Case Report Lakesla

30
CASE REPORT KAKI DIABETIKUM Yaleswari Hayu P 2009.04.0.0056 Rizka Amalia 2009.04.0.0057

description

lakesla

Transcript of Case Report Lakesla

CASE REPORT KAKI DIABETIKUM

CASE REPORT KAKI DIABETIKUMYaleswari Hayu P 2009.04.0.0056Rizka Amalia 2009.04.0.0057Diabetes MelitusDefinisiPenyakit metabolik sebagai akibat dari kurangnya insulin efektif baik oleh karena adanya disfungsi sel beta pankreas atau ambilan glukosa di jaringan perifer, atau keduanya (pada DM-Tipe 2), atau kurangnya insulin absolut (pada DM-Tipe 1). KlasifikasiDM tipe I DM tipe II DM Tipe spesifik lainDM gestationalFaktor ResikoUsia tua >45 tahunObesitas BBR > 110%BMI > 25 kg/mLP : P 80 cm L 90 cmHipertensi >140/90 mmHgRiwayat DM dalam garis keturunanRiwayat kehamilan bayi besar = BBL >4000gr atau abortus berulangRiwayat DM pada kehamilanDislipidemi HDL : P < 35 mg/dl L < 40 mg/dlTG > 250 mg/dlPernah TGT (toleransi glukosa terganggu) atau GDPT (Gula darah puasa terganggu)Gejala KlinisPoliuriPolidipsiPolifagiPenurunan berat badanPareseParalisaPhlebitisPruritisPolineuropatiKriteria DiagnosisKadar glukosa sewaktu 200 mg/dl + gejala klasikKadar glukosa darah puasa 126 mg/dlKadar glukosa plasma 2 jam PP atau setelah 75 gr glukosa TTGO 200 mg/dl

TatalaksanaTerapi Primer :DietLatihan fisikEdukasi

Terapi sekunder :OHO dan insulinCangkok pankreas

KomplikasiKomplikasi AkutHipoglikemiaDiabetes KetoasidosisSindrom Hiperglikemik Hiperosmolar Nonketotik

Komplikasi KronikKomplikasi MakrovaskulerPenyakit Arteri KoronerPenyakit SerebrovaskulerPenyakit Vaskuler Perifer

Komplikasi MikrovaskulerRetinopati DiabetikNefropatiNeuropati DiabetesPROGNOSIS75% orang diabetes mellitus tipe 2 akan meninggal karena penyakit jantung dan 15% karena stroke.Angka mortalitas dari penyakit kardiovaskular 5x lebih tinggi pada pasien dengan diabetes mellitus dibanding tanpa diabetes mellitus.Setiap peningkatan HbA1C 1%, resiko meninggal disebabkan diabetes meningkat sebanyak 21%.

PreventifMenjaga berat badan idealOlah raga teraturMakan makanan yang sehatMinum obat jika diperlukan

KAKI DIABETIKUMDEFINISIUlkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat

KLASIFIKASI0. Tidak ada luka terbuka, kulit utuh. 1. Ulkus Superfisialis, terbatas pada kulit. 2. Ulkus lebih dalam sering dikaitkan dengan inflamasi jaringan. 3. Ulkus dalam yang melibatkan tulang, sendi dan formasi abses.4. Ulkus dengan kematian jaringan tubuh terlokalisir seperti pada ibu jari kaki, bagian depan kaki atau tumit. 5. Ulkus dengan kematian jaringan tubuh pada seluruh kaki

Faktor Resikoa. Faktor-faktor risiko yang tidak dapat diubah : 1) Umur 60 tahun. 2) Lama DM 10 tahun. b. Faktor-Faktor Risiko yang dapat diubah : 1) Neuropati (sensorik, motorik, perifer). 2) Obesitas. 3) Hipertensi. 4) Glikolisasi Hemoglobin (HbA1C) tidak terkontrol. 5) Kadar glukosa darah tidak terkontrol. 6) Insusifiensi Vaskuler karena adanya Aterosklerosis yang disebabkan : a) Kolesterol Total tidak terkontrol. b) Kolesterol HDL tidak terkontrol. c) Trigliserida tidak terkontrol. 7) Kebiasaan merokok. 8) Ketidakpatuhan Diet DM.9) Kurangnya aktivitas Fisik. 10) Pengobatan tidak teratur. 11) Perawatan kaki tidak teratur. 12) Penggunaan alas kaki tidak tepat

Gejala dan Tandaa. Sering kesemutan. b. Nyeri kaki saat istirahat. c. Sensasi rasa berkurang. d. Kerusakan Jaringan (nekrosis). e. Penurunan denyut nadi arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea. f. Kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal. g. Kulit kering

Diagnosis Ulkus diabetika a. Pemeriksaan Fisik : inspeksi kaki untuk mengamati terdapat luka/ulkus pada kulit atau jaringan tubuh pada kaki, pemeriksaan sensasi vibrasi/rasa berkurang atau hilang, palpasi denyut nadi arteri dorsalis pedis menurun atau hilang. b. Pemeriksaan Penunjang : X-ray, EMG dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah ulkus diabetika menjadi infeksi dan menentukan kuman penyebabnya

Patogenesis

STATUS PASIENIdentitas PasienNama: Tn. PYUmur: 54 tahunAlamat: Kalongan Baru 19SubjektifKeluhan Utama : post amputasi e.c gangren diabetikumRiwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan post amputasi gangren diabetikum yang disebabkan karena kulit yang mati lalu ditariknya hingga menyebabkan luka. Luka semula kecil di ibu jari kaki sebelah kiri namun tidak mendapatkan perawatan yang baik karena penderita tidak merasakan apa-apa hingga merambat ke empat jari di sebelahnya, lalu ke seluruh kaki. hingga pada tanggal 13 mei 2014 penderita dan keluarganya memutuskan untuk mengamputasi kaki kirinya sebatas setengah tungkai bawah.

Pasien mengalami gejala diabetes seperti makan banyak, penurunan berat badan dan sering terbangun dimalam hari karena ingin buang air kecil sejak tahun 1998 tetapi baru diketahui jika gula darahnya tinggi pada tahun 2012.Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien tidak memiliki riwayat penyakit Riwayat Penyakit Keluarga : Adik dan orang tua pasien juga mengalami diabetes melitus

ObyektifKeadaan umum: Tampak lemahKeadaan sakit: SedangKesadaran: Compos mentisGCS : 4-5-6Vital sign: T : 110/80 mmHgRR : 20 x/menit N : 96 x/menit Suhu : 36,2 Caksiler Regular, isi cukup, tekanan cukup, equal

Kepala: Konjungtiva anemis (-) Sclera icterus (-) Cyanosis (-) Dyspneu (-)Leher: Pembesaran thyroid (-) Pembesaran KGB (-) Deviasi Trakea (-)

Thorax: Pulmo : I = Bentuk simetris P = Pergerakan simetris P = sonor/sonor A = Vesikuler/Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-Cor : I = Ictus cordis tidak tampak P = Ictus cordis tidak teraba P = batas jantung normal A = S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : I = tampak sedikit cembung simetris A = Bising usus normal P = H/L/R = -/-/- , Nyeri tekan (-) P = Asites (-)

Ekstrimitas: Akral hangat + +Edema - - + + - -Post amputasi kaki kiri

AssessmentDiagnosa : Post Amputasi e.c gangren diabeticumPLANNINGPlanning Diagnosa LabECGFoto ThoraxPlanning TerapiMinum obat diabet / insulin teraturPerawatan luka dengan baik dan teraturterapi hiperbarik untuk mempercepat penyembuhan lukaPlanning EdukatifPola hidup sehat dan olahraga teraturJalankan diet sesuai anjuran Kontrol rutin baik di poli penyakit dalam, poli ginjal ataupun poli jantung

HUBUNGAN ANTARA HBOT DENGAN ULKUS DIABETIKUM

Terapi oksigen hiperbarik memberikan manfaat fisiologis untuk pasien dengan luka ulkus antara lain: peningkatan oksigenasi pada daerah yang luka dan terancam luka, membangkitkan jaringan granulasi, membunuh organisme dan meningkatkan fagositosis. Tekanan pada terapi hiperbarik bermanfaat untuk meningkatkan penetrasi antibiotik, meningkatkan produksi kolagen fibroblast untuk mendukung angiogenesis kapiler sehingga mempercepat penyembuhan luka. Terapi oksigen hiperbarik memberikan efek bakteriostatik langsung pada mikroorganisme anaerobPrinsip HBOTOksigen 100%Tekanan dinaikkan menjadi 2,4 ATA

Mekanisme KerjaHiperoksigenasi Memperkecil volume gelembung gas dan mempercepat resolusi gelembung gasMerangsang pembentukan pembuluh darah kapiler baruPenekanan pertumbuhan kumanMendorong pembentukan fibroblast Meningkatkan efek fagositosis dari leukosit

Saat konsentrasi oksigen yang tinggi, terdapat stimulasi phagocyte oxidative killing dan meningkatkan modifikasi kolagen.Terapi oksigen hiperbarik secara langsung meningkatkan replikasi fibroblast, aktivasi osteoclast, vascular endothelial growth factor, dan platelet-derived growth factors. Efek persisten setelah administrasi terapi oksigen hiperbarik adalah stimulasi pertumbuhan kapiler.Pada studi yang dilakukan pada tulang hipovaskular kerusakan akibat radiasi, Marx et al mendemonstrasikan setelah terapi oksigen hiperbarik beberapa sesi, densitas kapiler meningkat hingga 80%. Observasi ini diperhitungkan sebagai mekanisme fisiologis utama pada pengobatan oksigen hiperbarik untuk osteoradionecrosis.Terapi oksigen hiperbarik juga menginduksi pertumbuhan kapiler perifer pada luka yang tidak menyembuhThank You