BAB III MPKP ok
-
Upload
fira-riandini -
Category
Documents
-
view
259 -
download
12
description
Transcript of BAB III MPKP ok
1
18
BAB III
PEMBAHASAN KASUS DAN APLIKASI MODEL ASUHAN KEPERAWATAN MPKP
Kasus
Disebutkan daerah akan dibangun sebuah rumah sakit dengan sasaran regional. Lingkungan rumah sakit adalah lingkungan yang dikategorikan padat penduduk. Setiap musin hujan sungai di daerah tersebut cendaerung meluap sehingga area tersebut termasuk daerah yang rawan banjir, dengan akses jalan kabupaten dan jalan provinsi.
Hasil survey awal menunjukan penyakit yang sering terjadi di masyarakat adalah gangguan system pencernaan terutama beberapa minggu pasca terjadinya banjir. Rumah sakit pada tahap awal direncanakan memilki 150 tempat tidur rawat inap dengan rincian sebagai berikut :
a. Ruang penyakit dalam kelas III 20 tempat tidur
b. Ruang penyakit dalam kelas I dan kelas II 30 tempat tidur
c. Ruang penyakit bedah kelas III 20 tempat tidur
d. Ruang penyakit bedah kelas I dan kelas II 30 tempat tidur
e. Ruang penyakit anak 20 tempat tidur
f. Ruang maternitas 30 tempat tidur
Manajemen rumah sakit menetapkan target 2 tahun awal tingkat hunian diharapkan adalah :
a. Ruang penyakit dalam kelas III 75%
b. Ruang penyakit dalam kelas I dan kelas II 60%
c. Ruang penyakit bedah kelas III 70%
d. Ruang penyakit bedah kelas I dan kelas II 60%
e. Ruang penyakit nak 75%
f. Ruang maternitas 75%
Petunjuk :
1. Buat rumusan visi rumas sakit tersebut
2. Buat rumusan misi rumah sakit tersebut
3. Buat visi dan misi untuk bidang keperawatan
4. Buat visi, misi, untuk ruang perawatan bedah dewasa dan bedah anak
5. Hitung jumlah tenaga perawat untuk masing-masing ruangan
Buatlah suatu rencana stratgi di ruang bedah kelas I dan II dengan masalah MPKP meliputi, pengumpulan data, analisis SWOT, identifikasi masalah, dan POA.
3.1 Pembahasan Kasus
3.1.1 Visi Rumah Sakit
Menjadi RS unggulan yang memberikan pelayanan kesehatan terbaik, berkualitas, profesional yang mampu dijangkau oleh masyarakat di daerah Cibaduyut, Kopo dan Caringin dengan berorientasi pada pelayanan penyakit infeksi khususnya dalam sistem pencernaan.
3.1.2 Misi Rumah Sakit
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang holistik, komprehensif, dengan unggulan pada pelayanan kesehatan penyakit infeksi khususnya sistem pencernaan.
2. Menciptakan SDM yang kreatif, inovatif dan profesional.
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas dan menunjang.
4. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan.
5. Menjadi mitra masyarakat dalam penanggulangan masalah kesehatan di daerah Cibaduyut, Kopo dan Caringin.
3.1.3 Visi Bidang Keperawatan
Memberikan pelayanan keperawatan secara holistik, komprehensif dan terjangkau pada kasus infeksi khususnya dalam sistem pencernaan.
3.1.4 Misi Bidang Keperawatan
Kami anggota Departemen Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Menuju Sehat (RSMS) yang berkaitan dengan dan dalam dukungan filosofi RSMS di kawasan Cibaduyut, Kopo dan Caringin, menerima hal berikut sebagai misi kami, yaitu:
1. Menyediakan perawatan yang efisien dan efektif secara komprehensif kepada pasien dalam membantu memulihkan kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari RS.
2. Membantu mengembangkan dan menciptakan suasana yang kondusif bagi pasien dan staf keperawatan.
3. Mengajarkan, mengarahkan dan membantu dalm kegiatan profesional keperawatan.
4. Ikut serta dan bekerjasama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di Rumah Sakit.
3.1.5 Filosofi Bidang Keperawatan
1. Kami yakin setiap pasie mempunyai hak hidup dan mati dengan baik dan sepantasnya.
2. Kami yakin setiap pasien adalah seorang yang harus dihargai tanpa membedakan kebangsaannya, suku, keyakinan, warna kulit, jenis kelamin, atau status.
3. kami yakin perawatan harus bersifat tersendiri bagi masing-masing pasien.
3.1.6 Motto : Rumah Sakit Menuju Sehat
S: Selalu berpedoman pada standar pelayanan keperawatan yang berkualitas dan profesional.
E : Etika dan sikap profesional selalu ditinjukan dalam setiap pelayanan keperawatan
H : Hemat dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan dalam hal biaya dan tenaga.
A : Amanah dalam menjalankan tugas.
T : Tulus dan ikhlas dalam bekerja sesuai standar pelayanan keperawatan
3.1.7 Tujuan Bidang Keperawatan
Dalam jangka waktu 2 Tahun bidang keperawatan Rumah Sakit Menuju Sehat, dapat :
1. Mencapai pelayanan asuhan keperawata yang efektif efisien dan komprehensif dengan mengacu pada pelayanan pasien.
2. Menciptakan suasana yang kondusif bagi staff dan klien dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
3. Mendukung terlaksananya hubungan yang terapeutik antara pasien dan perawat.
4. Kepuasan kerja pada tenaga keperawatan.
3.1.8 Visi Ruang Penyakit Anak
Memberikan asuhan keperawatn kepada anak dalam kasus infeksi khususnya sistem pencernaan denag berorientasi pada family centre care dan atraumatic care.
3.1.9 Misi Ruang Penyakit Anak
1. Mengikut sertakan keluargadan mengutamakan prinsip Atraumatic Care dalam setiap pelaksanaan asuhan keperawatan.
2. Menjalani hubungan terapeutik denagn klien dan keluarga dalam setiap pelaksanaan asuhan keperawatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan yang berfokus pada tumbuh kembang anak.
4. Menciptakan lingkungan yang kondusif dalam setiap asuhan keperawatan.
3.1.10 Jumlah Tenaga Perawat pada masing-masing ruangan
Menurut formula Lokakarya Keperawatan
Tenaga paramedik perawat = A x 52 x 7x TT x BOR + 25 %
41 minggu x 40 jam.
1) Ruang Penyakit Dalam Kelas III 20 TT
3,5 Jam X 52 X 7 X 20 X 75% + 25%
41 Minggu X 40 Jam
=11,6 + 3,9
=14,5 = 15 Orang
2) Ruang Penyakit Dalam Kelas I dan II 30 TT
3,5 jam X 52 X 7 X 30 X 60% + 25%
41 Minggu X 40 Jam
= 13,98 + 3,49
= 17,5 = 18 Orang
3) Ruang Penyakit Bedah Kelas III 20 TT
4 Jam X 52 X 7 X 20 X 70% + 25%
41 Minggu X 40 Jam
= 12,4 + 3,1
= 15,5 = 16 Orang
4) Ruang Penyakit Bedah Kelas I dan II 30 TT
4 Jam X 52 X 7 X 30 X 60% + 25%
41 Minggu X 40 Jam
= 15,98 + 3,99
= 19,97 = 20 Orang
5) Ruang Penyakit Anak 20 TT
4 Jam X 52 X 7 X 10 X 75% + 25%
41 Minggu X 40 Jam
= 14,9 +3,7
=18,6 = 19 Orang
6) Ruang Maternitas 30 TT
2,5 Jam X 52 X 7 X 30 X 75% + 25%
41 Minggu X 40 Jam
= 12,4 + 3,1
= 16 Orang
3.2 Aplikasi Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)
3.2.1 Pengumpulan Data
1.
2.
3.
Man
1. Tenaga kerja RSMS meliputi D3 dan S1
2. Mayoritas tenaga kerja perawat merupakan staf baru
3. Pasien belum percaya sepenuhnya kepada perawat
4. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien
5. SDM belum mempunyai banyak pengalaman dalam bidang keperawatan medical bedah
6. Masih kurangnya tenaga profesional di rumah sakit
7. Masih terbatasnya jumlah tenaga ahli
8. Perubahan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menimbulkan berbagai masalah kesehatan
9. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional meningkat
10. Perbedaan budaya dari setiap pasien
Method
1. Sistem penghargaan perawatan berdasarkan kualitas dan kuantitas asuhan keperawatan
2. Kegiatan pengembangan SDM dengan pelatihan dan seminar
3. Bagi perawat yang telah memenuhi ketentuan terdapat bantuan dari RS untuk meningkatkan jenjang pendidkan
4. Mempunyai protap setiap tindakan
5. BOR tinggi
6. Kurang berjalannya keefektifan promosi Rumah Sakit terhadap masyarakat
7. RSMS bekerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan dan lembaga kesehatan (kedokteran, keperawatan, farmasi, produsen obat, gizi, analis, kebidanan, dsb)
8. RS yang menerapkan system penugasan MPKP masih jarang
9. Disahkannya standard kompetensi bagi setiap perawat
10. Mutu layanan yang berbeda-beda antar Rumah Sakit
Material
1. Tersedianya Nurse Station
2. Mempunyai apotek 24 jam
3. Nurse station yang tersedia belum termanfaatkan secara optimal
4. Supply peralatan, obat-obatan dll yang belum memadai
5. Belum adanya SOP medical bedah Tersedianya
3.2.2 Visi dan Misi Ruang Perawatan Bedah Dewasa
Visi Ruang Perawatan Bedah Dewasa
Memberikan asuhan keperawatan pada pra dan pasca bedah khususnya sistem pencernaan.
Misi Ruang Perawatan Bedah Dewasa
1. Memberikan perawatan pra dan pasca bedah Sistem pencernaan dengan teknik steril.
2. Menghindari infeksi nosokomial.
3. Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien pra dan pasca bedah sistem pencernaan.
3.2.3 Struktur Organisasi
Gambar 2 Struktur Organisasi
3.3 Analisis SWOT
1
2
3
4
Man
Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Tenaga kerja RSMS meliputi D3 dan S1
Weakness
1. Mayoritas tenaga kerja perawat merupakan staf baru
2. Pasien belum percaya sepenuhnya kepada perawat
3. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien
4. SDM belum mempunyai banyak pengalaman dalam bidang keperawatan medical bedah
5. Masih kurangnya tenaga profesional di rumah sakit
6. Masih terbatasnya jumlah tenaga ahli
External Factor (EFAS)
Opportunity
1. Perubahan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menimbulkan berbagai masalah kesehatan
Treathened
1. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional meningkat
2. Perbedaan budaya dari setiap pasien
Method
Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Sistem penghargaan perawatan berdasarkan kualitas dan kuantitas asuhan keperawatan
2. Kegiatan pengembangan SDM dengan pelatihan dan seminar
3. Bagi perawat yang telah memenuhi ketentuan terdapat bantuan dari RS untuk meningkatkan jenjang pendidkan
4. Mempunyai protap setiap tindakan
Weakness
1. BOR tinggi
2. Kurang berjalannya keefektifan promosi Rumah Sakit terhadap masyarakat
External Factor (EFAS)
Opportunity
1. RSMS bekerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan dan lembaga kesehatan (kedokteran, keperawatan, farmasi, produsen obat, gizi, analis, kebidanan, dsb)
2. RS yang menerapkan system penugasan MPKP masih jarang
Treathened
1. Disahkannya standard kompetensi bagi setiap perawat
2. Mutu layanan yang berbeda-beda antar Rumah Sakit
Money
Internal Factor (IFAS)
Strength
Tidak Ada
Weakness
Tidak Ada
External Factor (EFAS)
Opportunity
Treathened
Tidak Ada
Material
Internal Factor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya Nurse Station
2. Mempunyai apotek 24 jam
Weakness
1. Belum adanya SOP medical bedah
2. Nurse station yang tersedia belum termanfaatkan secara optimal
3. Supply peralatan, obat-obatan dll yang belum memadai
External Factor (EFAS)
Opportunity
Tidak ada
Treathened
Tidak ada
3.4 Identifikasi Masalah
Setelah data pengumpulan data di atas diperoleh masalah sebagai berikut:
1. SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan medical bedah
2. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien
3. Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP
4. Belum Adanya SOP Medikal Bedah
Penentuan Prioritas Masalah
Tabel 1 Prioritas Masalah
No
Masalah
Skor
Prioritas
Mg
Sv
Mn
Nc
Af
Tot
1.
SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan medical bedah
31
36
36
31
35
169
3
2.
Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien
34
35
33
38
31
171
1
3.
Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP
33
34
34
32
32
165
4
4.
Belum adanya SOP medical Bedah
31
36
38
30
35
170
2
Keterangan :
Magnitude :Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah
Severity:Besarnya kerugian yang ditimbulkan
Manageability:Berfokus pada keperawatan
Nursing Consern:Melibatkan pertimbangan dan peralihan perawat
Affordability:Ketersediaan Sumber Daya
Rentang Skor
5 = Sangat Penting
4 = Penting
3 = Cukup
2 = Kurang Penting
1 = Sangat Penting
Prioritas masalah
2. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien
4. Belum adanya SOP medical Bedah
1. SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan medical bedah
3. Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP
2. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien
Daftar Alternatif Pemecahan Masalah
1. menghitung jumlah tenaga perawat harus berdasarkan dengan tingkat ketergantungan pasien
2. Membagi jumlah tenaga perawat dibagi menjadi dua tim
3. Menempatkan perawat yang telah mengikuti pelatihan medikal bedah menjadi sumber rujukan perawat lain jika menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
Urutan Prioritas Tindakan
1. Perhitungan jumlah tenaga perawat harus berdasarkan dengan tingkat ketergantungan pasien
2. Jumlah tenaga perawat dibagi menjadi dua tim
3. Menempatkan perawat yang telah mengikuti pelatihan medikal bedah menjadi sumber rujukan perawat lain jika menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
4. Belum adanya SOP medikal bedah
Daftar Alternatif Pemecahan Masalah :
1. Mengadakan Workshop Intern tentang standar operasional prosedur dan format dokumentasi Keperawatan Bedah Dewasa selama 5 hari dalam 1 bulan
Urutan Prioritas Tindakan
1. Mengadakan Workshop Intern tentang standar operasional prosedur dan format dokumentasi Keperawatan Bedah Dewasa selama 5 hari dalam 1 bulan
1. SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan medical bedah
Daftar Alternatif Pemecahan Masalah :
1. Menyelenggarakan pelatihan interen mengenai asuhan keperawatan yang berhubungan dengan kasus medikal bedah
No.
Aktifitas
Tujuan
Skor
Prioritas
C
A
R
L
tot
1.
Menyelenggarakan pelatihan interen mengenai asuhan keperawatan yang berhubungan dengan kasus medikal bedah
Meningkatkan kualitas SDM
4
4
3
4
15
1
Urutan Prioritas Tindakan
1. Menyelenggarakan pelatihan interen mengenai asuhan keperawatan yang berhubungan dengan kasus medikal bedah.
3. Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP
Daftar alternatif pemecahan masalah :
1. Mengikutsertakan tim untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai gambaran penugasan dalam MPKP
Urutan Prioritas Tindakan
1. Mengikutsertakan tim untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai gambaran penugasan dalam MPKP
No
Aktivitas
Tujuan
Dana
Waktu
Sasaran
Pj
JUN 09
JUL
AUG
SEP
OKT
NOV
DES
JAN 10
FEB
MAR
APR
MEI
1
Persiapan : Mempersiapkan dana, sarana dan prasarana, dan sumber daya manusia
Mengorganisasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan agar lebih berjalan sesuai rencana
Rp. 100.000
Pelaksana Rencana Strategi
Kepala Ruangan
2
Menghitung jumlah tenaga perawat harus berdasarkan dengan tingkat ketergantungan pasien
Jumlah tenaga perawat yang di butuhkan sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien
-
Seluruh perawat
Kepala bidang Keperawatan
Membagi Jumlah tenaga perawat menjadi dua tim
Meningkatkan efektifitas penugasan perawat
-
Perawat Bedah
Kepala Ruangan
3
4
5
Menempatkan perawat yang telah mengikuti pelatihan medikal bedah menjadi sumber rujukan perawat lain jika menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
Mengoptimalkan potensi dari SDM yang telah tersedia
-
Perawat bedah yang pernah mengikuti pelatihan
Kepala ruangan
Mengadakan Workshop Intern tentang standar operasional prosedur dan format dokumentasi keperawatan bedah dewasa selama 5 hari dalam 1 bulan
Membuat standar operasional prosedur dan format dokumentasi keperawatan bedah dewasa
Rp. 20.000.000
Seluruh Perawat dan staff di ruang bedah dewasa
Manajer Keperawatan
Menyelenggarakan pelatihan interen mengenai asuhan keperawatan yang berhubungan dengan kasus medikal bedah
Meningkatkan kualitas SDM
Rp. 10.000.000
Perawat Ruang Bedah
Kepala Ruangan
6
Mengikut sertakan tim untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai gambaran penugasan dalam MPKP
Tim mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP
Rp. 10.000.000
Tim Perawatan
Kepala Bidang Keperawatan
7
Melakukan evaluasi ketercapaian metode MPKP
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan metode MPKP
Rp. 100.000
Seluruh perawat
Supervisi Keperawatan
Struktur Ketenagaan Keperawatan pada MPKP
Kepala Ruang Rawat
C. C. M
PP1
PP2
Pagi
Sore
Malam
Libur/ Cuti
14-15 klien
PA
PA
PA
PA
PA
PA
PA
PA
PA
PA
PA
PA
PA
14-15 klien
PA
PA
PA
Alternatif Penyelesaian Masalah
No.
Aktifitas
Tujuan
Skor
prioritas
C
A
R
L
tot
1.
Menghitung jumlah tenaga perawat harus berdasarkan dengan tingkat ketergantungan pasien
Jumlah tenaga perawat yang di butuhkan sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien
4
4
3
4
15
1
2.
Membagi jumlah tenaga perawat dibagi menjadi dua tim
Meningkatkan efektifitas penugasan perawat
3
3
3
4
13
2
3
Menempatkan perawat yang telah mengikuti pelatihan medikal bedah menjadi sumber rujukan perawat lain jika menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
Mengoptimalkan potensi dari SDM yang telah tersedia
3
3
3
3
12
3
Tabel 2 Alternatif Pemecahan Masalah 1
No.
Aktifitas
Tujuan
Skor
prioritas
C
A
R
L
tot
1.
Mengadakan Workshop Intern tentang standar operasional prosedur dan format dokumentasi Keperawatan Bedah Dewasa selama 5 hari dalam 1 bulan
Tindakan keperawatan menjadi lebih pasti
4
4
4
5
17
1
Tabel 3 Alternatif Pemecahan Masalah 2
Tabel 4 Alternatif Pemecahan Masalah 3
No.
Aktifitas
Tujuan
Skor
prioritas
C
A
R
L
tot
1.
Mengikut sertakan tim untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai gambaran penugasan dalam MPKP
Tim mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP
4
3
4
5
16
1
Tabel 5 Alternatif Pemecahan Masalah 4
3.6 Rencana Operasional
Tabel 6 POA
17