BAB 1 dita

download BAB 1 dita

of 21

Transcript of BAB 1 dita

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    1/21

    1

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1  Latar belakang

    Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu

    ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk 

     perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut

    dan universitas (Hartaji, 2012) !amus "esar "ahasa #ndonesia mendefinisikan

    mahasiswa merupakan orang yang belajar di perguruan tinggi (2012) $ejalan

    dengan pemikiran %atwa (dalam &'hin, 2010) mengemukakan bahwa mahasiswa

    adalah kelompok generasi muda yang mempunyai peran strategis dalam kan'ah

     pembangunan bangsa, karena mahasiswa merupakan sumber kekuatan moral bagi

     bangsa #ndonesia "adudu dan aih (2001) mendefinisikan mahasiswa sebagai

    siswa yang tertinggi atau paling akhir dalam status men'ari ilmu yakni perguruan

    tinggi

    Masa perkuliahan merupakan masamasa yang penuh dengan untutan,

    Mahasiswa harus menjalani proses adaptasi pada lingkungan pendidikan dan

    lingkungan sosial sejak awal perkuliahan hingga mereka lulus "agi mahaiswa

     pada tahuntahun awal,tugas perkembangan seperti jauh dari orang tua dan lebih

     bebas,penganbilan keputusan, perbenturan antara nilai yang dipelajari di keluarga

    dan nilai yang baru mereka kenal di dunia perkuliahan,berbaur dengan tuntutan

    tuntutan untuk berprestasi sekaligus disukai oleh temanteman baru ($tallman,

    200*) Mahasiswa pada tahuntahun yang lebih lanjut, tuntutan yang ditemui

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    2/21

    2

    antara lain menyesuaikan antara belajar, menentukan, dan membangun karir,

    sekaligus juga mengembangkan hubungan sosial untuk membangun keuarga

    ($tallman, 200*) &danya berbagai ma'am tuntutan dalam akademis maupun non

    akademis tersebut, mahasiswa se'ara umum diharapkan dapat menyeimbangkan

     performa mereka dalam kedua aspek tersebut dan menyelesaikan tugas mereka

    dengan baik

    Mahasiswa adalah salah satu bagian dari 'ivitas akademika pada perguruan

    tinggi yang merupakan 'alon pemimpin bangsa di masa yang akan datang +ntuk 

    itu diharapkan mahasiswa perlu memiliki 'ara pandang yang baik, jiwa,

    kepribadian serta mental yang sehat dan kuat $elayaknya pula seorang mahasiswa

    mampu menguasai permasalahan sesulit apapun, mempunyai 'ara berpikir positif 

    terhadap dirinya, orang lain, mampu mengatasi hambatan maupun tantangan yang

    dihadapi dan tentunya pantang menyerah pada keadaan yang ada (!holidah

    &lsa, 2012) $ebagian mahasiswa masuk ke dalam kategori remaja akhir yaitu 1-

    tahun, dan sebagian yang lain masuk dalam kategori dewasa awal periode pertama

    yaitu 212. tahun (Monks, 1*-*)

    /ara mahasiswa berubah sebagai respons terhadap kurikulum, yang

    menyodorkan berbagai wawasan dan 'ara berpikir baru, mahasiswa lain yang

    menantang pandangan dan nilainilai yang telah lama dianut, budaya mahasiswa,

    yang berbeda dengan budaya masyarakat luas, anggota fakultas, yang memberikan

     panutan baru !ehidupan dewasa awal khususnya mahasiswa tidak terlepas dari

     berbagai ma'am permasalahan yang ada dalam setiap tahap perkembangannya

    /ermasalahan yang ada tersebut dapat bersumber dari berbagai ma'am faktor 

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    3/21

    3

    seperti dalam diri sendiri, keluarga, teman sepergaulan atau lingkungan sosial

    "agi beberapa mahasiswa, memasuki tingkat pendidikan di universitas merupakan

    hal yang membuat stres, hal ini dikarenakan akan terjadi banyak 2 perubahan

    dibandingkan waktu di sekolah menengah +ntuk mahasiswa yang lain, tinggal

     jauh dari rumah merupakan salah satu sumber stres (ewi, 200*) ugas

    mahasiswa sendiri melingkupi pada lingkungan sosialnya terutama pada

    kehidupan akademiknya karena salah satu tugas mahasiswa adalah menuntut ilmu

    setinggitingginya di perguruan tinggi guna mempersiapkan diri untuk memiliki

    karir atau pekerjaan yang mempunyai konsekuensi ekonomi dan finansial

    (/atriana, 200)

    /erubahan tuntutan belajar dari masa sebelumnya yaitu jenjang pendidikan

    $ekolah Menegah &tas ($M&) yang mengharuskan mahasiswa mandiri dalam

    segala hal aktivitas akademiknya baik itu materi perkuliahan, tugas, laporan,

     praktikum, tugas akhir serta syarat kelulusan untuk menghindari rop 3ut (3)

    dan perubahan peraturan dari !ementerian /endidikan dan !ebudayaan

    menyebabkan timbulnya stres yang melanda para mahasiswa alam salah satu

     berita di 4epublika (15 &gustus 201.), dikatakan bahwa dalam peraturan

    /ermendikbud 6o .* tahun 201. pasal 1, menjelaskan bahwa studi terpakai bagi

    mahasiswa untuk program sarjana ($1) dan iploma (.) maksimal 7 tahun

    engan adanya peraturan tersebut, seluruh universitas yang ada di seluruh

    #ndonesia wajib memberlakukan aturan untuk mahasiswa yang menempuh

    studinya dengan batas waktu 7 tahun 8elas hal ini membuat mahasiswa di seluruh

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    4/21

    4

    #ndonesia merasa ketarketir atas kabar baru yang dibuat Menteri /endidikan dan

    !ebudayaan

    !esulitan yang dihadapi oleh mahasiswamahasiswi merupakan pemi'u

    stres yang ada di dalam diri mahasiswamahasiswi atau yang disebut dengan

    stressor $etelah melakukan penyebaran kuesioner dan mendapat hasilnya, penulis

    membagi stressor tersebut menjadi dua, yaitu dari segi faktor internal dan faktor 

    eksternal ari segi faktor internal, mahasiswa mengalami sakit seperti kelelahan,

     pusing, mual, berkeringat dingin, 'emas, tidur tidak nyenyak, marah, malas

    mengerjakan tugas, tidak semangat kuliah dan merasa khawatir $edangkan dari

    segi faktor eksternal, penulis membagi kesulitankesulitan yang ada menjadi dua

    faktor, yaitu faktor waktu dan faktor fasilitas alam faktor waktu, mahasiswa

    ketika mendapatkan tugas yang berbenturan tetapi hanya diberi waktu yang sangat

    sedikit, harus mengikuti kegiatan akademik dan non akademik di waktu yang

     bersamaan, tuntutan untuk 'epat lulus kuliah dan mempertahankan #/!

    !emudian untuk faktor fasilitas, seperti kesulitan untuk men'ari referensi

     buku maupun jurnal untuk pembuatan laporan !eadaankeadaan yang timbul

    diatas kemudian oleh mahasiswa dikelola dengan 'ara mereka masingmasing

    seperti menenangkan diri dan menjalankan aktifitas perkuliahan seperti biasa,

     berusaha untuk membuat nyaman dengan menikmati setiap proses yang dijalani,

     berusaha men'ari referensi diluar seperti perpustakaan online maupun internet,

    mengerjakan sedikit demi sedikit tugas yang sudah diberikan dosen, membuat

    manajemen waktu, menyusun jadwal . pembuatan tugas dan belajar, berpikir 

     positif dan meminum air putih sebanyakbanyaknya, melakukan refreshing seperti

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    5/21

    5

     jalanjalan atau menonton drama korea Masalah yang dihadapi seseorang,

    termasuk yang dihadapi oleh mahasiswa, biasanya disertai emosiemosi yang

    negatif Mahasiswa yang se'ara emosional 'erdas akan 'epat mendapatkan solusi

    untuk meme'ahkan emosi yang dialaminya dengan solusisolusi yang sudah

    dipertimbangkan terlebih dahulu, dan dengan segera mengelola emosi tersebut

    sehingga mahasiswa dapat kembali berkonsentrasi menjalankan tugas dan

    tanggung jawabnya sebagai mahasiswa

    alam kesehariannya, mahasiswa dituntut untuk berpikir se'ara 'epat,

    tanggap dan peka terhadap perasaan dan kondisi yang terjadi di lingkungan

    sekitarnya "ila seorang mahasiswa tidak memiliki ke'erdasan emosi yang tinggi

    maka halhal yang dilakukan terkesan terburuburu dan dipaksakan, mengikuti

    kehendak emosinya dan menga'uhkan orangorang disekelilingnya !e'erdasan

    emosi yang tinggi sangat diperlukan bagi mahasiswa dimana aktivitas tersebut

    langsung berkaitan dengan kehidupannya seharihari untuk mengontrol emosi

    emosi yang tidak diinginkan seperti stress, depresi, amarah,putus asa, pesimis,

    takut, kesedihan dan rasa malu alam buku 9:orking with ;motional

    #ntelligen'e < !e'erdasan ;mosi untuk Men'apai /restasi=, >oleman (2001)

    menyebutkan disamping !e'erdasan #ntelektual (#?) ada ke'erdasan lain yang

    membantu seseorang sukses yakni !e'erdasan ;mosional (;?) "ahkan se'ara

    khusus dikatakan bahwa ke'erdasan emosional lebih berperan dalam kesuksesan

    dibandingkan ke'erdasan intelektual !laim ini memang terkesan agak dibesarkan

    meskipun ada beberapa penelitian 7 yang menunjukkan kebenaran kearah sana

    $ebuah studi bahkan menyebutkan #? hanya berperan . persen sampai 27 persen

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    6/21

    6

    terhadap kesuksesan dalam pekerjaan $isanya ditentukan oleh ;? atau faktor

    faktor lain di luar #? tadi

    /restasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu

    dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau

    raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar /restasi

     belajar seseorang dapat diketahui setelah diadakan evaluasi Hasil dari evaluasi

    dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar seseorang

    ("udiani, 2012) "erdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

    ialah seorang peserta didik berusia 1- sampai 27 tahun yang terdaftar dan

    menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi baik dari akademik, universitas

     jember, sekolah tinggi, institut dan universitas $edangkan dalam penelitian ini,

    subyek yang digunakan ialah dua mahasiswa yang berusia 2@ tahun dan masih

    ter'atat sebagai mahasiswa aktif

    /ada perguruan tinggi, khususnya jenjang $1, mahasiswa dilatih untuk 

    menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas

    akhir) $kripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala ke'il, tetapi

    dilakukan 'ukup mendalam $ementara itu, makalah yang ditugaskan kepada

    mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa

     berdasarkan penelaahan terhadap karyakarya ilmiah yang ditulis oleh para pakar 

    dalam bidang persoalan yang dipelajari (:ikipedia, 201.) $edangkan

     penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana

    untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian $antoso

    (2010), mengemukakan mahasiswa di tuntut untuk berlatih menyampaikan

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    7/21

    7

    kebenaran dari buah karya yang di hasilkannya harus bersifat sistematis, logis, dan

    dapat dipertanggungjawabkan

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    8/21

    8

    &ir $usu #bu (&$#) merupakan sumber giAi ideal dengan komposisi

    seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan

     bayi (inas !esehatan /rovinsi 8awa imur, 2011) !omposisi di dalam &$#

    sangat baik untuk masa pertumbuhan bayi diantaranya adalah kandungan protein

    lebih mudah di'erna, karbohidrat yang terdapat dalam laktosa, kadar lemak 

    sebagai sumber kalori, vitamin dan air yang utama bagi bayi (8annah, 2011) &$#

    menjadi makanan terbaik di awal kehidupan seorang anak sekaligus hak dasar 

    setiap bayi agar tumbuh dan berkembang se'ara optimal /emberian &$# penting

    untuk bayi dalam masa kehidupan pertama sampai usia 5 bulan

     perkembangannya, kemudian dilanjutkan pemberian &$# sampai usia 2 tahun dan

    dianjurkan untuk segera diberikan inisiasi menyusui dini guna memenuhi nutrisi

    yang dibutuhkan oleh bayi (!ristiyansari, 200*)

    &$# diberikan minimal sampai dengan usia 5 bulan tanpa makanan

     pendamping &$# yang disebut dengan &$# eksklusif (/roverawati dan 4ahmawati,

    2010) Menteri !esehatan 4epublik #ndonesia kemudian menetapkan pemberian

    &$# se'ara eksklusif bagi bayi di #ndonesia sejak bayi baru lahir sampai dengan

     bayi berumur 5 bulan dan dianjurkan untuk dilanjutkan sampai anak berusia 2

    tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai (epkes 4#, 200.)

     6utrisi yang baik pada bayi akan membantu pertumbuhan dan perkembangan

    yang optimal selama beberapa bulan kehidupan bayi ("obak, Bowdermilk

    8ensen, 200.)

    /emberian &$# eksklusif pada bayi merupakan 'ara terbaik bagi

     peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini yang akan menjadi penerus

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    9/21

    9

     bangsa /emberian &$# berarti memberikan AatAat giAi yang bernilai giAi tinggi

    yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak,

    memberikan AatAat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan

    ikatan emosional antara ibu dan bayinya (epkes 4#, 200.) /rioritas

     pembangunan nasional sebagaimana tertuang pada dokumen 4en'ana

    /embangunan 8angka Menengah 6asional dan 4en'ana $trategis !ementerian

    !esehatan 2010201. adalah perbaikan status giAi masyarakat $asaran jangka

    menengah perbaikan giAi yang telah ditetapkan adalah menurunnya prevalensi

     balita giAi kurang menjadi 17C, serta prevalensi balita pendek menjadi @2C pada

    tahun 201. alam upaya men'apai tujuan tersebut telah disusun !egiatan

    /embinaan >iAi Masyarakat 2010 201., sebagai penjabaran operasional 4en'ana

    $trategis !ementerian !esehatan 2010201. 4en'ana aksi pembangunan giAi

    masyarakat 2010201. berisikan tujuan, sasaran operasional, kebijakan teknis dan

    strategi operasional, serta kegiatan pokok, dan pentahapan indikator setiap tahun

    Masalah tumbuh kembang fisik yang mungkin terjadi pada balita usia 05

     bulan perlu pemantauan yang kontinyu, diantaranya pemantauan berat badan,

    tinggi badan, lingkar kepala, umur tulang dan pertumbuhan gigi "erdasarkan

     pemantauan tersebut nantinya dapat diketahui adanya suatu kelainan tumbuh

    kembang fisik seorang anak, sepertiD obesitas atau kelainan hormonal, perawakan

     pendek akibat kelainan endokrin dan kurang giAi, pertumbuhanEerupsi gigi

    terlambat yang disebabkan oleh hipotiroid, hipoparatiroid, keturunan dan idiopatik 

    serta gangguan penglihatan dan pendengaran >angguan giAi dapat disebabkan

    oleh pengasuhan makanan anak oleh ibu yang memberikan makanan pralakteal

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    10/21

    10

    danEatau memberikan M/&$# terlalu dini bahkan ada yang terlalu terlambat, serta

     jumlah dan kuantitas M/&$# yang diberikan juga sering tidak memadai (&min

    dkk, 200.)

    /emberian &$# eksklusif dianjurkan karena hasil penelitian :H3

    menunjukkan bahwa &$# mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi untuk 

     bertahan hidup pada 5 bulan pertama, dari hormon antibodi hingga antioksidan

    "erdasarkan hal tersebut, :H3 dan menteri kesehatan 4# 6o

    .70EM;6!;$E#FE200. mengubah ketentuan mengenai &$# eksklusif yang

    semula hingga . bulan menjadi 5 bulan (4iksani, 2012) /emberian &$# eksklusif 

    ini juga menurunkan angka mortalitas dan morbiditas, mengoptimalkan

     pertumbuhan bayi, membantu perkembangan ke'erdasan anak dan meningkatkan

    ikatan antara ibu dan bayi Manfaat lainnya juga dapat didapatkan oleh sang ibu,

    yaitu untuk memper'epat pengembalian berat badan seperti sebelum ibu hamil

    dan membantu memperpanjang jarak kehamilan (&rora et al , 2000 dalam

    %ikawati $yafiG, 2010)

    "ayi yang tidak diberi &$# se'ara penuh sampai pada usia 5 bulan pertama

    kehidupannya beresiko terserang diare /emberian susu formula juga dapat

    menyebabkan resiko terkena diare sehingga mengakibatkan terjadinya giAi buruk 

    karena kandungan Aat giAi dalam susu formula yang tidak 'ukup memenuhi

    kebutuhan bayi (epkes 4#, 200.) /erkembangan otak anak delapan puluh

     persen dimulai sejak dalam kandungan sampai usia @ tahun yang dikenal dengan

     periode emas, oleh karena itu diperlukan pemberian &$# eksklusif selama 5 bulan

    dan dapat diteruskan sampai anak berusia 2 tahun Hal tersebut dikarenakan &$#

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    11/21

    11

    mengandung protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang dibutuhkan bayi dalam

     jumlah yang seimbang (epkes 4#, 2011) $ebagian besar ibu memiliki sikap dan

     persepsi negatif tentang &$# ekslusif disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

    mereka beranggapan bahwa &$# eksklusif tidak terlalu penting dan bila bayi

    hanya diberi &$# tanpa makanan pendamping tidak akan 'ukup, adanya perubahan

    sosial budaya, seperti sang ibu sibuk bekerja sehingga bayi diberikan M/&$#

    sebelum usia 5 bulan dan adanya keper'ayaan bahwa susu formula lebih

     bergengsi daripada &$#, serta adanya masalahmasalah yang sering timbul dalam

    menyusui, seperti puting susu datar atau terbenam, puting susu le'et dan adanya

     bendungan &$# 4endahnya angka pemberian &$# eksklusif juga dikarenakan

    kurangnya dukungan dari masyarakat, seperti kader posyandu, ibu /!!, dan

    suami, serta petugas kesehatan yang menyediakan fasilitas pelayanan informasi

    tentang &$# ekslusif dan masih ada petugas kesehatan yang memberikan susu

    formula terhadap bayi pada saat bersalin (4ahmah, 200-)

    ata 'akupan &$# eksklusif di negara &$;&6, seperti /hilippines @.C, di

    Fietnam 2C dan di Myanmar 2.C (Harwono, 2012) Menurut data yang didapat

    dari World Breastfeeding Trends Initiative (:"#) pada tahun 2012, hanya 2,7C

    ibu di #ndonesia yang berhasil memberi &$# eksklusif, dari hasil tersebut

    membuat #ndonesia berada di peringkat .* dari 71 negara yang mendukung

     pemberian &$# eksklusif ata dari 4iset !esehatan asar (4iskesdas) tahun 201@

    menyebutkan bahwa prevalensi menyusui hanya &$# saja dalam 2. jam terakhir 

     pada bayi umur 05 bulan meningkat dari 17,@C (2010) menjadi @0,2C (201@)

    dan prevalensi inisiasi menyusui dini 1 jam meningat dari 2*,@C (2010) menjadi

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    12/21

    12

    @.,7C (201@) Hasil 4iskesdas tahun 201@ 'akupan pemberian &$# ;ksklusif 

     pada bayi 05 bulan di provinsi 8awa "arat menunjukkan prosentase @@, dan

    'akupan nilai pada provinsi 8awa imur sebesar 0,-C &ngka tersebut masih

     belum men'apai target 'akupan pemberian &$# eksklusif seperti yang telah

    ditetapkan oleh kementerian kesehatan tahun 201. yaitu -0C (!ementerian

    !esehatan 4#, 201.)

    !abupaten  8ember merupakan salah satu kabupaten di 8awa imur yang

    memiliki program kesehatan &$# eksklusif Iakupan &$# eksklusif di !abupaten

    8ember pada tahun 201. masih terbilang rendah, yaitu sebesar @2,@2C jauh di

     bawah target yang ditetapkan inas !esehatan !abupaten 8ember yaitu sebesar 

    -0C ata dari inas !esehatan !abupaten 8ember menyatakan bahwa @

     puskesmas yang memiliki 'akupan &$# eksklusif terendah adalah /uskesmas

    !en'ong sebesar 2*,7C, /uskesmas &rjasa sebesar @7,C dan /uskesmas !alisat

    sebesar .2,-C (inas !esehatan !abupaten 8ember, 201.)

    "erbagai hambatan terjadi dalam pemberian &$# eksklusif sehingga ibu

    tidak memberikan &$# kepada bayinya %aktor penghambat tersebut adalah &$#

    keluar sedikit, ibu bekerja sehingga tidak sempat memberikan &$#, ibu khawatir 

     badannya menjadi gemuk, bayi terserang diare saat diberi &$#, bayi yang diberi

    &$# terlihat kurang gemuk sementara bayi yang diberi susu formula terlihat lebih

    gemuk, kurangnya informasi mengenai &$# eksklusif, pengaruh orang terdekat

    seperti suami atau orang tua, dan adanya kebiasan masyarakat yang masih

    memberikan makanan pendamping, seperti nasi, pisang, dan bubur pada bayi

    (4iksani, 2012) Hal ini juga dapat disebabkan antara lain karena rendahnya

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    13/21

    13

     pengetahuan ibu mengenai manfaat &$# eksklusif dan 'ara menyusui yang benar,

    kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan,

     persepsipersepsi sosial budaya yang menentang pemberian &$# se'ara eksklusif,

    kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja dan strategi pemasaran

     perusahanperusahan susu formula yang tidak saja mempengaruhi para ibu namun

     juga petugas kesehatan ("askoro, 200-)

    !eputusan memberikan &$# eksklusif ataupun tidak oleh ibu merupakan

     perwujudan perilaku ibu terhadap bayinya eterminan perilaku manusia sulit

    untuk dibatasi karena perilaku merupakan hasil dari berbagai faktor, baik internal

    maupun eksternal (6otoatmodjo, 200@) /erilaku seseorang dapat dipengaruhi

    oleh faktorfaktor, seperti pengetahuan, sikap, motivasi, dan lingkungan

    (6otoatmodjo, 2010) /erilaku diawali dengan adanya pengalamanpengalaman

    serta faktorfaktor di luar orang tersebut (lingkungan) baik fisik maupun nonfisik,

    kemudian pengalaman dan lingkungan tersebut diketahui, dipersepsikan, diyakini

    dan sebagainya sehingga menimbulkan motivasi, niat untuk bertindak, dan

    akhirnya terjadilah perwujudan niat berupa perilaku (6otoatmodjo, 2010)

    Ma'hfoedA ein (2007) menyatakan bahwa perilaku kesehatan

    dipengaruhi oleh @ faktor, yaituDa %aktor predisposisi

    ermasuk di dalamnya adalah pengetahuan, sikap, keper'ayaan, tradisi, nilai

     budaya dan motivasi

    1) /engetahuan

    /engetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain

    /engetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk 

    tindakan seseorang

    2) $ikap

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    14/21

    14

    Mempengaruhi perilaku karena sikap merupakan kesiapan berespon atau

     bertindak@) 6ilai budaya

    #ndividu lahir diantara kelompok, yaitu keluarga dan masyarakat Hal ini

    membuat kemungkinan adanya suatu norma atau aturan yang diharapkan

    akan memun'ulkan perilaku yang normatif atau sesuai dengan ketentuan

    yang telah dibuat

    .) !eper'ayaan

    !eper'ayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek, nenek

    $eseorang menerima keper'ayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa

    adanya pembuktian terlebih dahulu Masyarakat yang memper'ayai suatu

    keyakinan tertentu, maka dalam menghadapi suatu perilaku kesehatan akan

     berpengaruh terhadap status kesehatannya

    7) Motivasi

    Mempengaruhi perilaku karena motivasi adalah dorongan dalam diri

    seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu

     b %aktor pendukung

    %aktor pendukung di sini adalah ketersediaan sumbersumber dan fasilitas

    yang memadai $umbersumber dan fasilitas tersebut sebagian harus digali dan

    dikembangkan dari masyarakat itu sendiri %aktor pendukung ada dua ma'am,

    yaitu fasilitas fisik dan fasilitas umum %asilitas fisik yaitu fasilitasfasilitas

    atau sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obatobatan, alat kontrasepsi,

     jamban, dan sebagainya $edangkan fasilitas umum yaitu media informasi,

    misalnya F, koran dan majalah

    ' %aktor penguat

    Meliputi sikap dan perilaku petugas $emua petugas kesehatan, baik dilihat

    dari jenis dan tingkatnya pada dasarnya adalah pendidikan kesehatan /etugas

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    15/21

    15

    kesehatan harus memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilainilai

    kesehatan

    Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam

    diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk 

    melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan

    dan 'ita'ita, penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik serta

    kegiatan yang menarik (+no, 200) Motivasi ialah suatu dorongan kehendak 

    yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk men'apai tujuan

    tertentu (Hakim, 200-) Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu maupun

    dari lingkungan sekitar Motivasi ibu dalam pemberian &$# eksklusif dipengaruhi

     beberapa faktor, yaituD %aktor internal, yang terdiri dari fisik, proses mental, faktor 

    kematangan usia, keinginan dalam diri, pengelolaan diri dan tingkat pengetahuan

    Jang kedua adalah faktor eksternal, yang terdiri atas lingkungan,

     penguatanEkekuatan dan media (Handoko dalam $opiyani, 201.)

    %aktor eksternal terdiri atas beberapa faktor $alah satunya ialah

    lingkungan, dimana lingkungan berpengaruh terhadap motivasi ibu menyusui

    dalam pemberian &$# eksklusif Bingkungan yang tidak mendukung dan kurang

    kondusif akan membuat stres bertambah se'ara fisik misalnya mengerjakan

     pekerjaan rumah, sedangkan lingkungan sosial salah satunya adalah peran dari

    orang di sekitarnya, salah satunya ialah petugas kesehatan /etugas kesehatan

     berperan penting dalam memotivasi ibu dan memberikan informasi kepada ibu

    menyusui tentang pentingnya &$# eksklusif bagi bayi $elama ini terdapat

     berbagai persepsi yang salah terkait pemberian &$# eksklusif ak bisa dipungkiri

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    16/21

    16

    hal ini menjadi beban tersendiri bagi ibu menyusui, sehingga proses menyusui

    terganggu $ebagian masyarakat masih beranggapan bahwa menyusui hanya

    merupakan urusan ibu dan bayinya padahal peran keluarga dan petugas kesehatan

    terhadap pemberian &$# eksklusif sangat besar ($yafrudin, 200*) 6amun,

     pemahaman ibu, keluarga, dan masyarakat mengenai pentingnya &$# bagi bayi

    masih terbilang rendah yang mengakibatkan program pemberian &$# eksklusif 

    tidak berlangsung optimal (/rasetyono, 200*)

    /eran petugas kesehatan dalam pemberian &$# eksklusif sangat diperlukan

    yaitu dengan memberikan informasi mengenai pentingnya &$# eksklusif kepada

    ibu menyusui /eraturan /emerintah 4epublik #ndonesia 6omor @@ ahun 2012

    tentang pemberian &$# eksklusif menjelaskan bahwa untuk men'apai

     pemanfaatan pemberian &$# ;ksklusif se'ara optimal, petugas kesehatan dan

     penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib memberikan informasi dan

    edukasi &$# ;ksklusif kepada ibu danEatau anggota keluarga dari bayi yang

     bersangkutan sejak pemeriksaan kehamilan sampai dengan periode pemberian

    &$# eksklusif selesai /emberian informasi dan edukasi &$# eksklusif dapat

    dilakukan melalui penyuluhan, konseling dan pendampingan /etugas kesehatan

    diharapkan dapat mendukung keberhasilan program &$# eksklusif, mengurangi

    kebiasaan masyarakat memberikan bayi mereka yang baru lahir dengan makanan

    lain, seperti susu formula, madu, pisang atau lainnya %aktor penghambat dalam

    hal ini mungkin ada pada tingkat pendidikan, sikap, persepsi, pengetahuan,

    keper'ayaan dan motivasi ibu akan pentingnya &$# eksklusif

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    17/21

    17

    "erdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap pegawai

     bagian !oordinator >iAi /uskesmas !en'ong !abupaten jember diketahui bahwa

    masih sedikit ibuibu yang menyusui se'ara eksklusif "eliau menyebutkan bahwa

    anggapan ibuibu selama ini ialah makanan pendamping lebih bisa membuat bayi

    lebih sehat, tidak rewel dan juga faktor kebudayaan dan tradisi yang menyebabkan

    rendahnya pemberian &$# eksklusif Mereka meyakini bahwa makanan tersebut

    dapat membuat bayi 'epat gemuk, tidak mudah sakit, dan bayi 'epat kenyang

    /egawai bagian !oordinator >iAi /uskesmas !en'ong !abupaten jember 

    menyebutkan bahwa terdapat ren'ana diadakannya program khusus dalam upaya

     peningkatan pemberian &$# eksklusif 6amun, program tersebut belum terbentuk 

    dan berjalan se'ara maksimal i samping itu, petugas kesehatan yang dalam hal

    ini ialah bidan desaEwilayah, tetap melakukan pendidikan kesehatan mengenai

     pentingnya &$# esklusif kepada ibu pas'a melahirkan dan saat dilakukannya

     posyandu, dimana terhitung terdapat .5 posyandu di wilayah kerja /uskesmas

    !en'ong ini 8umlah petugas kesehatan di setiap desa yang termasuk dalam

    wilayah kerja /uskesmas !en'ong ialah desa !en'ong dengan terdapat 2 bidan

    koordinator dan 2 bidan magang, desa !utoarjo dengan terdapat 2 bidan

    koordinator dan 2 bidan magang, dan desa :onorejo dengan terdapat 2 bidan

    koordinator dan @ bidan magang

    "erdasarkan hasil wawan'ara dengan bidan wilayah esa :onorejo juga

    diketahui jumlah ibu menyusui di esa :onorejo yaitu @-0 ibu dan terdapat -@

    ibu yang memiliki balita usia 05 bulan Hasil wawan'ara bersama 7 ibu

    menyusui dengan usia balita 05 bulan, didapatkan @ dari 7 ibu mengungkapkan

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    18/21

    18

    kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan di

     puskesmas Mereka mengungkapkan pada saat memberikan pelayanan kesehatan

     petugas kesehatan kurang melakukan komunikasi yang baik dalam

    menginformasikan mengenai pemberian &$# ;ksklusif &dapun hasil wawan'ara,

    didapatkan enam dari sepuluh ibu yang memiliki bayi berusia 05 bulan

    mengungkapkan bahwa mereka tidak menginginkan menjalankan program &$#

    eksklusif karena keluarga lebih mendukung untuk memberikan makanan

    tambahan kepada sang bayi, ingin anaknya lebih sehat dan takut sang bayi

    kekurangan giAi apabila hanya diberi &$#

    "erdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa peran petugas kesehatan

    erat kaitannya dengan motivasi ibu dalam pemberian &$# eksklusif Maka,

     peneliti ingin mengidentifikasi hubungan peran petugas kesehatan dengan

    motivasi ibu dalam pemberian &$# eksklusif di esa :onorejo !e'amatan

    !en'ong !abupaten 8ember Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

    salah satu referensi guna menambah pengetahuan terkait hubungan peran petugas

    kesehatan dengan motivasi ibu dalam pemberian &$# eksklusif /emahaman yang

    ilmiah mengenai hubungan peran petugas kesehatan dengan motivasi ibu dalam

     pemberian &$# eksklusif diharapkan dapat menjadi a'uan bagi petugas kesehatan,

    khususnya yang bertanggung jawab dalam bidang &$# eksklusif untuk 

    meningkatkan angka pemberian &$# eksklusif

    1.2 Rumusan Masalah

    "erdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian

    mengenai hubungan peran petugas kesehatan dengan motivasi ibu dalam

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    19/21

    19

     pemberian &$# eksklusif di esa :onorejo !e'amatan !en'ong !abupaten

    8ember

    1.3 Tujuan Peneltan

    1@1 ujuan umum

    +ntuk mengetahui adanya hubungan antara peran petugas kesehatan

    dengan motivasi ibu dalam pemberian &$# eksklusif

    1@2 ujuan khusus

    a Mengidentifikasi karakteristik responden di esa :onorejo

    !e'amatan !en'ong !abupaten 8ember

     b Mengidentifikasi peran petugas kesehatan dalam pemberian &$#

    eksklusif di esa :onorejo !e'amatan !en'ong !abupaten 8ember

    ' Mengidentifikasi motivasi ibu dalam pemberian &$# eksklusif di esa

    :onorejo !e'amatan !en'ong !abupaten 8ember

    d Menganalisis hubungan peran petugas kesehatan dengan motivasi ibu

    dalam pemberian &$# eksklusif di esa :onorejo !e'amatan

    !en'ong !abupaten 8ember

    1.! Man"aat Peneltan

    1.1 "agi praktek keperawatan

    $ebagai bahan kajian mengenai peran petugas kesehatan dan bahan

     pertimbangan bagi perawat komunitas maupun perawat maternitas guna

    menekan angka kejadian permasalahan mengenai &$# eksklusif /erawat

    komunitas diharapkan mampu meningkatkan kesadaran ibuibu menyusui

    tentang pentingnya &$# eksklusif, dan perawat maternitas diharapkan

    mampu meningkatkan pengetahuan ibuibu mengenai dampak dalam

     pemberian &$# eksklusif dan melakukan suatu inovasi dalam mengadakan

     program terkait &$# eksklusif guna meningkatkan angka 'akupan &$#

    eksklusif

    1.2 "agi puskesmas

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    20/21

    20

    $ebagai masukan dan bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja petugas

    kesehatan yang bertanggung jawab dalam &$# eksklusif dan memberikan

     pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama kepada ibuibu

    menyusui &$# eksklusif

    1.@ "agi peneliti keperawatan

    $ebagai bahan kajian untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti

    mengenai hubungan peran petugas kesehatan dengan motivasi ibu dalam

     pemberian &$# eksklusif

    1.. "agi ibu menyusui$ebagai informasi dan pembelajaran bagi ibu menyusui untuk menambah

     pemahaman mengenai &$# eksklusif sehingga termotivasi untuk dapat

    menerapkannya dalam kehidupan seharihari

    1.# $easlan Peneltan

    /enelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Bisda $afrina pada tahun

    201. dengan judul 9Hubungan ukungan $uami dengan Motivasi #bu dalam

    /emberian &$# ;ksklusif di :ilayah !erja /uskesmas Bampaseh "anda &'eh=

    /enelitian kali ini mengangkat judul 9Hubungan /eran /etugas !esehatan dengan

    Motivasi #bu dalam /emberian &$# ;ksklusif di esa :onorejo !e'amatan

    !en'ong !abupaten 8ember= empat penelitian terdahulu dilakukan di

    !elurahan alang !e'amatan "ayat !abupaten !laten, dan penelitian kali ini

    dilakukan di esa :onorejo !e'amatan !en'ong !abupaten 8ember

    /enelitian terdahulu menggunakan desain penelitian deskriptif koleratif,

    sedangkan pada penelitian kali ini juga menggunakan deskriptif koleratif dengan

    metode pendekatan cross sectional  eknik pengampilan sampel terdahulu

  • 8/18/2019 BAB 1 dita

    21/21

    21

    menggunakan accidental sampling , sedangkan pada penelitian kali ini

    menggunakan  teknik   non probability sampling dengan pendekatan  purposive

     sampling. Fariabel independen penelitian terdahulu adalah dukungan suami, dan

    variabel dependen adalah motivasi ibu dalam pemberian &$# eksklusif /ada

     penelitian kali ini, variabel independennya ialah peran petugas kesehatan, dan

    variabel dependen adalah motivasi ibu dalam pemberian &$# eksklusif