BPOM-Notifikasi Kosmetik Dan Penandaan Kosmetik-Seamarang 25 Mei 2015
-
Upload
bella-fara-ratna-dila -
Category
Documents
-
view
175 -
download
22
description
Transcript of BPOM-Notifikasi Kosmetik Dan Penandaan Kosmetik-Seamarang 25 Mei 2015
Notifikasi Kosmetika, dan Penandaan
Direktorat Penilaian Obat Tradisional,
Suplemen Makanan dan Kosmetik
Badan Pengawas Obat dan Makanan, RI
Semarang, 22 Mei 2015
Dra. Mayagustina Andarini, M.Sc, Apt
Outline
• Harmonisasi ASEAN
• Kriteria & Tata Cara Notifikasi
• Penandaan dan Klaim Kosmetika
• Dokumen Informasi Produk
2
3
Harmonisasi ASEAN
Obat dan Makanan Aman meningkatkan Kesehatan Masyararakat dan Daya Saing Bangsa
1. Meningkatkan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan Berbasis Risiko Untuk Melindungi Masyarakat
2. Mendorong Kemandirian Pelaku Usaha dalam Memberikan Jaminan Keamanan Obat dan Makanan serta Memperkuat Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan
3. Meningkatan Kapasitas Kelambagaan BPOM.
5
HARMONISASI ASEAN di bidang kosmetik bertujuan untuk menghilangkan hambatan teknis dengan menyelaraskan
peraturan dan persyaratan teknis di ASEAN tanpa mengabaikan mutu dan keamanan produk
Penerapan Sistem Notifikasi Kosmetik dengan berdasarkan pada peraturan ASEAN (ACD)
yang ditransposisi kedlm peraturan nasional
SEBELUM
ASEAN HARMONIZATION
SESUDAH
ASEAN HARMONIZATION
1. Sistem Registrasi
(Pre Market Evaluation )
1. Sistem Notifikasi
(Penapisan & verifikasi bahan kosmetika
dan formula; penilaian keamanan
kosmetika)
2. Post Market Control:
- Inspeksi Sarana Produksi (CPKB) dan
Sarana Distribusi
- Sampling dan Pengujian
- Pengawasan iklan dan penandaan
2. Post Market Control:
- - Audit Dokumen Informasi Produk (DIP):
Evaluasi keamanan (Product
Safety Evaluation/PSE)
Evaluasi mutu dan kemanfaatan
- Inspeksi Sarana Produksi (CPKB) dan
Sarana Distribusi
- - Sampling dan Pengujian
- - Pengawasan iklan dan penandaan
3. Post Market Surveillance
Monitoring Efek Samping Kosmetika
(MESKOS)
- 3. Post Market Surveillance
- Monitoring Efek Samping Kosmetika
- (MESKOS)
- Laporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD)
- yang serius oleh produsen/importir
PERUBAHAN PARADIGMA
Persyaratan Utama:
Setiap kosmetika yang beredar wajib
memenuhi standar, persyaratan mutu,
keamanan, dan kemanfaatan
Registrasi Notifikasi
Sesudah Produk Beredar
Sebelum Produk Beredar
NotifikasiKosmetik ke Badan POM
SISTEM NOTIFIKASI
Pengawasan Di Pasaran
Inspeksi
Nomor Notifikasi
Sampling
Pengujian
Database produk
Dokumen Informasi Produk (DIP) MESKOS
Mutu Keamanan Kemanfaatan
Audit DIP/EKP
PMS/PSE
8
9
Kriteria dan Tata Cara Notifikasi
Tujuan Sistem Notifikasi
Memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada Industri/Importir tentang Quality (Mutu), Safety (Keamanan) dan Efficacy (Manfaat) dari kosmetika
Pimpinan Industri/Importir harus menandatangani pernyataan (declaration) mengenai jaminan mutu, keamanan dan manfaat produk
PERATURAN MENTERI KESEHATAN No. 1176/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang NOTIFIKASI KOSMETIKA
• PERMENKES Nomor 1175/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Izin Produksi Kosmetika
• PERMENKES Nomor 1176/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetika
• Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.12.10.11983 tahun 2010 tentang Kriteria dan Tata Cara Pengajuan Notifikasi Kosmetika, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan POM Nomor 34 Tahun 2013
• Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.12.10.12123 tahun 2010 tentang Pedoman Dokumen Informasi Produk
• Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.12.10.12459 tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan POM Nomor 44 tahun 2013
PERATURAN terkait NOTIFIKASI KOSMETIKA (JDIH : www.pom.go.id)
lanjutan....
• Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.12.11.10051 tahun 2011 tentang Mekanisme Monitoring Efek Samping Kosmetika
• Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 tahun 2011 Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetika
• Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.12.11.10689 tahun 2011 tentang Bentuk dan Jenis Sediaan Kosmetika Tertentu yang dapat Diproduksi oleh Industri Kosmetika yang Memiliki Izin Produksi Golongan B
• Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.08.11.07331 tahun 2011 tentang Metode Analisis Kosmetika
lanjutan....
• Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.06.12.3697 tahun 2012, terakhir dengan Peraturan Kepala Badan POM Nomor 2 tahun 2014
• Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.04.11.03724 tahun 2011 tentang Pengawasan Pemasukan Kosmetika
• Peraturan Kepala Badan POM Nomor 44 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.23.12.10.12459 tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika
14
Industri, importir kosmetik, atau usaha yang melakukan kontrak produksi harus :
– Bertanggung jawab terhadap keamanan, manfaat dan mutu kosmetika yang diedarkan.
– Melakukan Monitoring Efek Samping Kosmetik (MESKOS) dan melaporkan apabila terjadi kerugian atau KTD penggunaan kosmetika, untuk menangani keluhan dan/atau menarik kosmetika Laporan.
– Melaporkan ke Badan POM apabila kosmetika yang sudah dinotifikasi tidak lagi diproduksi atau diimpor.
– Bertanggung jawab terhadap kosmetika yang tidak lagi diproduksi atau diimpor yang masih ada di peredaran.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KOSMETIKA
Tata Cara Pengajuan Notifikasi
Dilakukan dalam 2 tahap:
I. Pendaftaran Pemohon Notifikasi kosmetika
II. Pendaftaran Notifikasi produk kosmetika (dilakukan oleh
Pemohon yang telah terdaftar)
Pemohon Notifikasi
a. Industri kosmetika
b. Importir
c. Usaha perorangan/badan usaha
yang melakukan kontrak
produksi
Prosedur Pendaftaran Pemohon Notifikasi Kosmetik
Pemohon Mengisi formulir
registrasi pemohon via www.pom.go.id
Verifikasi data *
User ID and Password** Catatan : *Badan POM akan melakukan verifikasi kebenaran keberadaan produsen luar negeri ** User ID and password digunakan untuk prosedur selanjutnya (notifikasi kosmetik)
Pendaftaran Pemohon
17
Prosedur Notifikasi Kosmetika
TIDAK (on the web)
Perintah Bayar (on website) cetak
dan bayar
Verifikasi
Pemohon
Mengisi formulir (www.pom.go.id)
Kirim
Surat Perintah Bayar dikirim ke BPOM
Ditolak (on the web)
Product ID
YA
Verifikasi Template dan Formula / Komposisi
YA TIDAK
Nomor Notifikasi (on the web)
Notifikasi Kosmetika
18
14HK
E-payment
• Sistem pembayaran notifikasi secara online
• Launching pada tanggal 30 September 2013
• Saat ini baru bisa dilakukan melalui teller di Bank BNI 46
• Belum berlaku untuk notifikasi pembaharuan (daftar ulang) dan notifikasi perubahan
19
TIDAK SESUAI (on the web)
Perintah Bayar (on website) cetak
Pemohon
Mengisi formulir/template secara online (www.pom.go.id)
Kirim Ditolak
(on the web)
Product ID
Verifikasi Template dan Formula / Komposisi
TIDAK
Nomor Notifikasi (on the web)
Pembayaran ke Bank BNI (teller) menyebutkan ID Billing
Rekonsiliasi dan verifikasi secara elektronik
(by sistem)
YA
YA
14 HK
Single Payment YA
Create Multi Payment
Perintah Bayar Multi Payment (on website) cetak
TIDAK
Prosedur Pembayaran Secara Elektronik (e-payment)
NOTIFIKASI PEMBAHARUAN
• Produk-produk yang telah habis masa berlaku izin edarnya harus melakukan pembaharuan (daftar ulang)
• Syarat: tidak mengalami perubahan formula maupun data administrasi
• Perpanjangan nomor notifikasi (daftar ulang) diberikan nomor notifikasi yang sama dengan nomor notifikasi sebelumnya
21
NOTIFIKASI PERUBAHAN
PERUBAHAN KEMASAN
PERUBAHAN DATA PERUSAHAAN
(NAMA, ALAMAT)
Notifikasi perubahan
23
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI Nomor Hk.03.1.23.12.10.11983 tahun 2010 tentang Kriteria dan Tata Cara Pengajuan Notifikasi Kosmetika
Pasal 4 :
(1) Apabila dilakukan perubahan atas:
a. nama industri/importir/badan usaha yang melakukan notifikasi tanpa perubahan hak untuk
mengedarkan atau status kepemilikan;
b. alamat industri/importir/badan usaha yang melakukan notifikasi dengan tidak terjadi
perubahan lokasi pabrik;
c. nama pimpinan industri/importir/badan usaha yang melakukan notifikasi; atau
d. ukuran dan jenis kemasan; harus dilakukan notifikasi perubahan.
(2) Selain perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat di atas, industri/importir/badan usaha harus
memperbaharui notifikasi.
24
Penandaan dan Klaim Kosmetika
Persyaratan Umum Penandaan
Lengkap, Obyektif dan Tidak Menyesatkan
Sesuai dengan Data Pendaftaran yang telah Disetujui
Menggunakan Huruf Latin dan Angka Arab
Tidak Boleh Mencantumkan :
- Seolah-olah sebagai Obat
- Rekomendasi dari Dokter, Apoteker,
Pakar di bidang Kosmetik atau Organisasi Profesi
Nama produk
Kegunaan
Cara Penggunaan
Komposisi ; diurut berdasarkan kadar kecuali
bahan dengan kadar dibawah 1%, untuk
pewarna dapat mencantumkan “may contain”
Nama dan negara produsen
Nama dan alamat lengkap pemohon notifikasi
Nomor bets
Ukuran, isi atau berat bersih
Tanggal kedaluwarsa
NOMOR NOTIFIKASI
26
PENANDAAN HARUS MENCANTUMKAN
Penandaan lain yang berkaitan dengan keamanan dan mutu
Penandaan yang ditulis dengan bahasa asing, harus disertai
keterangan mengenai kegunaan, cara penggunaan dan
keterangan lain dalam Bahasa Indonesia kecuali produk yang
umum digunakan seperti lipstik, sabun, sampo, dll
Peringatan-peringatan yang perlu dicantumkan dalam penandaan
harus dalam Bahasa Indonesia, peringatan tersebut mengacu
kepada lampiran daftar bahan kosmetik dalam Peraturan Kepala
Badan POM RI nomor HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011 tentang
persyaratan teknis bahan kosmetik
FRISIA
Nett. 100 mL
Body Lotion
f.l.o.r.a.l
POM N : Batch no: Exp. Date:
FRISIA Body Lotion f.l.o.r.a.l
Lotion pelembab yang menjaga &
merawat kelembutan dan kelembababan kulit.
Cara penggunaan: Tuangkan secukupnya pada telapak
tangan, usapkan merata pada tangan, kaki dan badan.
Ingredients: Aqua, Glycerine, Polyethylene
Glycol, Tocopheryl Acetate, Niacinamide, Methyl Paraben
PT. Abecede Jl. Griya Utama No.32
Jakarata Utara – Indonesia Telp: 021 - 4445566
netto
Keterangan kegunaan & cara
penggunaan
Keterangan Cara Pakai
Penempatan Komposisi Penempatan no
notifikasi, kode produksi & expire
date
Nama kosmetika
Penempatan nama & alamat lengkap
pemohon notifikasi
LOKAL
PRODUK LOKAL
bebebe
Nett. 100 mL
Body Lotion
f.l.o.r.a.l
bebebe Body Lotion f.l.o.r.a.l
Lotion pelembab yang menjaga &
merawat kelembutan dan kelembababan kulit.
Cara penggunaan: Tuangkan secukupnya pada telapak
tangan, usapkan merata pada tangan, kaki dan badan.
Ingredients: Aqua, Glycerine, Polyethylene
Glycol, Tocopheryl Acetate, Niacinamide, Methyl Paraben
PT. Abecede Jl. Griya Utama No.32
Jakarata Utara – Indonesia Telp: 021 - 4445566
netto
Keterangan kegunaan & cara
penggunaan dalam Bahasa Indonesia
Keterangan Cara Pakai
Penempatan Komposisi
Penempatan no notifikasi, kode
produksi & expire date
Nama kosmetika
Penempatan nama & alamat lengkap
pemohon notifikasi
S&J Int. Thailand Nama & negara produsen
IMPOR
PRODUK IMPOR
POM N : Batch no: Exp. Date:
INFORMASI
KOSMETIK
KLAIM
KEMANFAATAN
TERCANTUM
PADA
PENANDAAN
KLAIM (keterkaitan klaim dgn penandaan)
KLAIM KOSMETIKA
Adalah kata, kalimat, alinea/ayat atau implikasi sederhana yang menunjukkan kegunaan produk
Berdasarkan Cosmetic Europe Guideline :
“Efficacy Evaluation of Cosmetic Product”
• Cosmetic claim is any public information, primarily
provided for marketing purposes, on the content, the
nature, the effect, the properties or the efficacy of the
product
• Klaim yang dicantumkan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam peraturan dan berdasarkan pada keamanan serta kemanfaatan
produk sehingga konsumen terhindar dari klaim yang menyesatkan dan
berlebihan
• Klaim kosmetika tidak boleh berisi pernyataan seolah-olah sebagai obat dan
bersifat tidak rasional
• Klaim dapat dicantumkan berdasarkan:
a) Bahan yang digunakan;
b) Data Pendukung, berupa :
hasil pengujian sesuai dengan protokol uji yang dapat diterima
secara ilmiah;dan/atau
data pendukung lain seperti namun tidak terbatas pada
jurnal ilmiah, sertifikat halal, surat keterangan asal.
Persyaratan Klaim
5 (lima) langkah dalam melakukan proses identifikasi produk dan klaim kosmetika,
yaitu :
1. Komposisi Kosmetika
Kosmetika tidak boleh mengandung bahan yang dilarang dan/atau melebihi batas
kadar dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan.
2. Area penggunaan Kosmetika
Kosmetika dimaksudkan hanya untuk bagian luar tubuh manusia (epidermis,
rambut,kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa
mulut.
Produk yang digunakan secara oral, injeksi, atau bersentuhan dengan
bagian lain dari tubuh manusia, misalnya membran mukosa hidung atau
organ genital bagian dalam bukan termasuk kosmetika.
3. Fungsi Utama Kosmetika
Berfungsi untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan,
memperbaiki bau badan dan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.
4. Peruntukan produk (product presentation)
Kosmetika tidak digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit.
Dengan demikian hal-hal dibawah ini harus dievaluasi agar tidak menyimpang
dari peruntukannya:
a. klaim produk dan keterkaitan klaim dengan kegunaan kosmetika;
b. bentuk sediaan dan cara penggunaan;
c. penandaan;
d. materi pendukung;
e. iklan;
f. target kelompok konsumen tertentu. Populasi dengan penyakit tertentu atau
kondisi efek samping dari penyakit tertentu tidak diperbolehkan, contoh:
melembabkan kulit untuk penderita psoriasis.
Lanjutan....
5. Efek fisiologi produk
Kosmetika mempunyai efek fisiologi yang tidak permanen, dimana untuk
mempertahankan efeknya, beberapa kosmetik perlu digunakan secara
teratur
Lanjutan....
1. Apakah produk mengandung bahan sesuai dengan peraturan Kepala BadanPOM RI tentang Kosmetika dan tidak mengandung bahan yang dilarang didalam peraturan?
Produk
1.Komposisi
2.Area penggunaan
3.Fungsi Utama
5. Fungsi Non Kosmetika
Kosmetika
Bukan Kosmetika
Bukan Kosmetika
Bukan Kosmetika
Bukan Kosmetika
Bukan Kosmetika
4.Peruntukan Non Kosmetika
2. Apakah produk dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku,bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut?
5. Apakah produk secara permanen mengembalikan, memperbaiki atau mengubah fungsi fisiologi dengan mekanisme farmakologi, imunologi atau metabolik?
4. Apakah produk dimaksudkan untuk mengobati atau mencegah penyakit pada manusia?
3. Apakah produk dimaksudkan untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau badan dan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik?
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Contoh klaim Data yang dibutuhkan
Membantu menyamarkan noda-noda hitam di
wajah & melindungi kulit dari sinar UVA-UVB
Mengandung Bahan baku yang berfungsi
sebagai whitening & tabir surya yang
memberikan perlindungan terhadap UVA dan
UVB (dan didukung oleh referensi dari jurnal
yang published)
Membantu mengurangi keringat berlebih & bau
badan selama 24 jam
Uji klinis perhitungan jumlah keringat dan
sniff test selama 24 jam
Merupakan sampo yang diformulasikan khusus
untuk membantu mengurangi ketombe & rasa
gatal akibat ketombe
Mengandung bahan baku yang berfungsi
sebagai anti ketombe
Non comedogenic – dermatology tested Uji klinis terhadap jumlah komedo yang
timbul selama penggunaan produk - Single
pacth test, repeated insult pacth test
Sediaan rambut • Menghilangkan ketombe secara permanen; • Memperbaiki sel-sel rambut; • Mencegah kerontokan rambut; • Merangsang pertumbuhan rambut;
Perawatan kulit Mencegah, mengurangi atau mengembalikan perubahan fisiologi dan kondisi degenerasi yang disebabkan faktor usia; • Menghilangkan bekas luka; • Menimbulkan efek kebas/mati rasa; • Mencegah, mengobati, atau
menghentikan jerawat
• Mengobati selulit; • Mengurangi ukuran tubuh (contoh: ukuran lingkar pinggang); •Mengurangi/mengontrol pembengkakan/ udem; • Menghilangkan/membakar lemak; • Memiliki efek antifungi/antijamur; • Memiliki efek antivirus.
Sediaan perawatan gigi dan mulut Mengobati atau mencegah abses pada gigi, gumboils, peradangan mulut/gigi, luka pada mulut, periodontitis, pyorrhoea, periodontal disease, stomatitis, sariawan atau masalah lain pada gigi/mulut.
Lanjutan....
40
Dokumen Informasi Produk (DIP)
Dasar Hukum Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1176/MENKES/PER/VIII/2010
Tahun 2010 tentang Notifikasi Kosmetika Pasal 15 :
(1) Industri kosmetika, importir kosmetika, atau usaha perorangan/badan usaha yang melakukan kontrak produksi harus memiliki DIP sebelum kosmetika dinotifikasi.
(2) Industri kosmetika, importir kosmetika, atau usaha perorangan/badan usaha yang melakukan kontrak produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menyimpan DIP dan menunjukkan DIP bila sewaktu-waktu diperiksa/diaudit oleh Badan POM.
(3) Ketentuan mengenai Pedoman DIP ditetapkan oleh Kepala Badan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK.03.1.23.12.10.12123 Tahun 2010 tentang Pedoman Dokumen Informasi Produk (DIP)
Pedoman Dokumen Informasi Produk
Bab I Ketentuan Umum – Definisi
Bab II Pedoman Dokumen Informasi
Produk
Bab III Pemeriksaan/Audit
Bab IV Sanksi Administratif
Bab V Ketentuan Penutup
BAB I Kosmetika :
bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar), atau gigi dan membran mukosa mulut, terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubahpenampilan, dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik
Dokumen Informasi Produk (DIP) :
Data mengenai mutu, keamanan, dan kemanfaatan
BAB II
PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK
• Kosmetika yang akan diedarkan di wilayah
Indonesia harus dilakukan notifikasi kepada Kepala
Badan POM.
• Sebelum dilakukan notifikasi, Pemohon Notifikasi
harus memiliki DIP untuk setiap kosmetika yang
akan dinotifikasi.
BAB II
PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK
• DIP terdiri atas:
– Dokumen Administrasi dan Ringkasan Produk;
– Data Mutu dan Keamanan Bahan Kosmetika;
– Data Mutu Kosmetika; dan
– Data Keamanan dan Kemanfaatan Kosmetika.
• DIP mengacu kepada Pedoman DIP
Lanjutan ..
BAB II
PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK
• DIP ditulis dalam bahasa Indonesia dan/atau Inggris.
• DIP harus selalu diperbaharui bila ada perubahan yang
dilakukan.
• DIP dapat berupa dokumen elektronik dan/atau tertulis
(hard-copy) serta disimpan dengan baik.
• DIP harus disimpan paling singkat 4 (empat) tahun terhitung
setelah kosmetika terakhir diproduksi atau diimpor.
Lanjutan ..
• Pemohon Notifikasi harus dapat menunjukkan DIP bila
sewaktu-waktu diperiksa/diaudit oleh petugas.
• Dalam pelaksanaan pemeriksaan/audit, petugas harus
dilengkapi dengan tanda pengenal dan surat tugas dari
pejabat berwenang.
BAB III
PEMERIKSAAN/AUDIT
Berupa :
• Peringatan tertulis;
• Larangan mengedarkan kosmetika untuk sementara;
• Penarikan kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan mutu,
keamanan, kemanfaatan dan penandaan dari peredaran;
• Pemusnahan kosmetika; atau
• Penghentian sementara kegiatan produksi dan/atau peredaran
kosmetika.
• Notifikasi dibatalkan (Permenkes 1176: Pasal 14,b)
BAB IV
SANKSI ADMINISTRATIF
Bagian I Bagian II Bagian III Bagian IV
Data Administratif
dan Ringkasan
Data Teknis
Data Bahan
Kosmetik
Data
Produk Jadi
Data Keamanan
dan Manfaat
Produk Jadi
FORMAT DIP
Dipersiapkan oleh Safety Assessor (Penanggung Jawab Teknis
DIP BAGIAN I
Data Administratif :
• kosmetika dalam negeri, paling sedikit berisi:
– fotokopi surat izin produksi kosmetika;
• kosmetika impor, paling sedikit berisi:
– fotokopi Angka Pengenal Importir (API);
– fotokopi surat penunjukan keagenan dari produsen negara asal;
– fotokopi Certificate of Free Sale (CFS) untuk kosmetika impor yang
berasal dari negara di luar ASEAN, dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang atau lembaga yang diakui di negara asal dan dilegalisir oleh
KBRI setempat
Berisi informasi mengenai data administrasi dan data teknis dari produk jadi
secara umum
Data Administratif
kosmetika kontrak, paling sedikit berisi:
◦ fotokopi surat izin produksi kosmetika industri penerima
kontrak;
◦ surat perjanjian kerjasama kontrak antara pemohon
notifikasi dengan penerima kontrak produksi;
kosmetika lisensi, paling sedikit berisi:
◦ fotokopi surat izin produksi kosmetika;
◦ surat perjanjian kerjasama antara pemohon notifikasi
dengan perusahaan pemberi lisensi.
Lanjutan ..
Ringkasan Data Teknis
a) Formula kualitatif dan kuantitatif, paling sedikit berisi:
• Nama bahan ditulis sesuai dengan nama yang tercantum dalam International
Nomenclature Cosmetic Ingredients (INCI) atau nama lain sesuai dengan
referensi yang berlaku secara internasional;
• Kadar bahan ditulis dalam persentase dengan jumlah total 100%;
• Fungsi dari setiap bahan kosmetika
• Untuk bahan pewangi atau bahan aromatis harus mencantumkan:
nama pewangi;
nomor kode komposisi pewangi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh
International Fragrance Association (IFRA); dan
identitas pemasok.
b) Penandaan dan informasi kosmetika, paling sedikit berisi:
• penandaan pada kemasan primer dan/atau kemasan sekunder sesuai dengan
yang diedarkan;
• informasi lain yang dapat berupa brosur, etiket, dan lain-lain yang merupakan
satu kesatuan dengan kemasan primer dan/atau kemasan sekunder dari kosmetika
sesuai dengan yang diedarkan, bila ada.
c) Pernyataan pembuatan (Manufacturing Statement):
Pernyataan bahwa kosmetika dibuat sesuai dengan CPKB.
Penjelasan tentang sistem penomoran bets.
d) Ringkasan penilaian keamanan (safety assessment) :
Pernyataan keamanan yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Teknis atau
Penilai Keamanan (Safety Assessor) dengan mencantumkan nama dan
kualifikasinya;
e) Ringkasan Penilaian Keamanan :
Pernyataan keamanan yang ditanda tangani oleh penanggungjawab teknis atau
penilai keamanan dengan mencantumkan nama & kualifikasinya
Lanjutan ..
f) Ringkasan efek yang tidak diinginkan pada manusia;
g) Ringkasan data pendukung klaim:
paling sedikit berisi ringkasan laporan penilaian kemanfaatan kosmetika,
berdasarkan komposisi atau uji kemanfaatan yang dilakukan;
DIP BAGIAN II
A. Spesifikasi dan metode analisis bahan kosmetik, yang
meliputi
Spesifikasi masing – masing bahan termasuk spesifikasi “air”
Metode analisisnya (termasuk identifikasi bahan kosmetik)
Untuk fragrance, harus mencantumkan nama dan kode fragrance,
nama dan alamat pemasok dan surat pernyataan kesesuaian dengan
pedoman IFRA terakhir
57
Berisi data teknis lengkap mengenai mutu dari bahan kosmetik yang
digunakan dalam kosmetik
B. Data keamanan bahan kosmetika
Dari pemasok bahan kosmetik
Dari referensi resmi
(published data atau scientific committee
seperti ACSB - ASEAN, SCCS -EU,CIR –US,
COSING)
Lanjutan ..
Data bagian ini dapat disimpan terpisah dari bagian DIP lainnya
DIP BAGIAN III
Data ini berisi informasi mengenai :
a. Formula secara kualitatif dan kuantitatif (Nama bahan
kosmetik dalam INCI name atau referensi lain tercantum
pada ACD)
b. Proses pembuatan :
c. Spesifikasi dan metode analisis dari produk jadi
d. Ringkasan laporan stabilitas produk jadi, terutama untuk
produk dengan waktu stabilitas dibawah 30 bulan
Bagian III berisi data teknis yang lengkap mengenai mutu dari
kosmetik
III. DATA PRODUK JADI
DIP BAGIAN IV
Berisi informasi mengenai data penilaian keamanan serta data
kemanfaatan yang relevan untuk mendukung setiap klaim produk
jadi, yaitu :
a. Penilaian keamanan :
– Laporan penilaian keamanan kosmetika berdasarkan bahan kosmetika
yang ditanda tangani oleh penanggung jawab teknis atau safety
assessor
– CV penanggung jawab teknis atau safety assessor
b. Laporan mengenai efek yang tidak diinginkan terhadap
kesehatan manusia yang harus selalu di update
c. Data kemanfaatan produk jadi yang relevan untuk
mendukung klaim yang tercantum pada produk jadi
IV. Data keamanan & kemanfaatan kosmetik
PERUBAHAN DATA DIP
DIP harus selalu diperbaharui bila ada perubahan
yang dilakukan. Riwayat perubahan DIP harus
didokumentasikan dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari DIP