BAB 1-3kti

download BAB 1-3kti

of 37

Transcript of BAB 1-3kti

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    1/37

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Gastroenteritis salah satu masalah kesehatan utama pada sistem

    pencernaan manusia di negara berkembang seperti Indonesia, Gastroenteritis

    termasuk penyakit yang menyebabkan kematian kedua pada anak-anak dan

    balita (WHO, 2013! Gastroenteritismerupakan buang air besar lebih dari " kali

    pada balita dengan konsistensi cair, #rekuensi lebih banyak dari biasanya, tin$a

    dapat ber%arna hi$au, bercampur lendir, atau darah yang mengakibatkan

    kehilangan cairan kemudian menimbulkan syok hipo&elemik ('e%i, 201" )1!

    'i dunia 1,* milliar kasus Gastroenteritis ter$adi setiap tahunnya dan

    menyebabkan sekitar *+0!000 balita meninggal setiap tahunnya (I./, 2013!

    dapun 'i Indonesia penderita Gastroenteritismeningkat men$adi !""3 kasus

    dan meninggal sebanyak 20) $i%a ('epkes I, 2011! 4edangkan di 5a%a 6imur

    yang menderita Gastroenteritissebanyak 337 balita, dengan presentase mendapat

    pelayanan kesehatan sebanyak *1,) 8 (iskesdas, 2013, hal dapat dibuktikan

    dengan penyakit terbanyak pasien ra%at inap di 4 9emerintah tipe : adalah

    gastroentritis menduduki peringkat 1 dengan $umlah )!"0" ('inkes 5atim, 2012!

    ;ota :anyu%angi termasuk %ilayah $a%a timur dengan $umlah kasus

    Gastroenteritis dari "7 pukesmas sebanyak 2"!07 kasus, pada balita yang

    ditangani sebanyak 10!30) dan :alita yang meninggal 208 dari $umlah kematian

    yang setiap tahunnya ( /H, 2012!

    9roses ter$adinya Gastroenteritis dapat disebabkan oleh berbagai

    kemungkinan #aktor diantaranya yang pertama #aktor in#eksi, proses ini dapat1

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    2/37

    2

    dia%ali adanya mikroorganisme (kuman yang masuk ke dalam saluran

    pencernaan kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus dan

    dapat menurunkan daerah permukaan usus! 4elan$utnya ter$adi perubahan

    kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan #ungsi usus dalam

    absorpsi cairan dan elektrolit atau $uga dikatakan adanya toksin bakteri akan

    menyebabkan sistem transpor akti# dalam usus sehingga sel mukosa mengalami

    iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat! ;edua, #aktor

    malabsorsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorpsi yang mengakibatkan

    tekanan osmotik meningkat sehingga ter$adi pergeseran cairan dan elektrolit ke

    rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga ter$adi pergeseran

    air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus

    sehingga ter$adilah Gastroenteritis. ;etiga, #aktor makanan, ini dapat ter$adi

    apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik! 4ehingga ter$adi

    peningkatan peristaltik usus yang mengakibatkan penurunan kesempatan untuk

    menyerap makan yang kemudian menyebabkan Gastroenteritis! ;eempat, #aktor

    psikologis dapat mempengaruhi ter$adinya peningkatan peristaltik usus yang

    akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat meneyababkan

    Gastroenteritis(Hidayat, 200!

    9enanganan

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    3/37

    3

    Hidayat, 200) sedangkan secara kepera%atan dapat diberikan air ta$in, ;uah

    sayur dan air matang selain itu an$urkan ibu klien untuk memberikan 4I atau

    susu yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak $enuh serta $ika

    anak tidak mau minum susu dapat di berikan makanan setengah padat seperti

    bubur dan makanan setengah padat misalnya nasi tim (gastiyah, 201"!

    :erdasarkan uraian diatas penulis menarik mengambil kasus asuhan

    kepera%atan klien yang mengalami

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    4/37

    "

    d! ?elaksanakan 6indakan ;epera%atan ;lien yang mengalami

    Gastroenteritis dengan 'e#isit &olume cairan 'i uang 4'

    :lambangan :anyu%angi

    e! ?elakukan /&aluasi ;epera%atan klien yang mengalami Gastroenteritis

    dengan 'e#isit &olume cairan 'i uang 4' :lambangan :anyu%angi

    E. Manaat

    1. Te!r"t"s

    Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu tentang suhasn keper%atan

    terutama pada klien yang mengalami Gastroenteritis dengan 'e#isit &olume

    cairan sehingga memperkaya ilmu kepera%atan secara umum!

    2. Prakt"s

    a! ?an#aat untuk responden

    'engan diadakan penelitian ini, diharapkan bisa meningkatkan %a%asan

    dan pengetahuan responden tentang penatalaksanaan Gastroenteritis

    b! ?an#aat bagi tempat penelitian

    Hasil penelitian ini daharapkan dapat berman#aat dan men$adi masukan

    bagi tempat penelitian dalam suhan ;epera%atan pada pasien

    Gastroenteritis dengan 'e#isit &olume cairan

    c. ?an#aat bagi pro#esi kepera%atan!

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat berman#aat dan men$adi masukan

    bagi pro#ensi kepera%atan dalam mengembangkan ilmu kepera%atan

    tentang suhan kepera%atan pada pasien Gastroenteritisdengan 'e#isit

    &olume cairan dan elektrolit!

    d! ?an#aat bagi Instansi kepera%atanHasil penelitian ini diharapkan dapat berman#aat dan men$adi masukan

    bagi instansi kepera%atan dalam mengembangkan ilmu kepera%atan

    tentang suhan kepera%atan pada pasien Gastroenteritisdengan 'e#isit

    &olume cairan dan elektrolit!

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    5/37

    7

    BAB 2

    T#N$AUAN PU%TA&A

    A. &!nse' Pen(ak"t )astr!ntr"t"s

    1. De"n"s" Gastroenteritis

    Gastroenteritissuatu keadaan pengeluaran tin$a yang tidak normal atau

    tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan &olume, keenceran, serta

    #rekuensi pada balita lebih dari " kali sehari dengan adanya lendir maupun

    darah (Hidayat, 201" 12!

    Gastroenteritis9eradangan pada mukosa lambung yang menyababkan

    meningkatnya #rekuensi bab dan berkurangnya konsistensi #eses (ugroho,

    2011 71 !

    9erubahan konsistensi tin$a yang ter$adi tiba-tiba akibat kandungan air

    dalam tin$a melebihi normal (10 mlAkg::Ahari dengan peningkatan #rekuensi

    de#ekasi lebih dari 3 kali 2" $am dan berlangsung kurang dari 1" hari hari! 9ola

    de#ekasi neonatus dan bayi, hingga usia "-+ bulan, yang de#ekasi B3 kaliAhari

    dan konsistensinya cair atau lembek dianggap normal selama tumbuh

    kembangnya baik (6anto, 201" "1!

    2. Et"!l!g" Gastroenteritis

    a!

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    6/37

    +

    a! :iasanya pada balia pasien menangis cengeng

    b!

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    7/37

    *

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    8/37

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    9/37

    )

    ?alnutrisi energi protein, akibat muntah dan Gastroenteritis$ika lama atau

    kronik (gastiah, 201" 227!. Pemer"ksaan Penunjang Gastroenteritis

    a. namesis

    ;epada penderita atau keluarganya perlu ditanyakan mengenai per$alanan

    penyakit, antara lain

    1 Damanya sakit Gastroenteritis, sudah berapa $am, hari

    2 rekuensinya (berapa kali sehari

    3 :anyak atau &olumenya berapa (berapa banyak setiap kali ::

    misalnya popok penuh

    " Warnanya (biasa, kuning, berlendir, berdarah7 :aunya (amis, busuk

    + :uang air kecil (banyaknyaa, %arnanya, kapan terakhir, buang air kecil

    * da kah penderita Gastroenteritisdisekitar rumah!

    :erat badan sebelum sakit bila diketahui (?aryuani, 2010

    b! 9emeriksaan #isik

    6elah di$elaskan sebelumnya bah%a kemungkinan ditemukan muntah,

    nausea, demam, dan nyeri perut! 9ada in#eksi bakteri in&asi# akan

    ditemukan nyeri perut yang hebat, demam yang tinggi!

    c! 9emeriksaan penun$ang

    1 9emeriksaan darah lengkap

    2 9emeriksaan analisis gas darah, elektrolit, ureum, kreatinin, dan berat

    $enis plasma!

    3 9emeriksaan urin lengkap!

    " 9emeriksaan tin$a lengkapdan biakan tin$a colok dubur

    7 9emeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan di curigai in#eksi

    sistemik!+ 9emeriksaan darah rutin untuk mendeteksi kadar :5 plasma dan

    mendeteksi adanya kelainan pada peningkatan kadar leukosit!

    * 9emeriksaan analisis tes darah, untuk mengidenti#ikasi gangguan

    keseimbangan asam basa dalam darah!

    9emeriksaan elektolit terutama kadar natrium, kalsium, kalium dan

    #os#at!

    ) 9emeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui #aal gin$al!

    10 9emeriksaan #eses, untuk mendeteksi agen penyebab!

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    10/37

    10

    11 9emeriksaan enEim, untuk melihat keterlibatan rota&irus dengan /DI4

    (Enzymelinked Immunosorbent Assay (6anto, 200> ?uttaCin, 2013

    702

    /. Penatalaksanaan Me0"s Gastroenteritis

    'asar pengobatan Gastroenteritisadalah

    a! 9enatalaksanaan medis

    1 .airan per oral

    berupa cairan yang berisikan a.l dan a.o3, ;.D dan glukosa

    (gastiyah, 2013 22*!

    2 .airan parieteral

    da beberapa $enis cairan yang di perlukan sesuai dengan kebutuhan

    pasien yang ?/9 tergantung ketersediann cairan setempat! 9ada

    umumnya inger Daktat (D mengenai pemberian cairan seberapa

    banyak tergantung dari berat ringannya dehidrasi! Fang diperhitungkan

    dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badanya

    (gastiyah, 2013 22*

    3 9engobatan dietetik

    a 4I tetap diberikan sesuai dengan umur bayi dan anak

    b :ila tidak mendapat asi atau sudah mendapata susu #ormula

    (1 Gastroenteritistanpa dehidrasi atau dehidrasi ringan-sedang, susu

    #ormula tidak di ganti

    (2 Gastroenteritis dengan dehidrasi berat di berikn susu #ormula

    bebas laktosa!

    (3 Gastroenteritis dengan dehidrasi ringan-sedang disertai ge$ala

    klinis intoleransi laktosa yang $elas, dapat diberikan susu #ormula

    bebas laktosa!

    c ?akanan sehari-hari sesuai usianya diteruskan dan diberikan sebanyak

    anak mau!pemberian sediti tapi sering lebih dapat di terima di banding

    $umlah besar tapi $arang!

    d :uah, ir $eruk, pisang tetap boleh diberikan sesuai usianya

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    11/37

    11

    e ?akanan yang tidak boleh diberikan adalah makanan adalah yang

    merangsang paristaltik usus (pedas, asam, lemak!# asi tim dengan tahu, tempe, kecap, daging, ayam tanpa kulit dan

    %ortel diberikan sesuai umur (?aryunani, 2010 32

    " Obat G obatan

    a obat anti sekresi asetosil, ;lorpromaEin!

    b Obat spasmolitik seperti papa&erin,

    c antibiotik hanya di berikan ada penyebab $elas seperti kolera maka

    diberikan tetrasiklin 27-70 mlAkg bbAhari atau antibiotik sesuai

    penyebabnya (Hidayat, 200 17b! 9enatalaksanaan ;epera%atan Gastroenteritis

    Oralit yang diberikan sebanyak 100 mAkgA:: setiap "-+ $am pada kasus

    dehidrasi ringan sampai berat

    :eberapa cara untuk membuat cairan rumah tangga (cairan 6

    1 Darutan gula garam (D

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    12/37

    12

    " tahun 1+00-100 100-110

    10 tahun 2000-2700 *0-7

    1" tahun 2200-2*00 70-+01 tahun 2200-2*00 "0-70

    'e%asa 2"00-2+00 20-30

    6abel2!2 kebutuhan cairan berdasarkan umur dan berat badan (Hidayat,

    200)

    2. akt!rakt!r (ang mem'engaruh" kebutuhan 3a"ran 0an elektr!l"t

    ;ebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh dipengaruhi oleh #aktor-#aktor

    a! sia

    9erbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta akti&itas organ

    sehingga dapat mempengaruhi $umlah kebutuhan cairan dan elektrolit

    (Hidayat, 200) "2!

    b! 6emperatur

    6emperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui

    keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan

    (Hidayat,200) "2!

    c! 'iet

    pabila kekurangan nutrient, tubuh akan memecah cadangan makanan yang

    tersimpan didalamnya sehingga dalam tubuh ter$adi pergerakan cairan dari

    interstisial ke interseluler, yang dapat berpengaruh pada $umlah pemenuhan

    kebutuhan cairan (Hidayat, 200) "2!

    d! 4tres

    4tres dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan kebutuhan cairan dan

    elektrolit melalui proses peningkatan produksi 'H, karena proses ini dapat

    meningkatkan metabolism sehingga mengakibatkan ter$adinya glikolisis

    otot yang dapat menimbulkan retensi sodium dan air (Hidayat, 200) "2!

    e! 4akit

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    13/37

    13

    9ada keadaan sakit terdapat banyak sel yang rusak, sehingga untuk

    memperbaiki sel yang rusak tersebut dibutuhkan adanya proses pemenuhan

    kebutuhan cairan yang cukup! ;eadaan sakit menimbulkan

    ketidakseimbangan system dalam tubuh, seperti ketidakseimbangan

    hormonal, yang dapat mengganggu keseimbangan kebutuhan cairan

    (Hidayat, 200) "2!

    *. Pengaturan 4!lume 3a"ran tubuh

    ;eseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari keseimbangan antara

    $umlah cairan yang masuk dan $umlah cairan yang keluar!

    9engeluaran cairan pada tubuh seperti urine, keringat, #eses, air mata (Hidayat,

    200) 32-33!

    +. $en"s 3a"ran elektr!l"t $en"s

    .airan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki si#at

    bertegangan tetap dengan bermacam-macam elektrolit! .airan saline terdiri

    atas cairan isotonic, hipotonik, dan hipertonik! ;onsentrasi isotonic disebut

    $uga normalsalineyang banyak dipergunakan! .ontoh cairan elektrolit adalah

    a. .airan ingerJs, terdiri atas a, ;, .1, .a2

    b. .airan ingerJs Daktat, terdiri atas a, ;, ?g2, .1, .a2, H.O3c. .airan :u##erJs, terdiri atas a, ;, ?g2, .1, H.O3 (Hidayat, 200) 3"-3+ !

    ,. Masalah kebutuhan 3a"ran

    a! Hipo&olume atau 'ehidrasi

    ;ekurangan cairan eksternal ter$adi karena penurunan asupan cairadan

    kelebihan pengeluaran cairan! 6ubuh akan merespons kekuranagna cairan

    tubuh dengan mengosongkan cairan &askuler! 4ebagai kompensasi akibat

    penurunan cairan interstisial, tubuh akan mengalirkan cairan keluar sel!

    9engosongan cairan ini ter$adi pada pasien Gastroenteritisdan muntah! da

    tiga macam kekurangan &olume cairan eksternal, yaitu

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    14/37

    1"

    1 'ehidrasi isotonic, ter$adi $ika tubuh kehilangan se$umlah cairan dan

    elektrolit secara seimbang!2 'ehidrasi hipertonik, ter$adi $ika tubuh kehilanagn lebih banyak air dari

    pada elektrolit

    3 'ehidrasi hipotonik, ter$adi $ika tubuh kehilangan lebih banyak elektrolit

    dari pada air (Hidayat, 200) 3)-"0!

    ?acam dehidrasi berdasarkan dera$atnya

    a 'ehirasi berat, dengan ciri-ciri

    (1 9engeluaranAkehilanagn cairan sebanyak "-+ lt

    (2 4erum natrium mencapai 17)-1++ m/CAlt

    (3 Hipotensi(" 6urgor kulit buruk

    (7 Oliguria

    (+ adi dan pernapasan meningkat

    (* ;ehilangan cairan mencapai 108 ::

    b 'ehidrasi sedang, dengan ciri-ciri

    (1 ;ehilangan cairan 2-" lt atau antara 7-108 ::

    (2 4erum natrium mencapai 172-17 m/CA lt

    (3 ?ata cekung

    c 'ehidrasi ringan, dengan ciri-ciri kehilangan cairan mencapai 78 ::

    atau 1,7-2 lt (Hidayat, 200) 3"-37!

    b! Hiper&olume atau O&erhidrasi

    1 6erdapat dua mani#estasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan, yaitu

    hiper&olume (peningkatan &olume darah dan edema (kelebihan cairan

    pada interstisial! ormalnya, cairan interstisial tidak terikat dengan air,

    tetapi elastis dan hanya terdapat diantara $aringan! 9itting edema

    merupakan edema yang berada pada daerah yang bengkak, hal ini

    disebabkan oleh perpindahan cairan ke $aringan melalui titik tekan!

    .airan dalam $aringan yang edema tidak deigerakkan ke permukaan lain

    dengan penekanna $ari! onpitting edema tidak menun$ukkan tanda

    kelebihan cairan ekstrasel, tetapi sering karena in#eksi dan trauma yang

    meneyebabkan membekunya cairan pada permukaan $aringan! ;elebihan

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    15/37

    17

    cairan &ascular meningkatkan hidrostatik cairan dan akan menekan

    cairan ke permukaan interstisial (Hidayat, 200) 3"-37!-. &ebutuhan elektr!l"t

    /lektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh! .airan tubuh mengandung

    oksigen, nutrient, dan sisa metabolism, seperti karbondioksida, yang semuanya

    disebut dengan ion! :eberapa $enis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk

    ion elektrolit! .ontohnya, a.1 akan dipecah men$adi ion a dan .1!

    9ecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus

    listrik! Ion yang bermuatan negati# disebut anion sedangkan ion yang bermutan

    positi# disebut kation! .ontoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium, dan

    magnesium> sedangkan contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan #os#at!

    ;omposisi elektrolit dalam plasma adalah sebagai berikut

    atrium 137 G 1"7 m/CAlt

    ;alium 3,7 G 7,3 m/CAlt

    ;alsium " G 7 m/CAlt

    ?agnesium 1,7 G 2,7 m/CAlt

    ;lorida 100 G 10+ m/CAlt

    :ikarbonat 22 G 2+ m/CAlt

    os#at 2,7 G ",7 m/CA100 ml

    9engukuran elektrolit dalam satuan milieCui&alen per liter cairan tubuh

    atau milligram per 100 ml (mgA100 ml! /Cui&alen tersebut merupakan

    kombinasi kekuatan Eat kimia atau kekuatan kation dan anion dalam molekul

    ( Hidayat, 200) 3+

    . Masalah &ebutuhan Elektr!l"t

    a! Hiponatremia

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    16/37

    1+

    Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam

    plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma

    sebanyak K 137 m/CAlt, rasa haus berlebihan, denyut nadi yang cepat,

    hipotensi, kon&ulasi, dan membrane mukosa kering! Hiponatremia

    disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan, misalnya ketika

    tubuh mengalami diare yang berkepan$angan! (Hidayat, 200) 3)-"0!

    b! Hipernatremia

    Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam

    plasma tinggi, ditandai dengan adanya mukosa kering, oligariAanusia, turgor

    kulit buruk dan permukaan kulit bengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan

    kemerahan, kon&ulasi, suhu badan naik, serta kadar natrium dalam plasma

    lebih dari1"7 m/CAlt! kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi,

    diare, pemasukan air yang berlebihan sementara asupan garam sedikit

    ( Hidayat, 200) 3)-"0 !

    c! Hipokalemia

    Hipokalemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam

    darah Hipokalemia dapat ter$adi dengan sangat cepat! ;ondisi ini sering

    ter$adi pada pasien yang mengalami diare berkepan$angan, $uga ditandai

    dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak napsu makan

    dan muntah-muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot tubuh, tidak

    baraturannya denyut $antung (aritmia, penurunan bising usus, dan turunnya

    kadar kalium plasma hingga kurang dari 3,7 m/CAlt (Hidayat, 200) 3)-"0 !

    d! Hiperkalemia

    Hiperkalemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah

    tinngi, sering ter$adi pada pasien luka bakar, penyakit gin$al, asidosis

    metabolic, pemberian kalium yang berlebihan melalui intra&ena yang

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    17/37

    1*

    ditandai dengan adanya mual, hiperakti&itas system pencernaan, aritmia,

    kelemahan, sedikitnya $umlah urine dan diare, adanya kecemasan dan

    iritabilitas, serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari 7 m/CAlt

    (Hidayat, 200) 3)-"0!

    e! Hipokalsemia

    Hipokalsemia merupakan kondisi kekurangan kadar kalsium dalam plasma

    darah yang ditandai dengan adanya kram otot dan kram perut, ke$ang,

    bingung, kadar kalsium dalam plasma kurang dari ",3 m/CAlt, dan

    kesemutan pada $ari dan sekitar mulut yang dapat disebabkan oleh pengaruh

    pengangkatan kelen$ar gondok, serta kehilangan se$umlah kalsium karena

    sekresi intestinal ( Hidayat, 200) "0!

    f. Hiperkalsemia

    Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium kalsium

    dalam darah yang dapat ter$adi pada pasien yang mengalami pengangkatan

    kelen$ar gondok dan makan &itamin ' secara berlebihan, ditandai dengan

    adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu gin$al, mual-mual, koma, dan

    kadar kalsium dalam plasma mencapai lebih dari ",3 m/CAlt ( Hidayat, 200)

    "0!

    g! Hipomagnesia

    Hipomagnesia merupakan kondisi kekurangan kadar magnesium dalam

    darah, ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan

    tangan, takikardi, hipertensi, disoriensi, dan kon&ulasi! ;adar magnesium

    dalam darah mencapai kurang dari 1,3 m/CAlt ( Hidayat, 200) "0!

    h! Hipermagnesium

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    18/37

    1

    Hipermagnesium merupakan kondisi berlebihnya kadar magnesium dalam

    darah, ditandai dengan adanya koma, gangguan pernapasan, dan kadar

    magnesium mencapai lebih dari 2,7 m/CAlt ( Hidayat, 200) "0 !

    /. Pr!se0ur 'emenuhan kebutuhan 3a"ran 0an elektr!l"t

    ?enurut Hidayat (2007, dalam pelayanan kepera%atan dapat dilakukan

    melalui pemberian cairan per oral atau intra&ena!

    a! 9er oral .airan per oral berupa cairan yang berisikan a.l dan a.o3,

    ;.D dan glukosa atau air ta$in yang diber garam dan gula untuk pengobatan

    rumah sementara (gastiyah, 2013 22*!b! 9emberian cairan melalui in#us

    9emberian cairan melalui in#us merupakan tindakan kepra%atan yang

    dilakukan dengan cara memasukakan ciran melalui intra&ena!pemberian

    cairan in#us dapat diberikan pada pasien yang mengalami pengeluaran

    cairan atau nutrisi yang berat!tindakan ini membutuhkan kasterlan

    mengingat langsung berhubnungan pembulu darah, pemberian cairan

    melalui in#us dengan memasukakan ke dalam &ena (pembulu darah pasien

    di antara &ena lengan (&ena se&alika basilika dana mediana kubiti,pada

    tungkai atau &ena yang ada di kepala seperti &ena temporalis seperti anak-

    anak! 4elain pemberian in#us pada pasie yang mengalami pengeluaran

    cairan, $uga dapat dilakukan pada pasien syok! (Hidayat, 2007 *7!

    C. &!nse' Asuhan &e'era5atan Pa0a Anak Dengan )astr!enter"t"s

    1. Pengkaj"an

    1 Identitas pasien

    ?eliputi nama lengkap, tempat tinggal, $enis kelamin, taanggal lair, umur,

    tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang tua, penghasilan! ntuk umur

    pasien Gastroenteritis akut, sebagian besar adalah anak diba%ah dua tahun!

    Insiden paling tinggi umur +-11 bulan karena paadaa masa ini dimulai

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    19/37

    1)

    memberikan makanan pendamping! ;e$adian Gastroenteritisakut pada laki-

    laki hampir sama dengan anak perempuan (ursalam, 2013 1+ - 1*" !2 ;eluhan utama

    9ada konsep 6eori pasien Gastroenteritis menglami buang air besar lebih

    dari "-10 kali sehari dengan konsistensi cair (ursalam, 2013 1+)!

    3 i%ayat penyakit sekarang sebagai berikut!

    Paliati 9asien pada penderita Gastroenteritispada bayi atau anak men$adi

    cengeng, gelisah, suhu badan meningkat! a#su makan berkurang (ri#,

    200> gastiyah, 201" 227!

    !uality" konsistensi #eses encer, dapat ber%arna hi$au atau dapat pula

    bercampur lendir dan darah (?aryunani, 2010 21

    #e$io nus dan daerah sekitarnya timbul lecet karan sering de#ekasi

    dan si#atnya makin lama makin asam! (?utaCCin, 2013!

    %&ale"9ada pasien gastroentritis lebih dari " kali dengan konsistensi cair

    (Gastroenteritis tanpa dehidrasi! :: "-10 kali dengan konsistensi cair

    (dehidrasi ringanAsedang! :: lebih dari sepuluh kali (dehidrasi berat!

    $ika keparahannya berlan$ut menyebabkan kematian (ursalam, 2013 1+)!

    'ime berapa lama Gastroenteritis ter$adi bersi#at akut dan kronik,

    (ursalam, 2013 mutaCCin 2013!

    " i%ayat penyakit dahulu

    i%ayat penyakit yang diderita, ri%ayat pemberian imunisai (bararah,

    2013!

    7 i%ayat kesehatan meliputi sebagai berikut!

    1) i%ayat imunisasi terutama pada anak yng belum imunisasi campak atau

    yang mendderita diare dalam empaat minggu terakhir (ursalam, 2013

    1+)!

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    20/37

    20

    2) i%ayat alergi terhadap makanan atau obat-obatan antibiotik karena

    #aktor ini salah satu kemungkinan penyebab diare (ursalam, 2013

    1+)!

    3) i%ayat penyakit yang sering pada anak diba%ah dua tahun biasanya

    batuk,panas,pilek,dan ke$ang, yang ter$adi sebelum, selama, ataau setelah

    diare! Hal ini untuk melihat tanda atau ge$ala in#eksi yang menyebabkan

    diare, seperti O?, tonsilitis, #aringitis, bronko pneumonia, ese#alitis

    (ursalam, 2013 1+)!" 4timulasi 9ertumbuhan dan 9erkembangan sesuai dengan 6ugas

    9erkembangan nak

    6ab 2!3 4timulasi 9ertumbuhan dan 9erkembangan

    Bulan Tugas

    Perkembangan

    Anak

    %t"mulas"6Pesan'esan (ang

    0"anjurkan untuk

    menst"mulas" tumbuhkembang Anak

    0 capkan kata religius atau

    pu$ian ditelinga bayi

    1 ;9 ?elihat sekitar 9angku bayi, pandang matanya,

    a$ak bicara atau bernyanyi

    2 64 6ersenyum pada

    orang

    6engkurapkan bayi, a$ak bicara

    dari arah depan

    3

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    21/37

    21

    dengan $empol dan satu $ari

    10

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    22/37

    22

    2) ;. ?enggambar garis

    lurus

    :ermain dengan anak

    menggunakan perintah ganda

    30 ;9 ?elaksanakanperintah ganda

    $ari anak menger$akanpeker$aan pribadi

    31 ?' ?embuka pakaian

    sendiri

    ;enalkan lebih banyak benda

    disekitar anak

    32 ;. ?emasangkan

    benda se$enis

    $ari bicara kalimat

    tanyaAsangkal

    33 ; ?enngunakan

    kalimat

    tanyaAsangkal

    $ari anak menggambar

    lingkaran (bertaut

    3" ;. ?enggambar

    lingkaran

    $ari anak menyebut nama dan

    umurnya37 ; ?enyebut nama

    dan umur sendiri

    :eri kesempatan bermain

    dengan anak sebaya

    3+ 64 Ikut akti# dalam

    kegiatan kelompok

    $ari anak menggambar

    berbagai bentuk

    3)

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    23/37

    23

    *2 64 ?engenal hari dan

    $am

    4iapkan anak untuk tugas-tugas

    sekolah

    7 ;ebutuhan 'asar manusia

    a 9ola eliminasi akan mengalami perubahan yaitu :: lebih dari " kali

    sehari, :; sedikit atau $arang (;urniati, 2013!

    b 9ola nutrisi dia%ali dengan mual, muntah, anoreNia, menyeababkan

    penurunan berat badan pasien (;urniati, 2013!

    c 9ola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi

    abdomen yang akan menimbulkan rasa tidak nyaman (;urniati, 2013!

    d 9ola y$ine kebiasaan mandi setiap harinya (;urniati, 2013!

    e kti#itas akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya

    nyeri akibat distensi abdomen (;urniati, 2013!

    # 9emeriksaan #isik

    (1 ;eadaan umum

    (a :aik, sadar (tanpa deidrasi

    (b

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    24/37

    2"

    T"ngkat 0eh"0ras"&eh"langanberatba0an 789

    Ba(" Anak besar'ehidrasiringan 78 (70 mlAkg 38 (30 mlAkg

    'ehidrasisedang 7-108 (70-100 mlAkg +8 (+0 mlAkg

    'ehidrasiberat 10-178 (100-170 mlAkg )8 ()0 mlAkg

    6abel 2!" tingakat dehidrasi

    9resentase penurunan berat badan tersebut dapat

    diperkirakan saat anak dira%at dirumah sakit! 4edaangakan

    dipuskesmasA#asilitas pelayanan dasar dapat dgunakan

    pedoman ?6:4 (200, sebagaimana teelah disa$ikan

    macam diare diatas!

    (g ;ulit

    ntuk mengetahui elastisitas kulit, kita dapat melakukaan

    pemeriksaan turgor yaitu dengaan cara mecubit daerah perut

    dengan kedua u$ung $ari! 6urgor kembali cepat kurrang dari

    dua detik berarti diare tanpa dehidrasi! 6urgor kembali

    lambat bila cubitan kembali dalam %aktu dua detik dan ini

    berarti dehidrassi ringanAsedang! 6urgor kembali sangat

    lambat bila cubitan kembali lebih dari dua detik ini

    termasuk diare dengan deidrasi berat (ursalam, 2013

    1+)!

    (h ;epala

    nak diba%ah dua tahun yang mengalami deidrasi, ubun-

    ubunnya biasanya cekung (ursalam, 2013 1+)!

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    25/37

    27

    (i ?ata

    nak yang diare tanpa deidrasi, bentuk kelopak mata

    normal bila dketahhui ringanAsedang, kelopak mata cekung

    (cro%ing! 4edangkan dehidrasi berat kelopak mata sangaat

    cekung ?ulut dan Didah

    a! ?ulut dan lidah basah (tanpa deidrasi

    b! ?ulut dan lidah kering (dehidrasi ringanAsedang

    c! ?ulut dan lidah sangat kering (dehidrasi berat

    (ursalam, 2013 1+)!

    ($ bdomenkemungkinan distensi, kram,bising usus meningkat!

    (ursalam, 2013 1+)!

    (k nus, adakah iritasi pada kulitnya (ursalam, 2013 1+)!

    2. D"agn!sa &e'era5atan

    a! ktualArisiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

    diare, kehilangan cairan pada gastrointestinal, gangguan absorpsi usus

    besar, pengeluaran elektrolit dari muntah!

    b! ktualArisiko tinggi syok hopo&olemik berhubungan dengan penurunan

    &olume darah, e#ek sekunder kehilangan cairan dari gastrointestinal!

    c! ktualArisiko gangguan pola napas berhubungan dengan penurunan pH

    pada cairan serebrospinal, penekanan pacu pernapasan, pernapasan

    ;ussmaul!

    d! ktualArisiko penurunan per#usi serebral berhubungan dengan penurunan

    pH pada cairan serebrospinal sekunder dari asidosis metabolik!e! ktualArisiko tinggi ketidakseimbangan butrisi kurang dari kebutuhan

    tubuh berhubungan dengan kurangnya asupan makanan yang adekuat!

    #! yeri berhubungan dengan iritasi saluran gastrointestinal!

    g! Hipertermi berhubungan dengan respon sistemik dari in#lamasi

    gastrointestinal!

    h! isiko kerusakan integritas $aringan anus berhubungan dengan pasase

    #eses yang encer dengan asam tinggi dan mengiritasi mukosa anus!

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    26/37

    2+

    i! 9emenuhan in#ormasi berhubungan dengan ketidakadekuatan in#ormasi

    penatalaksanaan pera%atan dan pengobatan, rencana pera%atan rumah!$! ;ecemasan berhubungan dengan progonis penyakit, misinterpretasi

    in#ormasi! (?uttaCin, 2013!

    *. #nter4ens"

    6abel 2!7 Inter&ensi keper%atan ;ekurangan &olume cairan

    N!.

    D:

    &e'

    D"agn!sa

    ke'era5atan

    #nter4ens" Ras"!nal

    ;ekurangan&olume cairan

    berhubungan

    dengan

    kehilangan

    gastroentestinal

    berlebihan

    melalui #eses

    atau muntahan

    (emesis!

    6u$uan

    kebutuhan

    cairandan

    elektrolit

    terpenuhi (1-2

    hari

    ;riteria hasil

    a!Intake output

    seimbang

    b! 6urgor

    baik

    c!;adarelektrolit

    dalam batas

    normal

    6anda &ital

    dalam batas

    normal

    (ugroho,

    2011 77

    1! pantau tanda dange$ala dehidrasi kulit

    membran mukosa

    kering, rasa haus

    (tami, 2013

    1! gar mengetahuidera$at dehirasi

    2! 9antau berat $enis

    urine setiap $am

    atau sesuai

    2! untuk menilai status

    hidrasi

    3! :eri larutan rehidrasi

    oral untuk rehidrasi

    dan penggantian

    kehilangan cairan

    melalui #eses!

    3! :erikan larutan

    rehidrasi oral sedikit

    tapi sering,

    khususnya bila anak

    muntah, karena

    muntah bukan

    merupakan

    kontraindikasi

    pemberian oralit

    kecuali pada muntah

    yang hebat

    "! :erikan dan pantau

    pemberian cairan

    in#us sesuai program!

    "! ntuk mengatasi

    dehidrasi dan

    &omitus yang hebat!7! :erikan oralit secara

    bergantian dengan

    cairan rendah natrium

    seperti 4I atau susus

    #ormula!

    7! ntuk terapi

    rumatan

    (kebanyakan pakar

    susu #ormula yang

    diberikan harus

    bebas laktosa $ika

    bayi tidak dapat

    mentoleransi susu

    #ormula biasa!

    +! 4etelah rehidrasi,

    berikan makanan

    +! apemberian

    kembali secara dini

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    27/37

    2*

    seperti biasa pada

    anak, selama

    makanan tersebutdapat ditoleransi!

    makanan yang biasa

    dikonsumsi akan

    memba%a man#aatmengurangi

    #rekuensi de#ekasi

    dan meminimalkan

    penurunan berat

    badan serta

    memperpendek lama

    sakit!

    *!

    !

    ;olaborasi dengan

    dokter tentang

    rehidrasi terutama

    untuk dehidrasi berat(tami, 2013

    'okumentasi secara

    akurat mengenai

    intake dan output

    cairan

    *!

    !

    ;olaborasi dapat

    mengatasi

    4ebagai e&aluasi

    penting dari

    inter&ensi hidrasi

    dan mencegah

    ter$adinya o&er

    hidrasi! (?uttaCin,

    2013

    6abel 2!" (%ong, 200)!

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    28/37

    2

    6abel 2!+ inter&ensi kepera%atan perubahan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh

    N!.

    D:

    ke'

    D"agn!sa

    ke'era5atan

    #nter4ens" Ras"!nal

    2 9erubahan

    nutrisi kurangdari krbutuhan

    tubuh

    berhubungan

    dengan

    kehilangan

    cairan akibat

    diare, dan

    asupan cairan

    yang tidak

    adekuat

    6u$uan

    kebutuhannutrisi

    terpenuhi (1-2

    hari

    ;eriteria hasil

    a! tidak ter$adi

    penurunan

    berat badan

    b! mual dan

    muntah

    1! setelah rehidrasi

    ibu melan$utkanpemberian 4I!

    2! Hindari pemberian

    diet pisang, beras,

    apel, dan roti

    panggang atau teh!

    3! mati dan catat

    respon anak

    terhadap

    pemberian

    makanan!"! :eri tahu keluarga

    untuk menerapkan

    diet yang tepat!

    7! ?onitor berat

    badan pasien

    sesuai indikasi!

    (anda, 200*!

    +! 4ediakan makanan

    yang sesuai dengan

    kesukaan pasien

    dan program diet!

    1! tindakan ini cenderunga

    mnegurangi intensitas danlamanya sakit!

    2! ;arena diet ini memiliki

    kandungan energi dan

    protein yang rendah,

    kandungan hidrat arang

    yang terlampaui tinggi!

    3! untuk menilai toleransi

    anak terhadap

    makananAsusu #ormula

    yang diberikan!

    "! untuk menghasilkan

    kepatuhan terhadap

    program terapeutik!

    7! untuk menilai keadaan

    dehidrasi! (D! Wong,

    200)!

    +! pemberian kembali secara

    dini makanan yang biasa

    dikonsumsi akan

    memba%a man#aat

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    29/37

    2)

    berkurang

    c! makan sesuai

    porsi(ugroho, 2011

    7+

    (anda, 200*

    *! ;olaborasi dengan

    tim giEi (tami,

    2013

    mengurangi #rekuensi

    de#ekasi dan

    meminimalkan penurunanberat badan serta

    memperpendek lama

    sakit! (D! Wong, 200)

    *! dapat memberikan giEi

    yang tepat

    6abel 2!+ (Wong, 200)!

    6abel 2!* Inter&ensi kepera%atan resiko penularan in#eksi

    o!

    'N

    kep

    'iagnosa

    kepera%atan

    Inter&ensi asional

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    30/37

    30

    3 1! isiko

    menularkan

    in#eksiberhubungan

    dengan

    mikroorganisme

    yang menhin&asi

    traktus

    gastrointestinal

    2! 6u$uan pasien

    tidak menun$ukan

    tanda in#eksi

    gastroentestinal

    3! ;riteria hasil in#eksi tidak

    menyebar kan

    orang lain

    (sodikin, 2011

    127

    1! Implementasikan

    ke%aspadaan standar

    pengendalian in#eksilainnya dirumah sakit

    yang meliputi

    pembuangan #eses serta

    penyisihan barang-

    barang cucian yang tepat

    dan penampungan

    specimen yang tepat!

    2! 9ertahankan kebiasaan

    mencuci tangan yang

    cermat!

    3! 9asang popok dengantepat dan rapat!

    "!

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    31/37

    31

    " ;erusakan

    integritas kulit

    berhubungandengan iritasi

    karena de#ekasi

    yang sering dan

    #eses cair!

    6u$uan kulit

    pasien tetap utuh

    ;riteria hasil

    nak tidak

    menun$ukan

    bukti kerusakan

    kulit (4odikin,2011 12+

    1!

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    32/37

    32

    7 1! nsietas (takut

    berhubungan dengan

    keterpisahan anak dariorang tuanya,

    lingkungan tidak

    biasa, dan prosedur

    yang menimbulkan

    distress!

    6u$uan

    pasien menun$ukan

    tanda kenyamanan

    ;riteria hasil

    a! nak menun$ukan

    tanda setres #isik atauemosional yang

    minimal

    b! ;eluaraga sedapat

    mungkin

    berpartisipasi dalam

    pera%atan anak

    (sodikin, 2011 12+

    1! Dakukan pera%atan

    mulut dan berikan dot

    kepada anak!2! n$urkan kun$ungan

    dan partisipasi keluarga

    dalam pera%atan anak

    sesuai kemampuan

    keluarga!

    3! 4entuh, peluk, dan

    bicara dengan anak

    sebanyak mungkin!

    "! Dakukan stimulus dan

    pengalihan sensorik

    yang sesuai dengantingkat dan kondisi

    perkembangan anak

    1! untuk memberikan

    rasa nyaman!

    2! untuk mencegah stress

    pada anak karena

    berpisah dengan

    keluarga!

    3! 4entuh, peluk, dan

    bicara dengan anak

    sebanyak mungkin!

    "! untuk meningkatkan

    pertumbuhan dan

    perkembangan yangoptimal!

    6abel 2!) (Wong, 200)!

    " ImplementasiImplementasi kepera%atan merupakan catatan tetang tindakan yang diberikan

    kepada klien! 9encatatan ini mencakup tindakan yang diberikan baik secara

    mandiri maupun kolaborati#, secara pemenuhan kriteria hasil terhadap tindakan

    yang diberikan kepada klien (Hutahaean, 2010!

    7 /&aluasi

    /&aluasi adalah penilaian dalam kepera%atnn merupakan kegiatan dalam

    melaksanakan rencana tindakan yang telah di tentukan, untuk mengetahui

    pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses

    kepera%atan /&aluasi mnggunakan 4O9 yang mengacu pada kriteria hasil

    rencana tindakan, bila ditemukan masalah baru menggunakan 4 O 9 I /

    hasil yang diharapkan pada pasien dengan masalah de#isit &olume cairan dan

    elektrolit pada pasien Gastroenteritis(?utaCin, 2013

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    33/37

    33

    BAB *

    MET;DE PENEL#T#AN

    A. Desa"n Penel"t"an

    4tudi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi komparasi masalah

    asuhan kepera%atan pada klien yang mengalami Gastroenteritisdengan de#isit

    &olume cairan!

    B. Batasan #st"lahGastroenteritis adalah suatu keadaan pengeluaran tin$a yang tidak

    normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan &olume,

    konsistensi encer serta #rekuensi pada balita lebih dari " kali sehari dengan

    adanya lendir maupun darah (Hidayat, 201" 12!

    Gastroenteritis dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan #aktor

    diantaranya yang pertama #aktor in#eksi, proses ini dapat dia%ali adanya

    mikroorganisme (kuman yang masuk ke dalam saluran pencernaan kemudian

    berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus dan dapat menurunkan

    daerah permukaan usus! pada pasien Gastroenteritismengeluarkan :: secara

    terus menerus sehingga tubuh mengalami kerkurangan cairan yang

    menyebabkan masalah de#isit &olume cairan dan elektrolit!

    C. Part"s"'an

    9artisipan adalah pasien yang sama-sama menderita Gastroenteritis

    dengan $umlah 2 partisipan dengan masalah kepera%atan de#isi# &olume cairan

    dan elektrolit di uang nak 4' :lambangan!

    D. L!kas" 0an

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    34/37

    3"

    sampai pulang dan atau klien yang dira%at minimal 3 hari! pabila klien sudah

    pulang kerumah dilakukan dengan cara home care!E. Pengum'ulan Data

    'alam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data

    dengan cara sebagai berikut

    1! Wa%ancara

    6eknik pengumpulan data dengan cara melakukan komunikasi lisan

    yang didapatkan secara langsung dari klien, keluarga dan pera%at untuk

    mendapatkan data sub$ekti# pada pasien dengan

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    35/37

    37

    dan pera%at untuk mengetahui data sub$cti#, ob$ecti# dan perkembangan pada

    klien tersebut!). Anal"sa Data

    9ada penelitian ini peneliti melakukan analisa data dengan cara

    mengemukakan #akta dan dibandingkan dengan teori yang ada dan $uga di

    tuangkan dalam bentuk opini pembahasan!

    dapun urutan dari teknik analisis dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut

    1! 9engumpulan 'ata

    'alam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari hasil

    %a%ancara, obser&asi dan pemeriksaan #isik, serta studi dokumentasi dan

    angket! ;emudian hasil data penelitian tersebut oleh peneliti ditulis dalam

    bentuk catatan lapangan dan disalin dalam bentuk transkrip yang sesuai

    dengan #ormat dan pengka$ian asuhan kepera%atan pada klien yang

    mengalami

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    36/37

    3+

    'alam penelitian ini peneliti menya$ikan data dalam bentuk tabel,

    gambar, bagan dan teks narati#! 4elain itu peneliti $uga men$amin

    kerahasiaan klien dengan cara tidak menulis nama klien diubah dengan

    menulis klien 1 dan klien 2 atau hanya menulis nama inisialnya sa$a!

    "! ;esimpulan

    'alam penelitian ini semua data pengka$ian,diagnosis, perencanaan,

    tindakan atau catatan perkembangan dan e&aluasi tentang

    ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh antara klien 1 dan

    klien 2 akan dibahas dan disimpulkan oleh peneliti apabila ter$adi

    kesen$angan antara #akta, teori dan opini dengan cara membandingkan

    antara klien 1 dan klien 2 yang dilakukan dengan metode induksi!

    H. Et"ka Penel"t"an

    'alam penelitian ini peneliti menggunakan etika penelitian yang

    didasarkan oleh 3 hal antara lain

    1! Inormed &onsent

    'alam penelitian ini peneliti membuat Inormed &onsent untuk

    dilakukan penelitian untuk ditanda tangani oleh partisipan yang berisi

    tentang memberikan kebebasan kepada partisipan untuk menentukan untuk

    ikut berpartisipasi atau tidak dalam penelitian tersebut, tanpa ada unsur

    paksaan dari peneliti dan se%aktu-%aktu partisipan boleh mengundurkan

    diri dari penelitian tanpa ada sanksi apapun!

    2! Anonymity

    'alam penelitian ini peneliti akan berusaha untuk menghargai dan

    menghormati partisipan dengan cara tanpa menulis nama klien tetapi ditulis

    inisial huru# depannya sa$a!

    3! onidentiality

    'alam penelitian ini peneliti akan berusaha untuk men$amin

    kerahasiaan partisipan dengan cara tidak mempublikasikan in#ormasi

  • 7/25/2019 BAB 1-3kti

    37/37

    3*

    apapun mengenai partisipan kepada pihak lain yang tidak terlibat dalam

    penelitian!