BAB 1-3kti
-
Upload
muhammad-rofi-udin -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of BAB 1-3kti
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
1/37
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gastroenteritis salah satu masalah kesehatan utama pada sistem
pencernaan manusia di negara berkembang seperti Indonesia, Gastroenteritis
termasuk penyakit yang menyebabkan kematian kedua pada anak-anak dan
balita (WHO, 2013! Gastroenteritismerupakan buang air besar lebih dari " kali
pada balita dengan konsistensi cair, #rekuensi lebih banyak dari biasanya, tin$a
dapat ber%arna hi$au, bercampur lendir, atau darah yang mengakibatkan
kehilangan cairan kemudian menimbulkan syok hipo&elemik ('e%i, 201" )1!
'i dunia 1,* milliar kasus Gastroenteritis ter$adi setiap tahunnya dan
menyebabkan sekitar *+0!000 balita meninggal setiap tahunnya (I./, 2013!
dapun 'i Indonesia penderita Gastroenteritismeningkat men$adi !""3 kasus
dan meninggal sebanyak 20) $i%a ('epkes I, 2011! 4edangkan di 5a%a 6imur
yang menderita Gastroenteritissebanyak 337 balita, dengan presentase mendapat
pelayanan kesehatan sebanyak *1,) 8 (iskesdas, 2013, hal dapat dibuktikan
dengan penyakit terbanyak pasien ra%at inap di 4 9emerintah tipe : adalah
gastroentritis menduduki peringkat 1 dengan $umlah )!"0" ('inkes 5atim, 2012!
;ota :anyu%angi termasuk %ilayah $a%a timur dengan $umlah kasus
Gastroenteritis dari "7 pukesmas sebanyak 2"!07 kasus, pada balita yang
ditangani sebanyak 10!30) dan :alita yang meninggal 208 dari $umlah kematian
yang setiap tahunnya ( /H, 2012!
9roses ter$adinya Gastroenteritis dapat disebabkan oleh berbagai
kemungkinan #aktor diantaranya yang pertama #aktor in#eksi, proses ini dapat1
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
2/37
2
dia%ali adanya mikroorganisme (kuman yang masuk ke dalam saluran
pencernaan kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus dan
dapat menurunkan daerah permukaan usus! 4elan$utnya ter$adi perubahan
kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan #ungsi usus dalam
absorpsi cairan dan elektrolit atau $uga dikatakan adanya toksin bakteri akan
menyebabkan sistem transpor akti# dalam usus sehingga sel mukosa mengalami
iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat! ;edua, #aktor
malabsorsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorpsi yang mengakibatkan
tekanan osmotik meningkat sehingga ter$adi pergeseran cairan dan elektrolit ke
rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga ter$adi pergeseran
air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus
sehingga ter$adilah Gastroenteritis. ;etiga, #aktor makanan, ini dapat ter$adi
apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik! 4ehingga ter$adi
peningkatan peristaltik usus yang mengakibatkan penurunan kesempatan untuk
menyerap makan yang kemudian menyebabkan Gastroenteritis! ;eempat, #aktor
psikologis dapat mempengaruhi ter$adinya peningkatan peristaltik usus yang
akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat meneyababkan
Gastroenteritis(Hidayat, 200!
9enanganan
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
3/37
3
Hidayat, 200) sedangkan secara kepera%atan dapat diberikan air ta$in, ;uah
sayur dan air matang selain itu an$urkan ibu klien untuk memberikan 4I atau
susu yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak $enuh serta $ika
anak tidak mau minum susu dapat di berikan makanan setengah padat seperti
bubur dan makanan setengah padat misalnya nasi tim (gastiyah, 201"!
:erdasarkan uraian diatas penulis menarik mengambil kasus asuhan
kepera%atan klien yang mengalami
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
4/37
"
d! ?elaksanakan 6indakan ;epera%atan ;lien yang mengalami
Gastroenteritis dengan 'e#isit &olume cairan 'i uang 4'
:lambangan :anyu%angi
e! ?elakukan /&aluasi ;epera%atan klien yang mengalami Gastroenteritis
dengan 'e#isit &olume cairan 'i uang 4' :lambangan :anyu%angi
E. Manaat
1. Te!r"t"s
Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu tentang suhasn keper%atan
terutama pada klien yang mengalami Gastroenteritis dengan 'e#isit &olume
cairan sehingga memperkaya ilmu kepera%atan secara umum!
2. Prakt"s
a! ?an#aat untuk responden
'engan diadakan penelitian ini, diharapkan bisa meningkatkan %a%asan
dan pengetahuan responden tentang penatalaksanaan Gastroenteritis
b! ?an#aat bagi tempat penelitian
Hasil penelitian ini daharapkan dapat berman#aat dan men$adi masukan
bagi tempat penelitian dalam suhan ;epera%atan pada pasien
Gastroenteritis dengan 'e#isit &olume cairan
c. ?an#aat bagi pro#esi kepera%atan!
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berman#aat dan men$adi masukan
bagi pro#ensi kepera%atan dalam mengembangkan ilmu kepera%atan
tentang suhan kepera%atan pada pasien Gastroenteritisdengan 'e#isit
&olume cairan dan elektrolit!
d! ?an#aat bagi Instansi kepera%atanHasil penelitian ini diharapkan dapat berman#aat dan men$adi masukan
bagi instansi kepera%atan dalam mengembangkan ilmu kepera%atan
tentang suhan kepera%atan pada pasien Gastroenteritisdengan 'e#isit
&olume cairan dan elektrolit!
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
5/37
7
BAB 2
T#N$AUAN PU%TA&A
A. &!nse' Pen(ak"t )astr!ntr"t"s
1. De"n"s" Gastroenteritis
Gastroenteritissuatu keadaan pengeluaran tin$a yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan &olume, keenceran, serta
#rekuensi pada balita lebih dari " kali sehari dengan adanya lendir maupun
darah (Hidayat, 201" 12!
Gastroenteritis9eradangan pada mukosa lambung yang menyababkan
meningkatnya #rekuensi bab dan berkurangnya konsistensi #eses (ugroho,
2011 71 !
9erubahan konsistensi tin$a yang ter$adi tiba-tiba akibat kandungan air
dalam tin$a melebihi normal (10 mlAkg::Ahari dengan peningkatan #rekuensi
de#ekasi lebih dari 3 kali 2" $am dan berlangsung kurang dari 1" hari hari! 9ola
de#ekasi neonatus dan bayi, hingga usia "-+ bulan, yang de#ekasi B3 kaliAhari
dan konsistensinya cair atau lembek dianggap normal selama tumbuh
kembangnya baik (6anto, 201" "1!
2. Et"!l!g" Gastroenteritis
a!
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
6/37
+
a! :iasanya pada balia pasien menangis cengeng
b!
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
7/37
*
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
8/37
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
9/37
)
?alnutrisi energi protein, akibat muntah dan Gastroenteritis$ika lama atau
kronik (gastiah, 201" 227!. Pemer"ksaan Penunjang Gastroenteritis
a. namesis
;epada penderita atau keluarganya perlu ditanyakan mengenai per$alanan
penyakit, antara lain
1 Damanya sakit Gastroenteritis, sudah berapa $am, hari
2 rekuensinya (berapa kali sehari
3 :anyak atau &olumenya berapa (berapa banyak setiap kali ::
misalnya popok penuh
" Warnanya (biasa, kuning, berlendir, berdarah7 :aunya (amis, busuk
+ :uang air kecil (banyaknyaa, %arnanya, kapan terakhir, buang air kecil
* da kah penderita Gastroenteritisdisekitar rumah!
:erat badan sebelum sakit bila diketahui (?aryuani, 2010
b! 9emeriksaan #isik
6elah di$elaskan sebelumnya bah%a kemungkinan ditemukan muntah,
nausea, demam, dan nyeri perut! 9ada in#eksi bakteri in&asi# akan
ditemukan nyeri perut yang hebat, demam yang tinggi!
c! 9emeriksaan penun$ang
1 9emeriksaan darah lengkap
2 9emeriksaan analisis gas darah, elektrolit, ureum, kreatinin, dan berat
$enis plasma!
3 9emeriksaan urin lengkap!
" 9emeriksaan tin$a lengkapdan biakan tin$a colok dubur
7 9emeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan di curigai in#eksi
sistemik!+ 9emeriksaan darah rutin untuk mendeteksi kadar :5 plasma dan
mendeteksi adanya kelainan pada peningkatan kadar leukosit!
* 9emeriksaan analisis tes darah, untuk mengidenti#ikasi gangguan
keseimbangan asam basa dalam darah!
9emeriksaan elektolit terutama kadar natrium, kalsium, kalium dan
#os#at!
) 9emeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui #aal gin$al!
10 9emeriksaan #eses, untuk mendeteksi agen penyebab!
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
10/37
10
11 9emeriksaan enEim, untuk melihat keterlibatan rota&irus dengan /DI4
(Enzymelinked Immunosorbent Assay (6anto, 200> ?uttaCin, 2013
702
/. Penatalaksanaan Me0"s Gastroenteritis
'asar pengobatan Gastroenteritisadalah
a! 9enatalaksanaan medis
1 .airan per oral
berupa cairan yang berisikan a.l dan a.o3, ;.D dan glukosa
(gastiyah, 2013 22*!
2 .airan parieteral
da beberapa $enis cairan yang di perlukan sesuai dengan kebutuhan
pasien yang ?/9 tergantung ketersediann cairan setempat! 9ada
umumnya inger Daktat (D mengenai pemberian cairan seberapa
banyak tergantung dari berat ringannya dehidrasi! Fang diperhitungkan
dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badanya
(gastiyah, 2013 22*
3 9engobatan dietetik
a 4I tetap diberikan sesuai dengan umur bayi dan anak
b :ila tidak mendapat asi atau sudah mendapata susu #ormula
(1 Gastroenteritistanpa dehidrasi atau dehidrasi ringan-sedang, susu
#ormula tidak di ganti
(2 Gastroenteritis dengan dehidrasi berat di berikn susu #ormula
bebas laktosa!
(3 Gastroenteritis dengan dehidrasi ringan-sedang disertai ge$ala
klinis intoleransi laktosa yang $elas, dapat diberikan susu #ormula
bebas laktosa!
c ?akanan sehari-hari sesuai usianya diteruskan dan diberikan sebanyak
anak mau!pemberian sediti tapi sering lebih dapat di terima di banding
$umlah besar tapi $arang!
d :uah, ir $eruk, pisang tetap boleh diberikan sesuai usianya
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
11/37
11
e ?akanan yang tidak boleh diberikan adalah makanan adalah yang
merangsang paristaltik usus (pedas, asam, lemak!# asi tim dengan tahu, tempe, kecap, daging, ayam tanpa kulit dan
%ortel diberikan sesuai umur (?aryunani, 2010 32
" Obat G obatan
a obat anti sekresi asetosil, ;lorpromaEin!
b Obat spasmolitik seperti papa&erin,
c antibiotik hanya di berikan ada penyebab $elas seperti kolera maka
diberikan tetrasiklin 27-70 mlAkg bbAhari atau antibiotik sesuai
penyebabnya (Hidayat, 200 17b! 9enatalaksanaan ;epera%atan Gastroenteritis
Oralit yang diberikan sebanyak 100 mAkgA:: setiap "-+ $am pada kasus
dehidrasi ringan sampai berat
:eberapa cara untuk membuat cairan rumah tangga (cairan 6
1 Darutan gula garam (D
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
12/37
12
" tahun 1+00-100 100-110
10 tahun 2000-2700 *0-7
1" tahun 2200-2*00 70-+01 tahun 2200-2*00 "0-70
'e%asa 2"00-2+00 20-30
6abel2!2 kebutuhan cairan berdasarkan umur dan berat badan (Hidayat,
200)
2. akt!rakt!r (ang mem'engaruh" kebutuhan 3a"ran 0an elektr!l"t
;ebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh dipengaruhi oleh #aktor-#aktor
a! sia
9erbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta akti&itas organ
sehingga dapat mempengaruhi $umlah kebutuhan cairan dan elektrolit
(Hidayat, 200) "2!
b! 6emperatur
6emperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui
keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan
(Hidayat,200) "2!
c! 'iet
pabila kekurangan nutrient, tubuh akan memecah cadangan makanan yang
tersimpan didalamnya sehingga dalam tubuh ter$adi pergerakan cairan dari
interstisial ke interseluler, yang dapat berpengaruh pada $umlah pemenuhan
kebutuhan cairan (Hidayat, 200) "2!
d! 4tres
4tres dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit melalui proses peningkatan produksi 'H, karena proses ini dapat
meningkatkan metabolism sehingga mengakibatkan ter$adinya glikolisis
otot yang dapat menimbulkan retensi sodium dan air (Hidayat, 200) "2!
e! 4akit
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
13/37
13
9ada keadaan sakit terdapat banyak sel yang rusak, sehingga untuk
memperbaiki sel yang rusak tersebut dibutuhkan adanya proses pemenuhan
kebutuhan cairan yang cukup! ;eadaan sakit menimbulkan
ketidakseimbangan system dalam tubuh, seperti ketidakseimbangan
hormonal, yang dapat mengganggu keseimbangan kebutuhan cairan
(Hidayat, 200) "2!
*. Pengaturan 4!lume 3a"ran tubuh
;eseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari keseimbangan antara
$umlah cairan yang masuk dan $umlah cairan yang keluar!
9engeluaran cairan pada tubuh seperti urine, keringat, #eses, air mata (Hidayat,
200) 32-33!
+. $en"s 3a"ran elektr!l"t $en"s
.airan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki si#at
bertegangan tetap dengan bermacam-macam elektrolit! .airan saline terdiri
atas cairan isotonic, hipotonik, dan hipertonik! ;onsentrasi isotonic disebut
$uga normalsalineyang banyak dipergunakan! .ontoh cairan elektrolit adalah
a. .airan ingerJs, terdiri atas a, ;, .1, .a2
b. .airan ingerJs Daktat, terdiri atas a, ;, ?g2, .1, .a2, H.O3c. .airan :u##erJs, terdiri atas a, ;, ?g2, .1, H.O3 (Hidayat, 200) 3"-3+ !
,. Masalah kebutuhan 3a"ran
a! Hipo&olume atau 'ehidrasi
;ekurangan cairan eksternal ter$adi karena penurunan asupan cairadan
kelebihan pengeluaran cairan! 6ubuh akan merespons kekuranagna cairan
tubuh dengan mengosongkan cairan &askuler! 4ebagai kompensasi akibat
penurunan cairan interstisial, tubuh akan mengalirkan cairan keluar sel!
9engosongan cairan ini ter$adi pada pasien Gastroenteritisdan muntah! da
tiga macam kekurangan &olume cairan eksternal, yaitu
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
14/37
1"
1 'ehidrasi isotonic, ter$adi $ika tubuh kehilangan se$umlah cairan dan
elektrolit secara seimbang!2 'ehidrasi hipertonik, ter$adi $ika tubuh kehilanagn lebih banyak air dari
pada elektrolit
3 'ehidrasi hipotonik, ter$adi $ika tubuh kehilangan lebih banyak elektrolit
dari pada air (Hidayat, 200) 3)-"0!
?acam dehidrasi berdasarkan dera$atnya
a 'ehirasi berat, dengan ciri-ciri
(1 9engeluaranAkehilanagn cairan sebanyak "-+ lt
(2 4erum natrium mencapai 17)-1++ m/CAlt
(3 Hipotensi(" 6urgor kulit buruk
(7 Oliguria
(+ adi dan pernapasan meningkat
(* ;ehilangan cairan mencapai 108 ::
b 'ehidrasi sedang, dengan ciri-ciri
(1 ;ehilangan cairan 2-" lt atau antara 7-108 ::
(2 4erum natrium mencapai 172-17 m/CA lt
(3 ?ata cekung
c 'ehidrasi ringan, dengan ciri-ciri kehilangan cairan mencapai 78 ::
atau 1,7-2 lt (Hidayat, 200) 3"-37!
b! Hiper&olume atau O&erhidrasi
1 6erdapat dua mani#estasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan, yaitu
hiper&olume (peningkatan &olume darah dan edema (kelebihan cairan
pada interstisial! ormalnya, cairan interstisial tidak terikat dengan air,
tetapi elastis dan hanya terdapat diantara $aringan! 9itting edema
merupakan edema yang berada pada daerah yang bengkak, hal ini
disebabkan oleh perpindahan cairan ke $aringan melalui titik tekan!
.airan dalam $aringan yang edema tidak deigerakkan ke permukaan lain
dengan penekanna $ari! onpitting edema tidak menun$ukkan tanda
kelebihan cairan ekstrasel, tetapi sering karena in#eksi dan trauma yang
meneyebabkan membekunya cairan pada permukaan $aringan! ;elebihan
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
15/37
17
cairan &ascular meningkatkan hidrostatik cairan dan akan menekan
cairan ke permukaan interstisial (Hidayat, 200) 3"-37!-. &ebutuhan elektr!l"t
/lektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh! .airan tubuh mengandung
oksigen, nutrient, dan sisa metabolism, seperti karbondioksida, yang semuanya
disebut dengan ion! :eberapa $enis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk
ion elektrolit! .ontohnya, a.1 akan dipecah men$adi ion a dan .1!
9ecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus
listrik! Ion yang bermuatan negati# disebut anion sedangkan ion yang bermutan
positi# disebut kation! .ontoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium, dan
magnesium> sedangkan contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan #os#at!
;omposisi elektrolit dalam plasma adalah sebagai berikut
atrium 137 G 1"7 m/CAlt
;alium 3,7 G 7,3 m/CAlt
;alsium " G 7 m/CAlt
?agnesium 1,7 G 2,7 m/CAlt
;lorida 100 G 10+ m/CAlt
:ikarbonat 22 G 2+ m/CAlt
os#at 2,7 G ",7 m/CA100 ml
9engukuran elektrolit dalam satuan milieCui&alen per liter cairan tubuh
atau milligram per 100 ml (mgA100 ml! /Cui&alen tersebut merupakan
kombinasi kekuatan Eat kimia atau kekuatan kation dan anion dalam molekul
( Hidayat, 200) 3+
. Masalah &ebutuhan Elektr!l"t
a! Hiponatremia
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
16/37
1+
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam
plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma
sebanyak K 137 m/CAlt, rasa haus berlebihan, denyut nadi yang cepat,
hipotensi, kon&ulasi, dan membrane mukosa kering! Hiponatremia
disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan, misalnya ketika
tubuh mengalami diare yang berkepan$angan! (Hidayat, 200) 3)-"0!
b! Hipernatremia
Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam
plasma tinggi, ditandai dengan adanya mukosa kering, oligariAanusia, turgor
kulit buruk dan permukaan kulit bengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan
kemerahan, kon&ulasi, suhu badan naik, serta kadar natrium dalam plasma
lebih dari1"7 m/CAlt! kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi,
diare, pemasukan air yang berlebihan sementara asupan garam sedikit
( Hidayat, 200) 3)-"0 !
c! Hipokalemia
Hipokalemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam
darah Hipokalemia dapat ter$adi dengan sangat cepat! ;ondisi ini sering
ter$adi pada pasien yang mengalami diare berkepan$angan, $uga ditandai
dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak napsu makan
dan muntah-muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot tubuh, tidak
baraturannya denyut $antung (aritmia, penurunan bising usus, dan turunnya
kadar kalium plasma hingga kurang dari 3,7 m/CAlt (Hidayat, 200) 3)-"0 !
d! Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah
tinngi, sering ter$adi pada pasien luka bakar, penyakit gin$al, asidosis
metabolic, pemberian kalium yang berlebihan melalui intra&ena yang
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
17/37
1*
ditandai dengan adanya mual, hiperakti&itas system pencernaan, aritmia,
kelemahan, sedikitnya $umlah urine dan diare, adanya kecemasan dan
iritabilitas, serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari 7 m/CAlt
(Hidayat, 200) 3)-"0!
e! Hipokalsemia
Hipokalsemia merupakan kondisi kekurangan kadar kalsium dalam plasma
darah yang ditandai dengan adanya kram otot dan kram perut, ke$ang,
bingung, kadar kalsium dalam plasma kurang dari ",3 m/CAlt, dan
kesemutan pada $ari dan sekitar mulut yang dapat disebabkan oleh pengaruh
pengangkatan kelen$ar gondok, serta kehilangan se$umlah kalsium karena
sekresi intestinal ( Hidayat, 200) "0!
f. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium kalsium
dalam darah yang dapat ter$adi pada pasien yang mengalami pengangkatan
kelen$ar gondok dan makan &itamin ' secara berlebihan, ditandai dengan
adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu gin$al, mual-mual, koma, dan
kadar kalsium dalam plasma mencapai lebih dari ",3 m/CAlt ( Hidayat, 200)
"0!
g! Hipomagnesia
Hipomagnesia merupakan kondisi kekurangan kadar magnesium dalam
darah, ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan
tangan, takikardi, hipertensi, disoriensi, dan kon&ulasi! ;adar magnesium
dalam darah mencapai kurang dari 1,3 m/CAlt ( Hidayat, 200) "0!
h! Hipermagnesium
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
18/37
1
Hipermagnesium merupakan kondisi berlebihnya kadar magnesium dalam
darah, ditandai dengan adanya koma, gangguan pernapasan, dan kadar
magnesium mencapai lebih dari 2,7 m/CAlt ( Hidayat, 200) "0 !
/. Pr!se0ur 'emenuhan kebutuhan 3a"ran 0an elektr!l"t
?enurut Hidayat (2007, dalam pelayanan kepera%atan dapat dilakukan
melalui pemberian cairan per oral atau intra&ena!
a! 9er oral .airan per oral berupa cairan yang berisikan a.l dan a.o3,
;.D dan glukosa atau air ta$in yang diber garam dan gula untuk pengobatan
rumah sementara (gastiyah, 2013 22*!b! 9emberian cairan melalui in#us
9emberian cairan melalui in#us merupakan tindakan kepra%atan yang
dilakukan dengan cara memasukakan ciran melalui intra&ena!pemberian
cairan in#us dapat diberikan pada pasien yang mengalami pengeluaran
cairan atau nutrisi yang berat!tindakan ini membutuhkan kasterlan
mengingat langsung berhubnungan pembulu darah, pemberian cairan
melalui in#us dengan memasukakan ke dalam &ena (pembulu darah pasien
di antara &ena lengan (&ena se&alika basilika dana mediana kubiti,pada
tungkai atau &ena yang ada di kepala seperti &ena temporalis seperti anak-
anak! 4elain pemberian in#us pada pasie yang mengalami pengeluaran
cairan, $uga dapat dilakukan pada pasien syok! (Hidayat, 2007 *7!
C. &!nse' Asuhan &e'era5atan Pa0a Anak Dengan )astr!enter"t"s
1. Pengkaj"an
1 Identitas pasien
?eliputi nama lengkap, tempat tinggal, $enis kelamin, taanggal lair, umur,
tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang tua, penghasilan! ntuk umur
pasien Gastroenteritis akut, sebagian besar adalah anak diba%ah dua tahun!
Insiden paling tinggi umur +-11 bulan karena paadaa masa ini dimulai
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
19/37
1)
memberikan makanan pendamping! ;e$adian Gastroenteritisakut pada laki-
laki hampir sama dengan anak perempuan (ursalam, 2013 1+ - 1*" !2 ;eluhan utama
9ada konsep 6eori pasien Gastroenteritis menglami buang air besar lebih
dari "-10 kali sehari dengan konsistensi cair (ursalam, 2013 1+)!
3 i%ayat penyakit sekarang sebagai berikut!
Paliati 9asien pada penderita Gastroenteritispada bayi atau anak men$adi
cengeng, gelisah, suhu badan meningkat! a#su makan berkurang (ri#,
200> gastiyah, 201" 227!
!uality" konsistensi #eses encer, dapat ber%arna hi$au atau dapat pula
bercampur lendir dan darah (?aryunani, 2010 21
#e$io nus dan daerah sekitarnya timbul lecet karan sering de#ekasi
dan si#atnya makin lama makin asam! (?utaCCin, 2013!
%&ale"9ada pasien gastroentritis lebih dari " kali dengan konsistensi cair
(Gastroenteritis tanpa dehidrasi! :: "-10 kali dengan konsistensi cair
(dehidrasi ringanAsedang! :: lebih dari sepuluh kali (dehidrasi berat!
$ika keparahannya berlan$ut menyebabkan kematian (ursalam, 2013 1+)!
'ime berapa lama Gastroenteritis ter$adi bersi#at akut dan kronik,
(ursalam, 2013 mutaCCin 2013!
" i%ayat penyakit dahulu
i%ayat penyakit yang diderita, ri%ayat pemberian imunisai (bararah,
2013!
7 i%ayat kesehatan meliputi sebagai berikut!
1) i%ayat imunisasi terutama pada anak yng belum imunisasi campak atau
yang mendderita diare dalam empaat minggu terakhir (ursalam, 2013
1+)!
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
20/37
20
2) i%ayat alergi terhadap makanan atau obat-obatan antibiotik karena
#aktor ini salah satu kemungkinan penyebab diare (ursalam, 2013
1+)!
3) i%ayat penyakit yang sering pada anak diba%ah dua tahun biasanya
batuk,panas,pilek,dan ke$ang, yang ter$adi sebelum, selama, ataau setelah
diare! Hal ini untuk melihat tanda atau ge$ala in#eksi yang menyebabkan
diare, seperti O?, tonsilitis, #aringitis, bronko pneumonia, ese#alitis
(ursalam, 2013 1+)!" 4timulasi 9ertumbuhan dan 9erkembangan sesuai dengan 6ugas
9erkembangan nak
6ab 2!3 4timulasi 9ertumbuhan dan 9erkembangan
Bulan Tugas
Perkembangan
Anak
%t"mulas"6Pesan'esan (ang
0"anjurkan untuk
menst"mulas" tumbuhkembang Anak
0 capkan kata religius atau
pu$ian ditelinga bayi
1 ;9 ?elihat sekitar 9angku bayi, pandang matanya,
a$ak bicara atau bernyanyi
2 64 6ersenyum pada
orang
6engkurapkan bayi, a$ak bicara
dari arah depan
3
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
21/37
21
dengan $empol dan satu $ari
10
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
22/37
22
2) ;. ?enggambar garis
lurus
:ermain dengan anak
menggunakan perintah ganda
30 ;9 ?elaksanakanperintah ganda
$ari anak menger$akanpeker$aan pribadi
31 ?' ?embuka pakaian
sendiri
;enalkan lebih banyak benda
disekitar anak
32 ;. ?emasangkan
benda se$enis
$ari bicara kalimat
tanyaAsangkal
33 ; ?enngunakan
kalimat
tanyaAsangkal
$ari anak menggambar
lingkaran (bertaut
3" ;. ?enggambar
lingkaran
$ari anak menyebut nama dan
umurnya37 ; ?enyebut nama
dan umur sendiri
:eri kesempatan bermain
dengan anak sebaya
3+ 64 Ikut akti# dalam
kegiatan kelompok
$ari anak menggambar
berbagai bentuk
3)
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
23/37
23
*2 64 ?engenal hari dan
$am
4iapkan anak untuk tugas-tugas
sekolah
7 ;ebutuhan 'asar manusia
a 9ola eliminasi akan mengalami perubahan yaitu :: lebih dari " kali
sehari, :; sedikit atau $arang (;urniati, 2013!
b 9ola nutrisi dia%ali dengan mual, muntah, anoreNia, menyeababkan
penurunan berat badan pasien (;urniati, 2013!
c 9ola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi
abdomen yang akan menimbulkan rasa tidak nyaman (;urniati, 2013!
d 9ola y$ine kebiasaan mandi setiap harinya (;urniati, 2013!
e kti#itas akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya
nyeri akibat distensi abdomen (;urniati, 2013!
# 9emeriksaan #isik
(1 ;eadaan umum
(a :aik, sadar (tanpa deidrasi
(b
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
24/37
2"
T"ngkat 0eh"0ras"&eh"langanberatba0an 789
Ba(" Anak besar'ehidrasiringan 78 (70 mlAkg 38 (30 mlAkg
'ehidrasisedang 7-108 (70-100 mlAkg +8 (+0 mlAkg
'ehidrasiberat 10-178 (100-170 mlAkg )8 ()0 mlAkg
6abel 2!" tingakat dehidrasi
9resentase penurunan berat badan tersebut dapat
diperkirakan saat anak dira%at dirumah sakit! 4edaangakan
dipuskesmasA#asilitas pelayanan dasar dapat dgunakan
pedoman ?6:4 (200, sebagaimana teelah disa$ikan
macam diare diatas!
(g ;ulit
ntuk mengetahui elastisitas kulit, kita dapat melakukaan
pemeriksaan turgor yaitu dengaan cara mecubit daerah perut
dengan kedua u$ung $ari! 6urgor kembali cepat kurrang dari
dua detik berarti diare tanpa dehidrasi! 6urgor kembali
lambat bila cubitan kembali dalam %aktu dua detik dan ini
berarti dehidrassi ringanAsedang! 6urgor kembali sangat
lambat bila cubitan kembali lebih dari dua detik ini
termasuk diare dengan deidrasi berat (ursalam, 2013
1+)!
(h ;epala
nak diba%ah dua tahun yang mengalami deidrasi, ubun-
ubunnya biasanya cekung (ursalam, 2013 1+)!
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
25/37
27
(i ?ata
nak yang diare tanpa deidrasi, bentuk kelopak mata
normal bila dketahhui ringanAsedang, kelopak mata cekung
(cro%ing! 4edangkan dehidrasi berat kelopak mata sangaat
cekung ?ulut dan Didah
a! ?ulut dan lidah basah (tanpa deidrasi
b! ?ulut dan lidah kering (dehidrasi ringanAsedang
c! ?ulut dan lidah sangat kering (dehidrasi berat
(ursalam, 2013 1+)!
($ bdomenkemungkinan distensi, kram,bising usus meningkat!
(ursalam, 2013 1+)!
(k nus, adakah iritasi pada kulitnya (ursalam, 2013 1+)!
2. D"agn!sa &e'era5atan
a! ktualArisiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
diare, kehilangan cairan pada gastrointestinal, gangguan absorpsi usus
besar, pengeluaran elektrolit dari muntah!
b! ktualArisiko tinggi syok hopo&olemik berhubungan dengan penurunan
&olume darah, e#ek sekunder kehilangan cairan dari gastrointestinal!
c! ktualArisiko gangguan pola napas berhubungan dengan penurunan pH
pada cairan serebrospinal, penekanan pacu pernapasan, pernapasan
;ussmaul!
d! ktualArisiko penurunan per#usi serebral berhubungan dengan penurunan
pH pada cairan serebrospinal sekunder dari asidosis metabolik!e! ktualArisiko tinggi ketidakseimbangan butrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kurangnya asupan makanan yang adekuat!
#! yeri berhubungan dengan iritasi saluran gastrointestinal!
g! Hipertermi berhubungan dengan respon sistemik dari in#lamasi
gastrointestinal!
h! isiko kerusakan integritas $aringan anus berhubungan dengan pasase
#eses yang encer dengan asam tinggi dan mengiritasi mukosa anus!
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
26/37
2+
i! 9emenuhan in#ormasi berhubungan dengan ketidakadekuatan in#ormasi
penatalaksanaan pera%atan dan pengobatan, rencana pera%atan rumah!$! ;ecemasan berhubungan dengan progonis penyakit, misinterpretasi
in#ormasi! (?uttaCin, 2013!
*. #nter4ens"
6abel 2!7 Inter&ensi keper%atan ;ekurangan &olume cairan
N!.
D:
&e'
D"agn!sa
ke'era5atan
#nter4ens" Ras"!nal
;ekurangan&olume cairan
berhubungan
dengan
kehilangan
gastroentestinal
berlebihan
melalui #eses
atau muntahan
(emesis!
6u$uan
kebutuhan
cairandan
elektrolit
terpenuhi (1-2
hari
;riteria hasil
a!Intake output
seimbang
b! 6urgor
baik
c!;adarelektrolit
dalam batas
normal
6anda &ital
dalam batas
normal
(ugroho,
2011 77
1! pantau tanda dange$ala dehidrasi kulit
membran mukosa
kering, rasa haus
(tami, 2013
1! gar mengetahuidera$at dehirasi
2! 9antau berat $enis
urine setiap $am
atau sesuai
2! untuk menilai status
hidrasi
3! :eri larutan rehidrasi
oral untuk rehidrasi
dan penggantian
kehilangan cairan
melalui #eses!
3! :erikan larutan
rehidrasi oral sedikit
tapi sering,
khususnya bila anak
muntah, karena
muntah bukan
merupakan
kontraindikasi
pemberian oralit
kecuali pada muntah
yang hebat
"! :erikan dan pantau
pemberian cairan
in#us sesuai program!
"! ntuk mengatasi
dehidrasi dan
&omitus yang hebat!7! :erikan oralit secara
bergantian dengan
cairan rendah natrium
seperti 4I atau susus
#ormula!
7! ntuk terapi
rumatan
(kebanyakan pakar
susu #ormula yang
diberikan harus
bebas laktosa $ika
bayi tidak dapat
mentoleransi susu
#ormula biasa!
+! 4etelah rehidrasi,
berikan makanan
+! apemberian
kembali secara dini
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
27/37
2*
seperti biasa pada
anak, selama
makanan tersebutdapat ditoleransi!
makanan yang biasa
dikonsumsi akan
memba%a man#aatmengurangi
#rekuensi de#ekasi
dan meminimalkan
penurunan berat
badan serta
memperpendek lama
sakit!
*!
!
;olaborasi dengan
dokter tentang
rehidrasi terutama
untuk dehidrasi berat(tami, 2013
'okumentasi secara
akurat mengenai
intake dan output
cairan
*!
!
;olaborasi dapat
mengatasi
4ebagai e&aluasi
penting dari
inter&ensi hidrasi
dan mencegah
ter$adinya o&er
hidrasi! (?uttaCin,
2013
6abel 2!" (%ong, 200)!
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
28/37
2
6abel 2!+ inter&ensi kepera%atan perubahan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh
N!.
D:
ke'
D"agn!sa
ke'era5atan
#nter4ens" Ras"!nal
2 9erubahan
nutrisi kurangdari krbutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
kehilangan
cairan akibat
diare, dan
asupan cairan
yang tidak
adekuat
6u$uan
kebutuhannutrisi
terpenuhi (1-2
hari
;eriteria hasil
a! tidak ter$adi
penurunan
berat badan
b! mual dan
muntah
1! setelah rehidrasi
ibu melan$utkanpemberian 4I!
2! Hindari pemberian
diet pisang, beras,
apel, dan roti
panggang atau teh!
3! mati dan catat
respon anak
terhadap
pemberian
makanan!"! :eri tahu keluarga
untuk menerapkan
diet yang tepat!
7! ?onitor berat
badan pasien
sesuai indikasi!
(anda, 200*!
+! 4ediakan makanan
yang sesuai dengan
kesukaan pasien
dan program diet!
1! tindakan ini cenderunga
mnegurangi intensitas danlamanya sakit!
2! ;arena diet ini memiliki
kandungan energi dan
protein yang rendah,
kandungan hidrat arang
yang terlampaui tinggi!
3! untuk menilai toleransi
anak terhadap
makananAsusu #ormula
yang diberikan!
"! untuk menghasilkan
kepatuhan terhadap
program terapeutik!
7! untuk menilai keadaan
dehidrasi! (D! Wong,
200)!
+! pemberian kembali secara
dini makanan yang biasa
dikonsumsi akan
memba%a man#aat
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
29/37
2)
berkurang
c! makan sesuai
porsi(ugroho, 2011
7+
(anda, 200*
*! ;olaborasi dengan
tim giEi (tami,
2013
mengurangi #rekuensi
de#ekasi dan
meminimalkan penurunanberat badan serta
memperpendek lama
sakit! (D! Wong, 200)
*! dapat memberikan giEi
yang tepat
6abel 2!+ (Wong, 200)!
6abel 2!* Inter&ensi kepera%atan resiko penularan in#eksi
o!
'N
kep
'iagnosa
kepera%atan
Inter&ensi asional
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
30/37
30
3 1! isiko
menularkan
in#eksiberhubungan
dengan
mikroorganisme
yang menhin&asi
traktus
gastrointestinal
2! 6u$uan pasien
tidak menun$ukan
tanda in#eksi
gastroentestinal
3! ;riteria hasil in#eksi tidak
menyebar kan
orang lain
(sodikin, 2011
127
1! Implementasikan
ke%aspadaan standar
pengendalian in#eksilainnya dirumah sakit
yang meliputi
pembuangan #eses serta
penyisihan barang-
barang cucian yang tepat
dan penampungan
specimen yang tepat!
2! 9ertahankan kebiasaan
mencuci tangan yang
cermat!
3! 9asang popok dengantepat dan rapat!
"!
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
31/37
31
" ;erusakan
integritas kulit
berhubungandengan iritasi
karena de#ekasi
yang sering dan
#eses cair!
6u$uan kulit
pasien tetap utuh
;riteria hasil
nak tidak
menun$ukan
bukti kerusakan
kulit (4odikin,2011 12+
1!
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
32/37
32
7 1! nsietas (takut
berhubungan dengan
keterpisahan anak dariorang tuanya,
lingkungan tidak
biasa, dan prosedur
yang menimbulkan
distress!
6u$uan
pasien menun$ukan
tanda kenyamanan
;riteria hasil
a! nak menun$ukan
tanda setres #isik atauemosional yang
minimal
b! ;eluaraga sedapat
mungkin
berpartisipasi dalam
pera%atan anak
(sodikin, 2011 12+
1! Dakukan pera%atan
mulut dan berikan dot
kepada anak!2! n$urkan kun$ungan
dan partisipasi keluarga
dalam pera%atan anak
sesuai kemampuan
keluarga!
3! 4entuh, peluk, dan
bicara dengan anak
sebanyak mungkin!
"! Dakukan stimulus dan
pengalihan sensorik
yang sesuai dengantingkat dan kondisi
perkembangan anak
1! untuk memberikan
rasa nyaman!
2! untuk mencegah stress
pada anak karena
berpisah dengan
keluarga!
3! 4entuh, peluk, dan
bicara dengan anak
sebanyak mungkin!
"! untuk meningkatkan
pertumbuhan dan
perkembangan yangoptimal!
6abel 2!) (Wong, 200)!
" ImplementasiImplementasi kepera%atan merupakan catatan tetang tindakan yang diberikan
kepada klien! 9encatatan ini mencakup tindakan yang diberikan baik secara
mandiri maupun kolaborati#, secara pemenuhan kriteria hasil terhadap tindakan
yang diberikan kepada klien (Hutahaean, 2010!
7 /&aluasi
/&aluasi adalah penilaian dalam kepera%atnn merupakan kegiatan dalam
melaksanakan rencana tindakan yang telah di tentukan, untuk mengetahui
pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
kepera%atan /&aluasi mnggunakan 4O9 yang mengacu pada kriteria hasil
rencana tindakan, bila ditemukan masalah baru menggunakan 4 O 9 I /
hasil yang diharapkan pada pasien dengan masalah de#isit &olume cairan dan
elektrolit pada pasien Gastroenteritis(?utaCin, 2013
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
33/37
33
BAB *
MET;DE PENEL#T#AN
A. Desa"n Penel"t"an
4tudi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi komparasi masalah
asuhan kepera%atan pada klien yang mengalami Gastroenteritisdengan de#isit
&olume cairan!
B. Batasan #st"lahGastroenteritis adalah suatu keadaan pengeluaran tin$a yang tidak
normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan &olume,
konsistensi encer serta #rekuensi pada balita lebih dari " kali sehari dengan
adanya lendir maupun darah (Hidayat, 201" 12!
Gastroenteritis dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan #aktor
diantaranya yang pertama #aktor in#eksi, proses ini dapat dia%ali adanya
mikroorganisme (kuman yang masuk ke dalam saluran pencernaan kemudian
berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus dan dapat menurunkan
daerah permukaan usus! pada pasien Gastroenteritismengeluarkan :: secara
terus menerus sehingga tubuh mengalami kerkurangan cairan yang
menyebabkan masalah de#isit &olume cairan dan elektrolit!
C. Part"s"'an
9artisipan adalah pasien yang sama-sama menderita Gastroenteritis
dengan $umlah 2 partisipan dengan masalah kepera%atan de#isi# &olume cairan
dan elektrolit di uang nak 4' :lambangan!
D. L!kas" 0an
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
34/37
3"
sampai pulang dan atau klien yang dira%at minimal 3 hari! pabila klien sudah
pulang kerumah dilakukan dengan cara home care!E. Pengum'ulan Data
'alam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data
dengan cara sebagai berikut
1! Wa%ancara
6eknik pengumpulan data dengan cara melakukan komunikasi lisan
yang didapatkan secara langsung dari klien, keluarga dan pera%at untuk
mendapatkan data sub$ekti# pada pasien dengan
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
35/37
37
dan pera%at untuk mengetahui data sub$cti#, ob$ecti# dan perkembangan pada
klien tersebut!). Anal"sa Data
9ada penelitian ini peneliti melakukan analisa data dengan cara
mengemukakan #akta dan dibandingkan dengan teori yang ada dan $uga di
tuangkan dalam bentuk opini pembahasan!
dapun urutan dari teknik analisis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1! 9engumpulan 'ata
'alam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari hasil
%a%ancara, obser&asi dan pemeriksaan #isik, serta studi dokumentasi dan
angket! ;emudian hasil data penelitian tersebut oleh peneliti ditulis dalam
bentuk catatan lapangan dan disalin dalam bentuk transkrip yang sesuai
dengan #ormat dan pengka$ian asuhan kepera%atan pada klien yang
mengalami
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
36/37
3+
'alam penelitian ini peneliti menya$ikan data dalam bentuk tabel,
gambar, bagan dan teks narati#! 4elain itu peneliti $uga men$amin
kerahasiaan klien dengan cara tidak menulis nama klien diubah dengan
menulis klien 1 dan klien 2 atau hanya menulis nama inisialnya sa$a!
"! ;esimpulan
'alam penelitian ini semua data pengka$ian,diagnosis, perencanaan,
tindakan atau catatan perkembangan dan e&aluasi tentang
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh antara klien 1 dan
klien 2 akan dibahas dan disimpulkan oleh peneliti apabila ter$adi
kesen$angan antara #akta, teori dan opini dengan cara membandingkan
antara klien 1 dan klien 2 yang dilakukan dengan metode induksi!
H. Et"ka Penel"t"an
'alam penelitian ini peneliti menggunakan etika penelitian yang
didasarkan oleh 3 hal antara lain
1! Inormed &onsent
'alam penelitian ini peneliti membuat Inormed &onsent untuk
dilakukan penelitian untuk ditanda tangani oleh partisipan yang berisi
tentang memberikan kebebasan kepada partisipan untuk menentukan untuk
ikut berpartisipasi atau tidak dalam penelitian tersebut, tanpa ada unsur
paksaan dari peneliti dan se%aktu-%aktu partisipan boleh mengundurkan
diri dari penelitian tanpa ada sanksi apapun!
2! Anonymity
'alam penelitian ini peneliti akan berusaha untuk menghargai dan
menghormati partisipan dengan cara tanpa menulis nama klien tetapi ditulis
inisial huru# depannya sa$a!
3! onidentiality
'alam penelitian ini peneliti akan berusaha untuk men$amin
kerahasiaan partisipan dengan cara tidak mempublikasikan in#ormasi
-
7/25/2019 BAB 1-3kti
37/37
3*
apapun mengenai partisipan kepada pihak lain yang tidak terlibat dalam
penelitian!