BAB III MPKP ok

27
BAB III PEMBAHASAN KASUS DAN APLIKASI MODEL ASUHAN KEPERAWATAN MPKP Kasus Disebutkan daerah akan dibangun sebuah rumah sakit dengan sasaran regional. Lingkungan rumah sakit adalah lingkungan yang dikategorikan padat penduduk. Setiap musin hujan sungai di daerah tersebut cendaerung meluap sehingga area tersebut termasuk daerah yang rawan banjir, dengan akses jalan kabupaten dan jalan provinsi. Hasil survey awal menunjukan penyakit yang sering terjadi di masyarakat adalah gangguan system pencernaan terutama beberapa minggu pasca terjadinya banjir. Rumah sakit pada tahap awal direncanakan memilki 150 tempat tidur rawat inap dengan rincian sebagai berikut : a. Ruang penyakit dalam kelas III 20 tempat tidur b. Ruang penyakit dalam kelas I dan kelas II 30 tempat tidur c. Ruang penyakit bedah kelas III 20 tempat tidur d. Ruang penyakit bedah kelas I dan kelas II 30 tempat tidur 17

description

mpkp kasus

Transcript of BAB III MPKP ok

1

18

BAB III

PEMBAHASAN KASUS DAN APLIKASI MODEL ASUHAN KEPERAWATAN MPKP

Kasus

Disebutkan daerah akan dibangun sebuah rumah sakit dengan sasaran regional. Lingkungan rumah sakit adalah lingkungan yang dikategorikan padat penduduk. Setiap musin hujan sungai di daerah tersebut cendaerung meluap sehingga area tersebut termasuk daerah yang rawan banjir, dengan akses jalan kabupaten dan jalan provinsi.

Hasil survey awal menunjukan penyakit yang sering terjadi di masyarakat adalah gangguan system pencernaan terutama beberapa minggu pasca terjadinya banjir. Rumah sakit pada tahap awal direncanakan memilki 150 tempat tidur rawat inap dengan rincian sebagai berikut :

a. Ruang penyakit dalam kelas III 20 tempat tidur

b. Ruang penyakit dalam kelas I dan kelas II 30 tempat tidur

c. Ruang penyakit bedah kelas III 20 tempat tidur

d. Ruang penyakit bedah kelas I dan kelas II 30 tempat tidur

e. Ruang penyakit anak 20 tempat tidur

f. Ruang maternitas 30 tempat tidur

Manajemen rumah sakit menetapkan target 2 tahun awal tingkat hunian diharapkan adalah :

a. Ruang penyakit dalam kelas III 75%

b. Ruang penyakit dalam kelas I dan kelas II 60%

c. Ruang penyakit bedah kelas III 70%

d. Ruang penyakit bedah kelas I dan kelas II 60%

e. Ruang penyakit nak 75%

f. Ruang maternitas 75%

Petunjuk :

1. Buat rumusan visi rumas sakit tersebut

2. Buat rumusan misi rumah sakit tersebut

3. Buat visi dan misi untuk bidang keperawatan

4. Buat visi, misi, untuk ruang perawatan bedah dewasa dan bedah anak

5. Hitung jumlah tenaga perawat untuk masing-masing ruangan

Buatlah suatu rencana stratgi di ruang bedah kelas I dan II dengan masalah MPKP meliputi, pengumpulan data, analisis SWOT, identifikasi masalah, dan POA.

3.1 Pembahasan Kasus

3.1.1 Visi Rumah Sakit

Menjadi RS unggulan yang memberikan pelayanan kesehatan terbaik, berkualitas, profesional yang mampu dijangkau oleh masyarakat di daerah Cibaduyut, Kopo dan Caringin dengan berorientasi pada pelayanan penyakit infeksi khususnya dalam sistem pencernaan.

3.1.2 Misi Rumah Sakit

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang holistik, komprehensif, dengan unggulan pada pelayanan kesehatan penyakit infeksi khususnya sistem pencernaan.

2. Menciptakan SDM yang kreatif, inovatif dan profesional.

3. Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas dan menunjang.

4. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan.

5. Menjadi mitra masyarakat dalam penanggulangan masalah kesehatan di daerah Cibaduyut, Kopo dan Caringin.

3.1.3 Visi Bidang Keperawatan

Memberikan pelayanan keperawatan secara holistik, komprehensif dan terjangkau pada kasus infeksi khususnya dalam sistem pencernaan.

3.1.4 Misi Bidang Keperawatan

Kami anggota Departemen Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Menuju Sehat (RSMS) yang berkaitan dengan dan dalam dukungan filosofi RSMS di kawasan Cibaduyut, Kopo dan Caringin, menerima hal berikut sebagai misi kami, yaitu:

1. Menyediakan perawatan yang efisien dan efektif secara komprehensif kepada pasien dalam membantu memulihkan kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari RS.

2. Membantu mengembangkan dan menciptakan suasana yang kondusif bagi pasien dan staf keperawatan.

3. Mengajarkan, mengarahkan dan membantu dalm kegiatan profesional keperawatan.

4. Ikut serta dan bekerjasama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di Rumah Sakit.

3.1.5 Filosofi Bidang Keperawatan

1. Kami yakin setiap pasie mempunyai hak hidup dan mati dengan baik dan sepantasnya.

2. Kami yakin setiap pasien adalah seorang yang harus dihargai tanpa membedakan kebangsaannya, suku, keyakinan, warna kulit, jenis kelamin, atau status.

3. kami yakin perawatan harus bersifat tersendiri bagi masing-masing pasien.

3.1.6 Motto : Rumah Sakit Menuju Sehat

S: Selalu berpedoman pada standar pelayanan keperawatan yang berkualitas dan profesional.

E : Etika dan sikap profesional selalu ditinjukan dalam setiap pelayanan keperawatan

H : Hemat dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan dalam hal biaya dan tenaga.

A : Amanah dalam menjalankan tugas.

T : Tulus dan ikhlas dalam bekerja sesuai standar pelayanan keperawatan

3.1.7 Tujuan Bidang Keperawatan

Dalam jangka waktu 2 Tahun bidang keperawatan Rumah Sakit Menuju Sehat, dapat :

1. Mencapai pelayanan asuhan keperawata yang efektif efisien dan komprehensif dengan mengacu pada pelayanan pasien.

2. Menciptakan suasana yang kondusif bagi staff dan klien dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

3. Mendukung terlaksananya hubungan yang terapeutik antara pasien dan perawat.

4. Kepuasan kerja pada tenaga keperawatan.

3.1.8 Visi Ruang Penyakit Anak

Memberikan asuhan keperawatn kepada anak dalam kasus infeksi khususnya sistem pencernaan denag berorientasi pada family centre care dan atraumatic care.

3.1.9 Misi Ruang Penyakit Anak

1. Mengikut sertakan keluargadan mengutamakan prinsip Atraumatic Care dalam setiap pelaksanaan asuhan keperawatan.

2. Menjalani hubungan terapeutik denagn klien dan keluarga dalam setiap pelaksanaan asuhan keperawatan.

3. Memberikan asuhan keperawatan yang berfokus pada tumbuh kembang anak.

4. Menciptakan lingkungan yang kondusif dalam setiap asuhan keperawatan.

3.1.10 Jumlah Tenaga Perawat pada masing-masing ruangan

Menurut formula Lokakarya Keperawatan

Tenaga paramedik perawat = A x 52 x 7x TT x BOR + 25 %

41 minggu x 40 jam.

1) Ruang Penyakit Dalam Kelas III 20 TT

3,5 Jam X 52 X 7 X 20 X 75% + 25%

41 Minggu X 40 Jam

=11,6 + 3,9

=14,5 = 15 Orang

2) Ruang Penyakit Dalam Kelas I dan II 30 TT

3,5 jam X 52 X 7 X 30 X 60% + 25%

41 Minggu X 40 Jam

= 13,98 + 3,49

= 17,5 = 18 Orang

3) Ruang Penyakit Bedah Kelas III 20 TT

4 Jam X 52 X 7 X 20 X 70% + 25%

41 Minggu X 40 Jam

= 12,4 + 3,1

= 15,5 = 16 Orang

4) Ruang Penyakit Bedah Kelas I dan II 30 TT

4 Jam X 52 X 7 X 30 X 60% + 25%

41 Minggu X 40 Jam

= 15,98 + 3,99

= 19,97 = 20 Orang

5) Ruang Penyakit Anak 20 TT

4 Jam X 52 X 7 X 10 X 75% + 25%

41 Minggu X 40 Jam

= 14,9 +3,7

=18,6 = 19 Orang

6) Ruang Maternitas 30 TT

2,5 Jam X 52 X 7 X 30 X 75% + 25%

41 Minggu X 40 Jam

= 12,4 + 3,1

= 16 Orang

3.2 Aplikasi Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)

3.2.1 Pengumpulan Data

1.

2.

3.

Man

1. Tenaga kerja RSMS meliputi D3 dan S1

2. Mayoritas tenaga kerja perawat merupakan staf baru

3. Pasien belum percaya sepenuhnya kepada perawat

4. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien

5. SDM belum mempunyai banyak pengalaman dalam bidang keperawatan medical bedah

6. Masih kurangnya tenaga profesional di rumah sakit

7. Masih terbatasnya jumlah tenaga ahli

8. Perubahan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menimbulkan berbagai masalah kesehatan

9. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional meningkat

10. Perbedaan budaya dari setiap pasien

Method

1. Sistem penghargaan perawatan berdasarkan kualitas dan kuantitas asuhan keperawatan

2. Kegiatan pengembangan SDM dengan pelatihan dan seminar

3. Bagi perawat yang telah memenuhi ketentuan terdapat bantuan dari RS untuk meningkatkan jenjang pendidkan

4. Mempunyai protap setiap tindakan

5. BOR tinggi

6. Kurang berjalannya keefektifan promosi Rumah Sakit terhadap masyarakat

7. RSMS bekerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan dan lembaga kesehatan (kedokteran, keperawatan, farmasi, produsen obat, gizi, analis, kebidanan, dsb)

8. RS yang menerapkan system penugasan MPKP masih jarang

9. Disahkannya standard kompetensi bagi setiap perawat

10. Mutu layanan yang berbeda-beda antar Rumah Sakit

Material

1. Tersedianya Nurse Station

2. Mempunyai apotek 24 jam

3. Nurse station yang tersedia belum termanfaatkan secara optimal

4. Supply peralatan, obat-obatan dll yang belum memadai

5. Belum adanya SOP medical bedah Tersedianya

3.2.2 Visi dan Misi Ruang Perawatan Bedah Dewasa

Visi Ruang Perawatan Bedah Dewasa

Memberikan asuhan keperawatan pada pra dan pasca bedah khususnya sistem pencernaan.

Misi Ruang Perawatan Bedah Dewasa

1. Memberikan perawatan pra dan pasca bedah Sistem pencernaan dengan teknik steril.

2. Menghindari infeksi nosokomial.

3. Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien pra dan pasca bedah sistem pencernaan.

3.2.3 Struktur Organisasi

Gambar 2 Struktur Organisasi

3.3 Analisis SWOT

1

2

3

4

Man

Internal Factor (IFAS)

Strength

1. Tenaga kerja RSMS meliputi D3 dan S1

Weakness

1. Mayoritas tenaga kerja perawat merupakan staf baru

2. Pasien belum percaya sepenuhnya kepada perawat

3. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien

4. SDM belum mempunyai banyak pengalaman dalam bidang keperawatan medical bedah

5. Masih kurangnya tenaga profesional di rumah sakit

6. Masih terbatasnya jumlah tenaga ahli

External Factor (EFAS)

Opportunity

1. Perubahan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menimbulkan berbagai masalah kesehatan

Treathened

1. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional meningkat

2. Perbedaan budaya dari setiap pasien

Method

Internal Factor (IFAS)

Strength

1. Sistem penghargaan perawatan berdasarkan kualitas dan kuantitas asuhan keperawatan

2. Kegiatan pengembangan SDM dengan pelatihan dan seminar

3. Bagi perawat yang telah memenuhi ketentuan terdapat bantuan dari RS untuk meningkatkan jenjang pendidkan

4. Mempunyai protap setiap tindakan

Weakness

1. BOR tinggi

2. Kurang berjalannya keefektifan promosi Rumah Sakit terhadap masyarakat

External Factor (EFAS)

Opportunity

1. RSMS bekerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan dan lembaga kesehatan (kedokteran, keperawatan, farmasi, produsen obat, gizi, analis, kebidanan, dsb)

2. RS yang menerapkan system penugasan MPKP masih jarang

Treathened

1. Disahkannya standard kompetensi bagi setiap perawat

2. Mutu layanan yang berbeda-beda antar Rumah Sakit

Money

Internal Factor (IFAS)

Strength

Tidak Ada

Weakness

Tidak Ada

External Factor (EFAS)

Opportunity

Treathened

Tidak Ada

Material

Internal Factor (IFAS)

Strength

1. Tersedianya Nurse Station

2. Mempunyai apotek 24 jam

Weakness

1. Belum adanya SOP medical bedah

2. Nurse station yang tersedia belum termanfaatkan secara optimal

3. Supply peralatan, obat-obatan dll yang belum memadai

External Factor (EFAS)

Opportunity

Tidak ada

Treathened

Tidak ada

3.4 Identifikasi Masalah

Setelah data pengumpulan data di atas diperoleh masalah sebagai berikut:

1. SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan medical bedah

2. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien

3. Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP

4. Belum Adanya SOP Medikal Bedah

Penentuan Prioritas Masalah

Tabel 1 Prioritas Masalah

No

Masalah

Skor

Prioritas

Mg

Sv

Mn

Nc

Af

Tot

1.

SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan medical bedah

31

36

36

31

35

169

3

2.

Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien

34

35

33

38

31

171

1

3.

Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP

33

34

34

32

32

165

4

4.

Belum adanya SOP medical Bedah

31

36

38

30

35

170

2

Keterangan :

Magnitude :Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah

Severity:Besarnya kerugian yang ditimbulkan

Manageability:Berfokus pada keperawatan

Nursing Consern:Melibatkan pertimbangan dan peralihan perawat

Affordability:Ketersediaan Sumber Daya

Rentang Skor

5 = Sangat Penting

4 = Penting

3 = Cukup

2 = Kurang Penting

1 = Sangat Penting

Prioritas masalah

2. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien

4. Belum adanya SOP medical Bedah

1. SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan medical bedah

3. Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP

2. Jumlah tenaga tidak seimbang dengan jumlah tingkat ketergantungan pasien

Daftar Alternatif Pemecahan Masalah

1. menghitung jumlah tenaga perawat harus berdasarkan dengan tingkat ketergantungan pasien

2. Membagi jumlah tenaga perawat dibagi menjadi dua tim

3. Menempatkan perawat yang telah mengikuti pelatihan medikal bedah menjadi sumber rujukan perawat lain jika menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

Urutan Prioritas Tindakan

1. Perhitungan jumlah tenaga perawat harus berdasarkan dengan tingkat ketergantungan pasien

2. Jumlah tenaga perawat dibagi menjadi dua tim

3. Menempatkan perawat yang telah mengikuti pelatihan medikal bedah menjadi sumber rujukan perawat lain jika menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

4. Belum adanya SOP medikal bedah

Daftar Alternatif Pemecahan Masalah :

1. Mengadakan Workshop Intern tentang standar operasional prosedur dan format dokumentasi Keperawatan Bedah Dewasa selama 5 hari dalam 1 bulan

Urutan Prioritas Tindakan

1. Mengadakan Workshop Intern tentang standar operasional prosedur dan format dokumentasi Keperawatan Bedah Dewasa selama 5 hari dalam 1 bulan

1. SDM belum mempunyai banyak pelatihan dalam bidang keperawatan medical bedah

Daftar Alternatif Pemecahan Masalah :

1. Menyelenggarakan pelatihan interen mengenai asuhan keperawatan yang berhubungan dengan kasus medikal bedah

No.

Aktifitas

Tujuan

Skor

Prioritas

C

A

R

L

tot

1.

Menyelenggarakan pelatihan interen mengenai asuhan keperawatan yang berhubungan dengan kasus medikal bedah

Meningkatkan kualitas SDM

4

4

3

4

15

1

Urutan Prioritas Tindakan

1. Menyelenggarakan pelatihan interen mengenai asuhan keperawatan yang berhubungan dengan kasus medikal bedah.

3. Tim belum mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP

Daftar alternatif pemecahan masalah :

1. Mengikutsertakan tim untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai gambaran penugasan dalam MPKP

Urutan Prioritas Tindakan

1. Mengikutsertakan tim untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai gambaran penugasan dalam MPKP

No

Aktivitas

Tujuan

Dana

Waktu

Sasaran

Pj

JUN 09

JUL

AUG

SEP

OKT

NOV

DES

JAN 10

FEB

MAR

APR

MEI

1

Persiapan : Mempersiapkan dana, sarana dan prasarana, dan sumber daya manusia

Mengorganisasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan agar lebih berjalan sesuai rencana

Rp. 100.000

Pelaksana Rencana Strategi

Kepala Ruangan

2

Menghitung jumlah tenaga perawat harus berdasarkan dengan tingkat ketergantungan pasien

Jumlah tenaga perawat yang di butuhkan sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien

-

Seluruh perawat

Kepala bidang Keperawatan

Membagi Jumlah tenaga perawat menjadi dua tim

Meningkatkan efektifitas penugasan perawat

-

Perawat Bedah

Kepala Ruangan

3

4

5

Menempatkan perawat yang telah mengikuti pelatihan medikal bedah menjadi sumber rujukan perawat lain jika menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

Mengoptimalkan potensi dari SDM yang telah tersedia

-

Perawat bedah yang pernah mengikuti pelatihan

Kepala ruangan

Mengadakan Workshop Intern tentang standar operasional prosedur dan format dokumentasi keperawatan bedah dewasa selama 5 hari dalam 1 bulan

Membuat standar operasional prosedur dan format dokumentasi keperawatan bedah dewasa

Rp. 20.000.000

Seluruh Perawat dan staff di ruang bedah dewasa

Manajer Keperawatan

Menyelenggarakan pelatihan interen mengenai asuhan keperawatan yang berhubungan dengan kasus medikal bedah

Meningkatkan kualitas SDM

Rp. 10.000.000

Perawat Ruang Bedah

Kepala Ruangan

6

Mengikut sertakan tim untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai gambaran penugasan dalam MPKP

Tim mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP

Rp. 10.000.000

Tim Perawatan

Kepala Bidang Keperawatan

7

Melakukan evaluasi ketercapaian metode MPKP

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan metode MPKP

Rp. 100.000

Seluruh perawat

Supervisi Keperawatan

Struktur Ketenagaan Keperawatan pada MPKP

Kepala Ruang Rawat

C. C. M

PP1

PP2

Pagi

Sore

Malam

Libur/ Cuti

14-15 klien

PA

PA

PA

PA

PA

PA

PA

PA

PA

PA

PA

PA

PA

14-15 klien

PA

PA

PA

Alternatif Penyelesaian Masalah

No.

Aktifitas

Tujuan

Skor

prioritas

C

A

R

L

tot

1.

Menghitung jumlah tenaga perawat harus berdasarkan dengan tingkat ketergantungan pasien

Jumlah tenaga perawat yang di butuhkan sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien

4

4

3

4

15

1

2.

Membagi jumlah tenaga perawat dibagi menjadi dua tim

Meningkatkan efektifitas penugasan perawat

3

3

3

4

13

2

3

Menempatkan perawat yang telah mengikuti pelatihan medikal bedah menjadi sumber rujukan perawat lain jika menghadapi permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

Mengoptimalkan potensi dari SDM yang telah tersedia

3

3

3

3

12

3

Tabel 2 Alternatif Pemecahan Masalah 1

No.

Aktifitas

Tujuan

Skor

prioritas

C

A

R

L

tot

1.

Mengadakan Workshop Intern tentang standar operasional prosedur dan format dokumentasi Keperawatan Bedah Dewasa selama 5 hari dalam 1 bulan

Tindakan keperawatan menjadi lebih pasti

4

4

4

5

17

1

Tabel 3 Alternatif Pemecahan Masalah 2

Tabel 4 Alternatif Pemecahan Masalah 3

No.

Aktifitas

Tujuan

Skor

prioritas

C

A

R

L

tot

1.

Mengikut sertakan tim untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai gambaran penugasan dalam MPKP

Tim mendapat gambaran penugasan yang jelas mengenai tugas MPKP

4

3

4

5

16

1

Tabel 5 Alternatif Pemecahan Masalah 4

3.6 Rencana Operasional

Tabel 6 POA

17