Bone Healing

download Bone Healing

of 34

description

muskuloskeletal

Transcript of Bone Healing

  • BONE HEALING

  • Bone Healing Fase fase Penyembuhan tulang 1. Hematom ( terjadi segera setelah terjadi fraktur ) 2. Fase Proliferasi 3. Fase Callus 4. Fase Konsolidasi 5. Fase Remodelling

  • MAL UNION

  • DELAYED UNION

  • NON UNION

  • CLINICAL UNION

  • RADIOLOGICAL UNION

  • DISLOKASI

  • DISLOKASI SENDI BAHU ( Gleno Humeral Joint ) Stabilitas sendi bahu tergantung dari otot-otot dan kapsul , tendon yang mengitari sendi bahu. Sedangkan hubungan antara kepala humerus dan cekungan glenoid terlalu dangkal Karena susunan anatomi diatas maka sendi bahu merupakan sendi yang mudah mengalami dislokasi. Pada waktu terjadinya dislokasi yang pertama terjadi kerusakan kapsul sendi dibagian anterior Dengan adanya robekan tadi, maka sendi bahu kan mudah mengalami dislokasi ulang bila mengalami cidera lagi, hal ini disebut sebagai Recurrent dislokasi

  • Beberapa bentuk dislokasi sendi bahuAnterior Posterior Superior Inferior ( Luxatio erecta )

  • Pada luxatio erecta posisi lengan atas dalam posisi abduksi, kepala humerus terletak dibawah glenoid, terjepit pada kapsul yang robek . Karena robekan kapsul sendi lebih kecil dibanding kepala humerus, maka sangat susah kepala humerus ditarik keluar, hal ini disebut sebagai efek lubang kancing ( Button hole effect )

  • Dislokasi Anterior Sering terjadi pada usia dewasa muda karena KLL atau olahraga Biasanya terjadi karena gerakan puntiran keluar ( ekternal rotasi ) tekanan kearah ekstensi dari sendi bahu Posisi lengan atas dalam posisi abduksi Dalam posisi tersebut diatas akan terjadi regangan yang berat pada kapsul yang melekat pada glenoid bagian depan bawah. Pertemuan kapsul dengan glenoid berupa fibrocartilage. Kalau daya dorongnya terlalu kuat terjadilah alfusi fibrocartilage dibagian bawah dan depan glenoid , lesi ini disebut sebagai BANKART Laesi.

  • Karena terjadi robekan kapsul, kepala humerus akan keluar dari cekungan glenoid kearah depan dan medial, kebanyakan tertahan dibawah coracoid Mekanisme lain terjadinya dislokasi adalah trauma langsung. Penderita jatuh pundak bagian belakang terbentur lantai atau tanah gaya akan mendorong permukaan belakang humerus bagian proksimal kedepan .

  • Gejala Klinik Pundak terasa sakit sekali, bentuk pundak asimetris, dimana bentuk deltoid pada sisi yang cidera tampak mendatar , hal ini disebabkan kepala humerus sudah keluar dari cekungan glenoid ke depan Pada palpasi, didaerah subacromius jelas teraba cekungan Posisi lengan bawah dalam kedudukan abduksi dan eksorotasi

  • Pemeriksaan Penunjang X-ray AP

    PenanggulanganDilakukan reposisi tertutup 1. Cara HippocratesPenderita tidur terlentang diatas meja, lengan penderita pada sisi yang sakit ditarik ke distal, posisi lengan sedikit abduksi. Sementara itu kaki penolong ditekankan ke aksila

  • 2. Cara Kocher Penderita ditidurkan diatas meja. Penolong melakukan gerakan yang dapat dibagi menjadi 4 tahap : * tahap 1 : dalam posisi siku fleksi penolong menarik lengan atas kearah distal. * tahap 2 : dilakukan gerakan ekserotasi dari sendi bahu * tahap 3 : Melakukan gerakan adduksi dan fleksi pada sendi bahu * tahap 4 : Melakukan gerakan endorotasi sendi bahu Setelah terreposisi sendi bahu difiksasi dengan dada, dengan verban dan lengan bawah digantung dengan sling (mitella ) selama 3 minggu

  • 3. Cara Stimson Penderita tidur tengkurap diatas meja, lengan yang cidera dibiarkan tergelantung ke bawah, lengan diberi beban seberat 5 7,5 Kg, dibiarkan selama 20 25 menit.

    Yang sering dipakai cara Kocher

  • Dislokasi Hip ( Dislokasi caput femur ) Bisa terjadi : * Anterior * Posterior * Inferior * Sentral

  • Yang paling sering terjadi adalah Dislokasi Posterior Biasanya terjadi trauma langsung pada lutut sehingga caput femur terdorong ke belakang misalnya : Kecelakaan mobil lutut terbentur ke dasboard. Posisi penderita flexi, adduksi, endorotasi

  • Pemeriksaan Penunjang X-Ray Pelvis AP

    Penanganan Cara Allis Penderita tengkurap diatas tempat tidur dan tungkai yang sakit dibiarkan tergantung pada posisi flexi.

  • 2. Cara Bigelow Pasien tidur terlentang, satu orang assisten menekan kedua SIAS, satu orang assisten lagi menarik paha ke arah lateral sedangkan penolong menarik tungkai pada posisi flexi lutut , gerakan adduksi kemudian dilanjutkan dengan ekserotasi.

  • 3. Cara 900 900 Satu assisten memfiksasi pelvis, satu orang assisten lagi mendorong trochanter, operator menarik femur pada posisi panggul dan lutut 900 900

    Selanjutnya tungkai dipertahankan dengan skin traksi ( traksi kulit ) selama 3 minggu