pb(NO3)2 terjadi endapan kuning, kita uji lagi dengan FeCl3 akan terbentuk larutan berwarna coklat, dan terakhir kita lakukan pengujian dengan CuSO4 akan terjadi larutan warna coklat dan terbentuk sebuah endapan berwarna putih. Dalam percobaan kali ini dalam penentuan golongan tidak terjadi sebuah kesalahan hasil yang didapatkan sesuai dengan tabulasi penggolongan anion.

BAB 5 PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan identifikasi anion dengan kode sampel ST7 yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setelah sampel tersebut di uji dengan pereaksi-pereaksi tertentu, maka golongan sampel tersebut adalah golongan Halida yaitu l-.

B. Saran

Dalam melakukan percobaan identifikasi anion, kelengkapan alat sangatlah penting karena percobaan ini menggunakan banyak tabung reaksi. Selain itu ketelitian juga harus diperhatikan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM.. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.

Fresilia, Shera. 2013. Makalah Kimia Analitik Analisa Kation Dan Anion. Palembang: Stikes Perdhaki Charitas Palembang.

Lukum, Astin P. 2005. Bahan Ajar Dasar Dasar Kimia Analitik. Gorontalo; Universitas Negeri Gorontalo.

Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatis Makro dan Mikro Edisi Kelima. Penerbit: Kalman Media Pusaka, Jakarta.

Team Teaching DDKA. 2011. Modul Praktikum Dasar Dasar Kimia Analitik. Gorontalo ; Universitas Negeri Gorontalo.

LAMPIRAN

A. Skema kerja

a. Uji Organoleptik

Siapkan sampel yang akan diuji

Amati warna, bau, dan bentuk sampel

Catat hasilnya

b. Uji penggolongan

Siapkan tabung reaksi

Isi tabung dengan sampel secukupnya

Tambahkan air pada tabung,

Lalu simpan sebagai stok

Siapkan dua tabung reaksi

Tabung (1) isi beberapa tetes stok + AgNO3 + HNO3

Tabung (2) isi beberapa stok + Ba(NO3)2 + HNO

jika terjadi endapan pada AgNO3 maka termasuk golongan 1

catat hasil pengamatan

c. Uji spesifik

Siapkan tabung reaksi

Masing-masing tabung diisi dengan stok yang dibuat tadi

Tambahkan larutan sampel dengan beberapa peraksi sesuai dengan pereaksi penentuan jenis anion golongan Halida

Amati perubahan yang terjadi

Catat hasilnya

Gambar

Sampel

10

Uji Golongan

Endapan Kuning putih dalam AgNO3

Sampel ST10 larut dalam BaNO3

Stok Sampel ST10

Sampel ST10

Uji Spesifikasi

Sampel ST10+FeCl3

Sampel ST10+AgNO3+NH4OH dipanaskan

Endapan putih kuning sampel ST10+AgNO3+NH4OH

Endapan putih kuning sampel ST10+AgNO3

Penambahan beberapa pereaksi dengan sampel larutan ST710 untuk penggolongan jenis anionnya

Sampel ST10+Pb(NO3)2

Sampel ST10+CuSO4

KHALISA MUSTIKA JAYNAQLI AKBAR

15020140138