2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

download 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

of 61

Transcript of 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    1/61

    Klasifkasi danPola Kombinasi

    Komponen

    Agroorestri

    Mustoa Agung S ardjono, Tony Djogo, Hadi

    Susilo Ariin danNure ni

    !ijayanto

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    2/61

    !" #$ D A % #" & " # ' S T# ( ) ' N T #'*+ ) # A &

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    3/61

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    4/61

    -aan Ajaran .

    K$AS+&+KAS+ DANP"$A K"M-+NAS+

    K"MP"N'NA%#"&"#'ST#+

    Mustoa Agung Sardjono, Tony Djogo, Hadi SusiloAriin dan Nureni

    !ijayanto

    Maret .//0

    -ogor, +ndonesia

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    5/61

    K r i t i k dan s a r a n d i a l a m a t k a n k e pada1

    S#+ #AHA(2 2TAM+ 3urusan Tana, &akultas Pertanian, 2ni4ersitas -ra5ijaya 3l6 7eteran, Malang 89:;9'mail1 Saods6 2 n i b r a 5 < te l k o m 6 n et

    -#2N" 7'#-+ST!orld Agroorestry )entre *+)#A&Souteast Asia #esear= ">i=e, 3l6 )+&"#, Situgede, -ogor :88?/'mail1 - 6 7 e r b i s t < = g i a r 6 o rg

     Terbit bulan Maret .//0@ =opyrigt !orld Agroorestry )entre *+)#A& Souteast Asia

    Untuk tujuan ke l a nc aran p roses p e n d i d i ka n , Bahan Ajaran ini bebas untukdifotocopi sebagian maupun seluruhnya.

    Diterbitkan ole1!orld Agroorestry )entre *+)#A&Souteast Asia #egional ">i=eP" -o :8: -ogor, +ndonesia Tel1 B8. .9: 8.9;:9, 8.9;:C &a1 B8. .9: 8.9;:8 email1 i = ra Ei n d o ne s i a< = g i ar6org

    +lustrasi =o4er1 !iyono Tata letak1 Tika Atika F DN #ini

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    6/61

    A%#"&"#'ST#+ DAN 'K"S+ST'M S'HATEditor: Widianto, Sri ahayu Utami dan !urniatun "airiah

    PengantarAliEguna laan utan menjadi laan pertanian disadari menimbulkanbanyak masala seperti penurunan kesuburan tana, erosi,kepunaan lora dan auna, banjir, kekeringan dan bakanperubaan lingkungan global6 Masala ini bertamba berat dari5aktu ke 5aktu sejalan dengan meningkatnya luas areal utan yangdialiEgunakan menjadi laan usaa lain6 Agroorestri adala salasatu sistem pengelolaan laan yang mungkin dapat dita5arkan untukmengatasi masala yang timbul akibat adanya aliEguna laantersebut di atasdan sekaligus juga untuk mengatasi masala pangan6

    Agroorestri, sebagai suatu =abang ilmu pengetauan baru di bidangpertanian dan keutanan, berupaya mengenali dan mengembangkankeberadaan sistem agroorestri yang tela dipraktekkan petani sejakdulu kala6 Se=ara sederana, agroorestri berarti menanampepoonan di laan pertanian, dan arus diingat ba5a petani ataumasyarakat adala elemen pokoknya *subyek6 Dengan demikiankajian agroorestri tidak anya terokus pada masala teknik danbioisik saja tetapi juga masala sosial, ekonomi dan budaya yangselalu beruba dari 5aktu ke 5aktu, seingga agroorestrimerupakan =abang ilmu yang dinamis6

    Sebagai tindak lanjut dari asil beberapa pertemuan yang

    diselenggarakan ole S'ANA&' *South East Asian #et$ork for Agroforestry Education antara lain !orksop GPengembanganKurikulum Agroorestri di !anagamaE2%M *(ogyakarta padatanggal .CE0/ Mei .//:, dan !orksop GPemantapan KurikulumAgroorestri di 2N+-#A! *Malang pada tanggal :.E:0 No4ember.//:, maka beberapa topik yang diusulkan dalam pertemuan tersebutdapattersusun untuk menga5ali kegiatan ini6 -aan Ajaran ini diarapkandapat digunakan untuk mengenalkan agroorestri di tingkat Strata :pada berbagai perguruan tinggi6 +)#A& S' Asia tela bekerjasamadengan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Asia untuk

    menyiapkan dua seri -aan Ajaran agroorestri berbaasa +nggrisyang dilengkapi dengan =onto kasus dari Asia Tenggara6 Seripertama, meliputi penjelasan berbagai bentuk agroorestri di daeratropika mulai dari yang sederana ingga kompleks, ungsiagroorestri dalam konser4asi tana dan air, manaat agroorestridalam mereklamasi laan alangEalang, dan domestikasi poon6 Serikedua, berisi materi yang diokuskan pada kerusakan lingkunganakibat aliEguna laan utan menjadi laan pertanian dan adanyakegiatan pembukaan laan dengan =ara tebang bakar atau biasa

     juga disebut dengan tebas bakar 6 Materi -aan Ajaran ini diperoledari asilEasil penelitian proyek global tentang I Alternati%es to Slashand BurnI

    *AS- yang dikoordinir ole +)#A&, seingga =onto kasus yangdipakai tidakanya dari Asia Tenggara tetapi juga dari negara tropis lainnya diArika dan $atin Amerika6 Kedua -aan Ajaran tersebut tersediadalam 5eb site  ttp 1 JJ555 6 5 o r ld a g r o o r e s t r y = e n t r e6 o r g6 Sebagaiusaa berikutnya dalam membantu proses pembelajaran diperguruan tinggi, seri buku ajar kedua diterjemakan ke dalam

    http://www.worldagroforestrycentre.org/http://www.worldagroforestrycentre.org/http://www.worldagroforestrycentre.org/

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    7/61

    baasa +ndonesia, Tailand, 7ietnam dan dikembangkan sesuaidengan kondisi masingEmasing negara6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    8/61

    Hampir bersamaan dengan itu +)#A& S' Asia juga tela mendukungpenulisan -aan Ajaran Pengantar Agroorestri se=ara partisipatidengan melibatkan pengajarEpengajar *dosen agroorestri daribeberapa perguruan tinggi di +ndonesia6 Penulisan -aan Ajaran iniselain didasarkan pada baanEbaan yang suda dikembangkan ole

    +)#A& S' Asia, juga diperkaya ole para penulisnya denganpengalaman di berbagai lokasi di +ndonesia6 -aan Ajaran PengantarAgroorestri ini terdiri dari bab, yang se=ara keseluruan salingmelengkapi dengan -aan Ajaran agroorestri seri AS- *se=araskematis disajikan pada %ambar :6 Dalam gambar ini ditunjukkanubungan antara kesembilan bab -aan Ajaran PengantarAgroorestri *kelompok sebela kiri dengan -aan Ajaran seri AS-yang berada di kelompok sebela kanan *dalam kotak garis putusEputus6

    %ambar :6 TopikEtopik -aan Ajaran berbaasa +ndonesia yang disiapkan untukpembelajaran di Perguruan Tinggi di +ndonesia6 -aan Ajaran ini akan segeratersedia di +)#A& 5eb site  tt p 1JJ 555 65 o r ldag r o o r e s t ry = e n t r e 6o rg

    Dari kedua seri -aan Ajaran ini kita =oba untuk menja5ab limapertanyaan utama yaitu1 *: Apaka ada masala dengan sumberdaya alam kita L *. Sistem apa yang dapat kita ta5arkan dan apa

    yang dimaksud dengan agroorestriL *0 Adaka manaatnyaL *;Apa yang dapat kita perbaikiL *9 -agaimana prospek penelitiandan pengembangan agroorestri di +ndonesiaL

    -aan Ajaran ini dia5ali dengan memberikan pengertian tentangagroorestri, sejara perkembangannya dan ma=amEma=amnyaserta klasiikasinya disertai dengan =onto sederana *-aan AjaranAgroorestri *A& : dan .6

    Se=ara umum agroorestri berungsi protekti *yang lebi mengarakepada manaat bioisik dan produkti *yang lebi mengara kepadamanaat ekonomis6 Manaat agroorestri se=ara bioisik ini dibagimenjadi dua le4el yaitu le4el bentang laan atau global dan le4el

    plot6 Pada le4el global meliputi ungsi agroorestri dalam konser4asitana dan air, =adangan karbon *) sto=k di daratan,mempertaankan keanekaragaman ayati6 Kesemuanya ini dibaaspada -aan Ajaran A& 0, sedang ulasan lebi mendalam dapatdijumpai

    http://www.worldagroforestrycentre.org/http://www.worldagroforestrycentre.org/http://www.worldagroforestrycentre.org/

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    9/61

    dalam -aan Ajaran AS- ., 0, dan ;6 2ntuk skala plot, penulisanbaan ajar lebi diokuskan pada peran poon dalammempertaankan kesuburan tana

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    10/61

    5alaupun tidak semua poon dapat memberikan dampak yangmenguntungkan6 2ntuk itu diperlukan pemaaman yang dalam akanadanya interaksi antara poonEtana dan tanaman semusim6 DasarEdasar proses yang terlibat dalam sistem agroorestri ini ditulis di-aan Ajaran A& ;6 Selain itu, agroorestri juga sebagai sistem

    produksi seingga maasis5a dituntut untuk menguasai prinsipEprinsip analisis ekonomi dan fnansial, yang dapat diperole di -aanAjaran A& 96

    Di +ndonesia agroorestri sering juga dita5arkan sebagai sala satusistem pertanian yang berkelanjutan6 Namun dalam pelaksanaannyatidak jarang mengalami kegagalan, karena pengelolaannya yangkurang tepat6 %una meningkatkan kemampuan maasis5a dalammengelola agroorestri, diperlukan paling tidak tiga ketrampilanutama yaitu1 *a mampu menganalisis permasalaan yang terjadi,*b meren=anakan dan melaksanakan kegiatan agroorestri, *=monitoring dan e4aluasi kegiatan agroorestri6 Namun prakteknya,dengan anya memiliki ketiga ketrampilan tersebut di atas masi

    belum =ukup karena kompleksnya proses yang terjadi dalam sistemagroorestri6 Sebelum lebi jau melakukan ino4asi teknologimaasis5a perlu memaami potensi dan permasalaan yangdiadapi ole praktek agroorestri *diagnosis6 Selanjutnya, untukmenyederanakan interpretasi prosesEproses yang terlibat makadiperlukan alat bantu simulasi model agroorestri, yang dapatdijumpai di -aan Ajaran A& 86

    -anyak asil penelitian diperole untuk meme=akan masala yangtimbul di lapangan, tetapi usaa ini se=ara teknis seringkalimengalami kegagalan6 Transer teknologi dari stasiun penelitian kelaan petani seringkali anya diadopsi sebagian atau bakan tidak

    diadopsi sama sekali ole petani6 -erangkat dari pengalaman paittersebut di atas, de5asa ini sedang berlangsung pergeseranparadigma lebi mengara ke partisipasi akti petanibaik dalam penelitian dan pembangunan6 Dengan demikian pada-aan AjaranA& C diberikan penjelasan pentingnya memasukkan pengetauanekologi lokaldalam pemaaman dan pengembangan sistem agroorestri6Selanjutnya dalam -aan Ajaran A& ? diberikan pemaaman akanpentingnya kelembagaan dan kebijakan sebagai landasanpengembangan agroorestri yang berkelanjutan, dan analisis atas

    aspek kelembagaan dan kebijakan pemerinta dalampengembangan agroorestri6

     Tela disebutkan di atas ba5a agroorestri adala praktek lama di+ndonesia, tetapi agroorestri merupakan =abang ilmu pengetauanbaru6 -agaimana prospek penelitian dan pengembangannya di+ndonesiaL Mengingat kompleksnya sistem agroorestri, makaparadigma penelitian agroorestri beruba dari le4el plot ke le4elbentang laan atau bakan ke le4el global6 -aan Ajaran A& ,memberikan gambaran tentang ma=amEma=am penelitianagroorestri yang masi diperlukan dan beberapa pendekatannya6

    Setela dirasa =ukup memaami konsep dasar agroorestri dan

    pengembangannya, maka maasis5a ditunjukkan beberapa =ontoagroorestri di +ndonesia1 mulai dari =ara pandang sederana sampaimendalam6 Melalui =onto yang disajikan bersama dengan beberapapertanyaan, diarapkan maasis5a mampu mengembangkan lebilanjut dengan pengamatan, analisis dan bakan penelitian tentangpraktekEpraktek agroorestri di lingkungan masingEmasing6 Mengingatkeragaman yang ada di +ndonesia, masi terbuka kesempatan bagi

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    11/61

    para maasis5a untuk menggali sistem agroorestri yang berbedadengan yang disajikan dalam -aan Ajaran ini6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    12/61

    2=apan terima kasiSeri -aan Ajaran Pengantar Agroorestri ini disusun ole beberapaorang tenaga pengajar *dosen dari empat uni4ersitas di +ndonesia*+nstitut Pertanian -ogor, 2ni4ersitas %aja Mada, 2ni4ersitasMula5arman, dan 2ni4ersitas -ra5ijaya yang bekerjasama dengan

    beberapa orang peneliti dari dua lembaga penelitian internasionalyaitu !orld Agroorestry )entre *+)#A&ES' Asia dan )entre o+nternational &orestry #esear= *)+&"#, -ogor6 Sebenarnya, prosespenyusunan -aan Ajaran ini suda berlangsung =ukup lama dandengan memberi kesempatan kepada tenaga pengajar dari berbagaiperguruan tinggi di +ndonesia6 Namun, minimnya tanggapan dariberbagai piak menyebabkan anya beberapa tenaga dari empatperguruan tinggi dan dua lembagapenelitian tersebut yang berpartisipasi6

    Pengargaan yang setinggiEtingginya disampaikan kepada rekanErekan penulis1 Sambas Sabarnurdin *2%M, Mustoa Agung Sarjono

    *2NM2$, Hadi Susilo Arifn *+P-, $eti Sunda5ati *+P-, Nureni!ijayanto *+P-, Didik Suarjito *+P-, Tony Djogo *)+&"#, DidikSuprayogo *2N+-#A!, Sunaryo *2N+-#A!, Meine 4an Noord5ijk*+)#A& S' Asia, $aman 3osi *+)#A& S' Asia, -runo 7erbist *+)#A&S' Asia dan -eta $usiana *+)#A& S' Asia atas peran aktinya dalampenulisan -aan Ajaran ini6 Suasana kekeluargaanpenu keakraban yang terbentuk selama penyusunan dirasa sangatmembantu kelan=aran jalannya penulisan6 Semoga keakraban initidak berakir begitu saja setela ter=etaknya -aan Ajaran ini6

    -aan Ajaran ini disusun berkat inisiati, dorongan dan bantuanrekan -runo 7erbist yang selalu bersaabat, 5alaupun kadangEkadang beliau arus beradapan dengan situasi yang kurangbersaabat6

    -antuan +bu Tika Atika, D5iati No4ita #ini dan Pak !iyono dari+)#A& S' Asia -ogor dalam pengaturan tata letak teks danpembuatan ilustrasi untuk -aan Ajaran ini sangat diargai6

    Dukungan inansial penyusunan -aan Ajaran ini diperole dariPemerinta -elanda melalui Proyek Bantuan LangsungPendidikan di +ndonesia *&S', &irecte Steun 'nder$ijs6

    Penutup-aan Ajaran bukan merupakan baan mati, isinya arus dinamis

    sesuaidengan perkembangan ilmu, teknologi dan kebutuan6 "le karenaitu, denganterselesaikannya -aan Ajaran ini bukan berarti tugas kita sebagaipengajar

     juga tela berakir6 3ustru dengan terbitnya -aan Ajaran ini barunampak dandisadari ole para penulis ba5a ternyata masi banyak materipenting lainnyayang belum tertuang dalam seri -aan Ajaran ini6 Para penulissepakat untuk terus mengadakan pembaaruan dan pengembanganbilamana masi tersedia kesempatan6 Demi kesempurnaan -aanAjaran ini, kritik dan saran perbaikan dari pengguna *dosen danmaasis5a, peneliti maupun anggota masyarakat lainnya sangatdibutukan6

    Semoga buku ini dapat membantu kelan=aran proses pembelajaranagroorestri di perguruan tinggi di +ndonesia, dan semoga dapat

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    13/61

    memperbaiki tingkat pengetauan generasi muda yang akan datangdalam mengelola sumber daya alam6

    -ogor, pertengaan Maret .//0Editor 

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    14/61

    K$AS+&+KAS+ DAN P"$A K"M-+NAS+K"MP"N'N A%#"&"#'ST#+

    DA&TA# +S+

    :6 $ATA# -'$AKAN%:

    .6 K $AS+&+KAS+ A%#"&"#'ST#+: .6 Klasiikasi berdasarkan komponen penyusunnya .

     Agrisil%ikultur (Agrisil%icultural systems) *Sil%opastura (Sil%opastural systems) *

     Agrosil%opastura (Agrosil%opastural systems) +.6 Klasiikasi berdasarkan istila teknis yang digunakan ;

    Sistem agroforestri

    Sub-sistem agroforestri

    raktek agroforestri /eknologi agroforestri 0

    .6 Klasiikasi berdasarkan masa perkembangannya 9

    groforestri tradisional1klasik (traditional1classical 0 Agroforestri modern (modern atau introduced agroforestry) 2

    .6 Klasiikasi berdasarkan Oona agroekologi C

     Agroforestri pada 3ona monsoon 4 Agroforestri pada 3ona tropis lembab 5

    groforestri pada 3ona kering (3ona semi arid, atau semi 67 Agroforestri pada 3ona pesisir dan kepulauan 66 Agroforestri pada 3ona pegunungan 6+

    .6 Klasiikasi berdasarkan orientasi ekonomi :0

     Agroforestri skala subsisten (Subsistence agroforestry) 6+groforestri skala semi-komersial (Semi-commercial 6

     Agroforestri skala komersial (8ommercial agroforestry) 60

    .6 Klasiikasi berdasarkan sistem produksi :9 Agroforestri berbasis hutan (9orest based Agroforestry) 60

    groforestri berbasis pada pertanian (9arm based 60

    groforestri berbasis pada keluarga ("ousehold based 60

    .6 Klasiikasi berdasarkan lingkup manajemen :9

     Agroforestri pada tingkat tapak (skala plot) 62 Agroforestri pada tingkat bentang lahan 62

    06 P"$A P'N%K"M-+NAS+AN K "MP"N'N :C06: Pengkombinasian menurut dimensi 5aktu :?

    !ombinasi secara permanen (permanent combination) *7!ombinasi secara sementara (temporary combination) *7

    06. Pengkombinasian se=ara tata ruang ./

    enyebaran secara hori3ontal *6enyebaran secara %ertikal **

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    15/61

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    16/61

    Bahan Ajaran *

    K$AS+&+KAS+ DAN P"$A K"M-+NAS+K"MP"N'N A%#"&"#'ST#+ustofa Agung Sardjono, /ony &jogo, "adi Susilo Ari;n, #urheni Wijayanto

     T232AN

    :6 Menjelaskan berbagaiklasiikasi agroorestrididasarkan pada komponenpenyusunnya, istila yangdigunakan, sejaraperkembangannya, Oona agroE

    ekologinya, orientasi ekonomi,sistem produksi, maupun skalamanajemen

    .6 Menjelaskan berbagai polakombinasi komponen dalamagroorestri dari sudut tataruang dan dimensi 5aktu6

    3. Membedakan agroorestrididasarkan padapengklasiikasian danJatau polakombinasi komponen yangmenyusunnya6

    :6 $atar -elakangSebagaimana tela diuraikan dalam -aan Ajaran :, agroforestryatau sering diindonesiakan menjadi G5anatani atau Gagroorestrianyala sebua istila kolekti *collecti%e term dari berbagai bentukpemanaatan laan terpadu *keutanan, pertanian, danJataupeternakan yang ada di berbagai tempat di belaan bumi, tidakterke=uali yang dapat dijumpai di negaraEnegara berkembang 5ilayatropis sebagaimana di +ndonesia6 Pemanaatan laan tersebut se=aratradisional tela dikembangkanJdipeliara ole masyarakat lokal

    *local communities atau diperkenalkan dalam tiga dasa5arsaterakir ini ole berbagai piak, baik instansi pemerinta *instansisektoral seperti Departemen Keutanan, Departemen Pertanianbeserta dinasEdinas terkaitnya, lembaga penelitian *nasional daninternasional, perguruan tinggi, ataupun lembaga s5adayamasyarakat *$SMJorganisasi nonEpemerinta *non- go%ernmentalorgani3ations6 Di lapangan bentukEbentuk agroorestri tersebutdapat diklasiikasikan ataupun ditinjau dari berbagai pola kombinasielemenE elemen yang menyusunnya6

    .6 Klasiikasi AgroorestriPengklasiikasian agroorestri dapat didasarkan pada berbagaiaspek sesuai dengan perspekti dan kepentingannya6Pengklasifkasian ini bukan dimaksudkan untuk menunjukkankompleksitas agoroorestri dibandingkan budidaya tunggal*monoculture baik di sektor keutanan ataupun di sektorpertanian6 Akan tetapi pengklasiikasian ini justru akan sangatmembantu dalam menganalisis setiap bentuk implementasi

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    17/61

    agroorestri yang dijumpai di lapangan se=ara lebi mendalam,guna mengoptimalkan ungsi dan manaatnya bagi masyarakatatau para pemilik laan6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    18/61

    .

    .6: Klasifkasi berdasarkan komponen penyusunnyaPengklasiikasian agroorestri yang paling umum, tetapi juga sekaligusyangpaling mendasar adala ditinjau dari komponen yang menyusunnya*$iat -aan Ajaran :6 Komponen penyusun utama agroorestri

    adala komponen keutanan, pertanian, danJatau peternakan6Ditinjau dari komponennya, agroorestri dapat diklasiikasikansebagai berikut1

     Agrisil%ikultur (Agrisil%icultural systems)Agrisil4ikultur adala sistem agroorestri yang mengkombinasikankomponen keutanan *atau tanaman berkayuJ$oody plants dengankomponen pertanian *atau tanaman nonEkayu6 Tanaman berkayudimaksudkan yang berdaur panjang *tree crops dan tanaman nonEkayu dari jenis tanaman semusim *annual crops6 Dalamagrisil4ikultur, ditanam poon serbaguna *liat lebi detil padabagian multipurpose trees atau poon dalam rangka ungsi lindung

    pada laanE laan pertanian *multipurpose trees1shrubs onfarmlands, shelterbelt, $indbreaks, atau soil conser%ation hedges Qliat Nair, :? dan (oung, :?6

    Gambar 1. )ontosistem agrisil4ikultur,poon maoni ditanamberbaris di antara ubikayudi $ampung 2tara (9oto:!urniatun "airiah

    Seringkali dijumpai kedua komponen penyusunnya merupakantanaman berkayu *misal dalam pola poon penedu gamalJ

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    19/61

    0

    produksi terpadu antara ternak dan produk kayu *integrated production of animals and $ood products6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    20/61

    Gambar 2. )ontosistem sil4opastura,=egume co%er crop8allopogonium diba5a tegakanpoon

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    21/61

    Gambar 3. )onto sistemagrosil4opastura1 arak diManinjau dengan berbagaima=am poon seperti kayumanis, pala, durian, sebagaitumbuan ba5a kapulaga

    * Ammomum cardamomumdan beberapa pakuEpakuanliar dari utan *&otoKurniatun Hairia6

     Terdapat beberapa =onto Agrosil4opastura di +ndonesia, baik yangberada di 3a5a maupun di luar 3a5a6 )onto praktekagrosil4opastura yang luas diketaui adala berbagai bentuk kebunpekarangan *home-gardens, kebun utan *forest-gardens, ataupunkebun desa *%illage-forest-gardens, seperti sistem arak di Maninjau*Sumatera -arat atau =embo dan Temba5ang diKalimantan, dan berbagai bentuk kebun pekarangan serta sistem/alun di 3a5a*liat a6l6 Soemar5oto, et al., :?9ab Sardjono, :/ De &orestra, et al., .///6

    Dua sistem yang lain, yaitu sistem sil4oiser dan api=ulture dapatdiliat di-aan Ajaran :6

    .6. Klasifkasi berdasarkan istila teknis yang digunakanMeskipun kita tela mengenal agroorestri sebagai sistem penggunaanlaan,tetapi seringkali digunakan istila teknis yang berbeda ataulebi spesifk, seperti sistem, subEsistem, praktek, dan teknologi*Nair, :06

    Sistem agroforestriSistem agroorestri dapat didasarkan pada komposisi biologis sertapengaturannya, tingkat pengelolaan teknis atau =iriE=iri sosialEekonominya6 Penggunaan istila sistem sebenarnya bersiat umum6Ditinjau dari komposisi biologis, =onto sistem agroorestri adalaagrisil4ikultur, sil4opastura, agrosil4opastura6

    Sub-sistem agroforestriSubEsistem agroorestri menunjukkan irarki yang lebi rendadaripada sistem agroorestri, meskipun tetap merupakan bagian darisistem itu sendiri6 Meskipun demikian, subEsistem agroorestrimemiliki =iriE=iri yang lebi rin=i dan lingkup yang lebi mendalam6

    Sebagai =onto sistem agrisil4ikultur masi terdiri dari beberapa subEsistem agroorestri yang berbeda seperti tanaman lorong *alleycropping, tumpangsari *taungya system dan lainElain6 PenggunaanistilaEistila dalam subEsistem agroorestri yang dimaksud,

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    22/61

    tergantung bukan saja dari tipe maupun pengaturan komponen,akan tetapi juga produknya, misalnya kayu bakar, baan pangan dll6

    raktek agroforestri-erbeda dengan sistem dan subEsistem, maka penggunaan istilaGpraktek

    dalam agroorestri lebi menjurus kepada operasional pengelolaanlaan yang

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    23/61

    kas dari agroorestri yang murni didasarkan padakepentinganJkebutuan ataupun juga pengalaman dari petani lokalatau unit manajemen yang lain, yang di dalamnya terdapatkomponenEkomponen agroorestri6 Praktek agroorestri yangberkembang pada ka5asan yang lebi luas dapat dikategorikan

    sebagai sistem agroorestri6 Perlu diingat, praktek agroorestridapat berlangsung dalam suasana sistem yang bukan agroorestri,misalnya penanaman poonEpoon turi di persa5aan di 3a5aadala praktek agroorestri pada sistem produksi pertanian6

    /eknologi agroforestriPenggunaan istila Gteknologi agroorestri adala ino4asi ataupenyempurnaan melalui inter4ensi ilmia teradap sistemEsistematau praktekEpraktek agroorestri yang suda ada untuk memperolekeuntungan yang lebi besar6 "le karena itu, praktek agroorestriseringkali juga dikatakan sebagaiteknologi agroorestri6 Sebagai =onto, pengenalan mikoriOa atau

    teknologipenanganan gulma dalam upaya mengkonser4asikan laan alangEalang*?mperata grassland ke ara sistem agroorestri *agrisil4ikultursubEsistem tumpangsari yang produkti *Murniati, .//.6 2ji =obapola manajemen pola tanam dan taun tanam baru dalam sistemtumpangsari pada kebun jati di beberapa tempat di 3a5a Timur dan

     3a5a Tenga melalui Manajemen #ejim *M# dikembangkan olePro6 Hasanu Simon dari 2ni4ersitas %aja Mada, (ogyakarta dapatpula dipertimbangkan sebagai bagian dari teknologi baruagroorestri6

    .60 Klasifkasi berdasarkan masa perkembangannyaDitinjau dari masa perkembangannya, terdapat dua kelompok besaragroorestri, yaitu1

     Agroforestri tradisional1klasik (traditional1classical agroforestry)Dalam lingkungan masyarakat lokal dijumpai berbagai bentuk praktekpengkombinasian tanaman berkayu *poon, perdu, palemEpaleman,bambuE bambuan, dll6 dengan tanaman pertanian dan ataupeternakan6 Praktek tersebut dijumpai dalam satu unit manajemenlaan ingga pada suatu bentang alam *landscape dariagroekosistem pedesaan6 Taman *:?? mendeinisikan

    agroorestri tradisional atau agroorestri klasik sebagai Gsetiap sistem pertanian, di mana pohon-pohonan baik yang berasal dari penanaman atau pemeliharaan tegakan1tanaman yang telah adamenjadi bagian terpadu, sosial-ekonomi dan ekologis darikeseluruhan sistem (agroecosystem)6 Ada juga yang menyebutagroorestri tradisionalJklasik sebagai agroorestri ortodoks *orthodo@agroforestry , karena perbedaan karakter dengan yangdiperkenalkan se=ara modern6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    24/61

    Kolom 1. Agroforestri Tradisional/Klasik (Taman! 1"#"$

    dan %onto&'ontonya dindonesia

    • 

     Tegakan utan alam tropis lembab, utan payau atau utan pantaiyang membatasi atau berada dalam mosaik kebun atau laanpertanian yang diberakan *dapat dijumpai di ampir seluru pulaudi +ndonesia

    •  HutanEutan sekunder yang bersatu dengan usaaEusaa pertanian6Sebagai =onto, sistem perladangan berpinda atau pertanian gilirEbalik tradisional *traditional shifting culti%ation Q liat lebi detildalam Do4e, :??

    •   Tegakan permanen *umumnya dikeramatkan poon yang memilikimanaat pada kebunEkebun di sekitar desa *=onto praktekEpraktekkebun utan atau forest-gardens a6l6 epong Damar di $ampung,arak di Sumatera -arat, /emba$ang di Kalimantan -arat, =emboE

    $adang di Kalimantan Timur /enganan di -ali Q lebi detil liatMi=on et al., :?8 Sardjono, :/ Rakaria, :; Suarjito, et al.,./// De &orestra, et al..///

    •  Penanaman pepoonan pada kebun pekarangan di pusatEpusatpemukiman atau sekitar ruma tinggal6 Sebagai =onto berbagaibentuk home- dan %illage-forest- gardens, yang juga dapatdijumpai di ampir seluru pulau di +ndonesia Q lebi detil liatartikel kebun pekarangan di 3a5a dalam Soemar5oto, et al.,:?9ab6

     Agroforestri modern (modern atau introduced agroforestry)-erbagai bentuk dan teknologi agroorestri yang dikembangkansetela diperkenalkan istila agroorestri pada akir taun C/Ean,dikategorikan sebagai agroorestri modern6 !alaupun demikian,sistem taungya *yang di +ndonesia lebi popular dengan namasistem tumpangsari, yang pertama kali diperkenalkan ole SirDietri= -randis *seorang rimba5an 3erman yang bekerja untukkerajaan +nggris di -urma *atau Myanmar sekarang padapertengaan abad +, dipertimbangkan sebagai =ikal bakalagroorestri modern *dari aspek struktur bioisiknya saja, flosoitaungya sebenarnya tidak sesuai dengan agroorestri, karenataungya pada a5alnya lebi berprinsip pada pembangunan utan

    tanaman dengan tenaga mura dari rakyat miskin6 Agroorestrimodern umumnya anya meliat pengkombinasian antara tanamankeras atau poon komersial dengan tanaman sela terpili6 -erbedadengan agroorestri tradisionalJklasik, ratusan poon bermanaat diluar komponen utama atau juga sat5a liar yang menjadi bagianterpadu dari sistem tradisional kemungkinan tidak terdapat lagidalam agroorestri modern *liat Taman, :? Sardjono, :/6

    Tabel 1. -eberapa Perbedaan Penting antara Agroorestri Tradisional danAgroorestriModern6

    spe Agroorestri Tradisional Agroorestri ModernKombinasi 3enis

     Tersusun atas banyak jenis* polyculture, dan ampir

    Hanya terdiri dari .E0kombinasi

     

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    25/61

    luruannya dipandang merupakan komoditi yangbanyak dari jenisEjenis diunggulkan seringkali

    be r a s a l da ri  pe rm u daan ala m i  je n i s un gg u l da ri  l u ar*e  @otic  s  p e c i e s Struktur Tegakan Kompleks, karena

    pola tanamE nya tidakteratur, baik se=araoriOontal ataupun4ertikal

    Sederana, karena biasanyamenggunakan pola lajur ataubaris yang berselangEselingdengan jarak

      *a = a k Jr  a n do m  t a n a m y a ng j e la s6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    26/61

    Aspek Agroorestri Tradisional Agroorestri Modernr entas u s sten ngga sem omers a , an umumnya

    Penggunaan$aan

    *meskipun tidaksenantiasa dilaksanakan

    dengan skala besar danole karenanya padat

    i n t en s i %e

    KeterkaitanSosial-udaya

    Memiliki keterkaitansangat erat dengansosialEbudaya lokalkarena teladipraktekkan se=ara turuntemurun ole

    Se=ara umum tidak memilikiketerkaitan dengan sosialbudaya setempat, karenadiintrodusir ole piak luar*proyek atau pemerinta

      m a s y a r a k atJpe m ilik la a n)atatan 1Aspek tinjauan yang disajikan di atas anya beberapa butir, atau masi bisa diuraikanlebi banyak lagi6

    -eberapa =onto agroorestri modern yang dapat dijumpai dibeberapa daera di +ndonesia adala berbagai model tumpangsari*baik yang dilaksanakan ole Perutani di utan jati di 3a5a atauyang =oba diperkenalkan ole beberapa pengusaa Hutan Tanaman+ndustriJHPHT+ di luar 3a5a, penanaman tanaman penedu *shadetrees pada perkebunan kakao atau kopi, serta penanaman pala5ijapada taunEtaun pertama perkebunan karet6

    .6; Klasifkasi berdasarkan Oona agroekologiMenurut Nair *:?, klasiikasi agroorestri dapat juga ditinjau daripenyebarannya atau didasarkan pada Oona Agroekologi, yaitu1 *:Agroorestriyang berada di 5ilaya tropis lembab dataran renda *lo$land

    tropical humid tropic *. Agroorestri pada 5ilaya tropis lembabdataran tinggi *high-land tropical humid tropic *0 Agroorestri pada5ilaya subEtropis lembab dataran renda *lo$land humid sub-tropic dan *; Agroorestri pada 5ilaya subEtropis dataran tinggi*highland humid sub-tropic6

    Dalam konteks +ndonesia, klasifkasi seperti ini dapat didasarkanpada 5ilaya agroekologi yang sedikit berbeda6 Didasarkan padaOona klimatis utama, terdapat ; 5ilaya yaitu *a Rona Monsoon*kususnya di 3a5a dan -ali, *b Rona Tropis $embab *di Sumatera,Kalimantan, dan Sula5esi, serta *= Rona Kering atau Semi Arid*Nusa Tenggara6 Pembagian berdasarkan Oona ekologi klimatis

    utama tersebut di atas dapat pula berdasarkan ekologi lokal, antaralain *d Rona Kepulauan *misalnya Nusa Tenggara atau di KepuluanMaluku,dan *e Rona Pegunungan *baik di 3a5a, Sumatera, atau di Papua6

     Agroforestri pada 3ona monsoonAgroorestri pada Oona ini seringkali disebut sebagai /ropical&ecidous 9orest 6 Rona ini di=irikan ole batas yang jelas antaramusim kemarau dan musim ujan *separo taun6 -eberapa poondecidous akan menggugurkan daun saat musim kemarau *misal

     3atiJ/ectona grandis6 Akan tetapi saat musim ujan, ekosistem inisulit dibedakan dengan ekosistem tropis lembab, dan ole karenanyakeduanya seringkali disebut sebagai Gclosed atau moist forests6 Di+ndonesia, 5ilaya ini se=ara umum lebi subur dibandingkan 5ilayatropis lembab *apalagi di +ndonesia 5ilaya monsoon yaitu 3a5amemiliki banyak gunung berapi6 -iasanya 5ilaya ini terdapatpopulasi yang sangat padat, seingga terjadi Glapar laan *laanyang dapat dikuasai per ji5a sangat sempit atau bakan tidak ada

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    27/61

    sama sekali dan masala sosial ekonomi masyarakat lainnya6Pemanaatan laan se=ara optimal seperti agroorestri merupakanalternati tepat yang tela pula dipraktekkan sejak lama, baik padalaanElaan

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    28/61

    milik *misal melalui sistem pekarangan dan laan negara *misalareal utan jati dan pinus P'#H2TAN+ melalui sistemtumpangsari6

     Agroforestri pada 3ona tropis lembab

    'kosistem tropis lembab menempati ka5asan utan yang terluas di+ndonesia, tersebar dari Sumatera, Kalimantan, dan Sula5esi6'kosistem ini memiliki karakter bioisik penting antara lain tingginya=ura ujan dan kelembaban udara6 Topograi berbukitEbukit dengandominasi jenis tana podsolik mera kuning yang memilikikesuburan *dan berarti daya dukung laan yang renda6 Tegakanalaminya di=irikan dengan poonEpoon tinggi berdiameter besardan tingginya keanekaragaman ayati *baik bersiat keragamantapak ataupun bentang laan6 Meskipun ekosistem tropis lembabsering disebut dengan i@ed &ipterocarps 9orest *karena dominasi

     jenisEjenis poon komersial dari suku Dipterokarpa, akan tetapisebutan tersebut lebi ditujukan bagi Hutan Tropis $embab Dataran

    #enda *=o$land &ipterocarps 9orests6 Di samping itu masi adaHutan Tropis $embab Dataran Tinggi *termasuk di dalamnya yangdisebut Hutan Pegunungan dan ormasiEormasi edais sepertimisalnya utan ra5a *s$amp forests serta utan payau *mangro%eforests6

     Tabel .6 -eberapa bentuk agroorestri yang berkembang di 3a5a

    Sistem SubESistem onto )onto Teknologigr s 4 u tu o on engan E engon engan um E

    tanaman umbian *ubi jalar,*lantation

    8ropubikayu, Sengondengan pisang,tanaman pangan lainKelapa dengan talas*3a5a -arat %amaldengan pala5ija

    Selata n-

    KebunPekarangan

    ekarangan ( Di

      *" o m e -g a r  d en s  s e l u r u 3 a 5 a  Tumpangsari*/aungyasystems

    E Tumpangsari *Hampirdi seluru utan jatidi 3a5a M#*anajemen ejimtara uji =oba a6l6 diMadiun Pinus dankopi

      * M ala n g

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    29/61

    Kombinasi Kebun )ampuran Kopi dengan DadapKeras *i@tures  3a5a -arat *Erythrina sp6 atau

     plantation crops 5ono *

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    30/61

    Meskipun memiliki di4ersitas yang tinggi, akan tetapi ekosistemtropis lembab dengan karakter kondisi bioisiknya pada dasarnyasangat rentan gangguan6 Masyarakat lokal se=ara tradisional telamengembangkan berbagai bentuk *dan pendekatan pemanaatanlaan agroorestri untuk memenui

    kebutuannya6 Se=ara umum berbagai bentuk agroorestri tersebutberasal daripola perladangan6 Strukturnya meniru utan alam yang tersusun atastanamanberkayu *dominan, juga jenisEjenis ora dan auna endemik yangbelum dibudidayakan se=ara luas *bakan termasuk jenisEjenis liardari utan alam6 -eberapa kegiatan pada dasarnya memanaatkantegakan alam, namun dalam beberapa dasa5arsa terakirmasyarakat tela berinisiati untuk menyempurnakan,mengembangkan atau melaksanakan kombinasi agroorestri lainnya6

    +n4entarisasi dan identiikasi bentukEbentuk agroorestri belum

    sepenunya selesai dilakukan ingga saat ini6 -eberapa yangtela sempat diteliti dan dipromosikan di=antumkan dalam Tabel06

     Tabe l 06 -entuk Agroorestri yang berkembang di Sumatera, Kalimantandan Sula5esi

    Sistem SubESistem )onto Praktek )onto TeknologiAgrisil4ikultu Perladangan Hampir di seluru Pengayaan laan yang

    -erpinda 5ilaya tropis diberakan *impro%ed Tradisional di Kalimantan, dengan penanaman(/raditional Sumatera, dan atau poon =epatShifting Sula5esi6 lainnya

      8 u lti % atio n )Kebun #otan !ebont We *Suku enanaman en sE en s(attan Dayak komersial *a6l6 pulut

    Kebun %ai *Suku manau pada tegakan TunjungJKaltim tebangan *di areal HPH

    Kaltim ataudengan tanaman keras

    k a r e t di  S u m a t e r a Kebun)ampuran

    a6l6 Poon buaEbuaan dengan

     Tumpangsari diPerkebunan

    *i@ed atau padi *di Tanaman +ndustri *di8ropping pedalaman tempat Kakao di

    tegakan utan bekas  teba n gan Tajar Hidup*=ife

     poles)

     Tanaman$adaJ7aniliJSiri padaberbagai jenispoon a6l6 %amal,Dadap, #andu, 3engE kol *dibanyak tempat diKalimantan dan

    Menyisipkan tanamanbuaEbuaanJsemikomersial di antaratajar idup *lifefences umumnyapada 5ilayatransmigrasi atausubEurban

      S u m a t e r a Sil4opast

    ura

    Penggembal

    aan dalam

     Ternak sapi di

    ba5a E kebunkelapa *Tanjung

      p e r k e b un a n Ha r apa n J Kalti m Tegakanpoon

    pakan ternak *9ooder$oodlots

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    31/61

    E Nangka,$amtoro%ungdll6ditana

    m untuk

    pakan ternak *sistemusaa tani terpaduJintegrated farmingsystem di arealEarealtransmigrasi

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    32/61

    Sistem SubESistem )onto Praktek )onto Teknologigros 4opastu e un utan amp r set ap E

    *9orest tempat denganlokal masingEmasing, a6l6Dayak

     TunjungJKaltimSimpukng *Suku-enuaUJKaltim/emba$angarak *Sumbarepong &amar 

      * $ a m p un g Kebun Dijumpai di Dengan menguba dariPekarangan setiap tempat di kebun pekarangan(home- Sumatera, yang subsisten

    Sula5esi, dengan ke bentuk lebiberbagai istila tapi komersial *misal di

    t r a n sm ig r a s i

    Sistem Tiga E *-aru dipromosikanole

      S t r a t a di n a s pe r t a n ia n

    $ainnya

    Poon padabudidayaikan */reesin

     pisciculture -udidayaikanJudangdi

    mangro4e* Auacultur e in

    Hanya dibeberapadaera di5ilaya pantaiSumatera,

    Kalimantan, dan

    Dijumpai banyak padaareal transmigrasi

    *+de untukmengatur polatanam gunamenyempurnakan

    sil%ofishery)

      m a ng r o %e a r e a S u la 5 e si$eba madualam* Apiculture$ith trees

    Dijumpai banyakdi desaEdesamasyarakatasliJlokal di pedaE

    *pembudidayaantetapi belumberkembang luas diluar 3a5a

      la m a n Kali m a n tan

     Agroforestri pada 3ona kering (3ona semi arid, atau semi ringkai)

    !ilaya ini men=akup ka5asan NTT, NT-, sebagian -ali dan 3a5a Timur sebagian Sula5esi SelatanJTenggara dan sebagian Papuabagian selatan6 )iri kas daera ini adala perbedaan musim ujandan kemarau yang sangat menyolok6 #ataErata ujan turun dalam0Q; bulan dan musim kemarau CE? bulan6 )ura ujan taunanberkisar kurang dari :/// mm di daera tertentu sampai dengan:.// mm6 Di dataran yang lebi tinggi, =ura ujan bisa men=apailebi dari :9// sampai ./// mmJtaun dengan lama musim ujanenam bulan6 '4apotranspirasi jau lebi besar daripada presipitasi*#osetko,et al., .///6 Keseimbangan air *$ater balance yang kas di daeraini menuntut

    pemilian pola dan jenis tanam yang memadai6

    Petani umumnya mengusaakan tanaman pangan anya dalammusim ujan6 Dalam musim kemarau tidak ada peluang untukmengusaakan tanaman semusim ke=uali di daera yang adairigasinya6 -iasanya pada musim kemarau masyarakatmengusaakan pemeliaraan ternak6 Dengan demikian tanaman

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    33/61

    atau poon dan semak pengasil pakan ternak merupakan salasatu pilian penting6

    )iri lain dari daera semi kering adala intensitas ujan sangattinggi pada musim ujan6 Perbedaan antara musim ujan danmusim kemarau ini menyebabkan erosi yang sangat besar6

    Karena itu pilian tanaman dan

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    34/61

    teknologi untuk pen=ega erosi juga menjadi peratianserius6 %ulma =enderung tumbu sangat =epat pada musimujan6

    Persoalan temperatur yang tinggi dan sering terjadinya kebakaranmemerlukan tanaman penedu *naungan dan pen=ega api6 Ternak

    liar yang sering digembalakan se=ara bebas atau tidak sengajamaupun sengaja berkeliaran di kebunEkebun petani menyebabkantanaman pagar memerlukan peratian kusus dari para petani dika5asan Nusa Tenggara dan -ali6

    Pemilian tanaman dan poon menjadi peratian utama untukmengatasi masala ekonomi dan lingkungan di daera setempat6Ada banyak model agroorestri tradisional dan yang diperkenalkandi daera ini6 Pengembangan agroorestri diarakan kepadapenanganan masala ketersedian air yang terbatas, erosi,pen=egaan kebakaran dan berkeliarannya ternak liar, kurangnyaketersediaan pakan ternak pada musim kemarau serta upaya

    memperbaiki tingkat pendapatan petani berbasis pertanian laankering skala ke=il6

     3enis 5anatani yang diamati di NTT dan NT- serta -ali disampaikandalam

     Tabel ;6

     Agroforestri pada 3ona pesisir dan kepulauan)iri utama pada Oona kepulauan adala laan terbatas dengankemiringan yang tinggi, berbatu atau berpasir serta sangat rentanteradap erosi dan longsoran atau pergerakan tana jika terjadiujan lebat, apalagi jika penutupan tana sangat renda baik ole4egetasi alami maupun 4egetasi buatan6

    Di Oona kepulauan di ka5asan Nusa Tenggara, umumnya kontrasterdapat tanaman pantai dan tanaman di ka5asan pegunungan6Konser4asi tana, pemeliaraan ternak dan pengembangantanaman kelapa di ka5asan pantai menjadi =iri utama penangananekosistem pertanian dan upaya memperole pendapatan6 AkirEakir ini di ka5asan pantai, tanaman kelapa mulai dikombinasikandengan tanaman perkebunan seperti =oklat, =engke dan 4anilitergantung pada tingkat =ura ujan6 Tanaman kelapa dipadukanpula dengan pisang dan ubiEubian yang menjadi pola menu utamapangan masyarakat pantai tradisional6

    Tabel ). -eberapa -entuk Agroorestri yang berkembang di Nusa Tenggara

    Sistem SubESistem )onto Praktek)onto

      T e kn o l o g i 

    Agrisil4ikultur

    Sistem tebasbakar (slashand burnagriculture)

    'ma *Nusa Tenggarapertanian E laan keringberpinda dikon4ersidari utan, saat ini ada beberapa

      p o o n

    Sistempertanamansemusim*mi@ed

    au *$ombok *pertanianlaan E kering menetapdengan poon

      a nnu al -t r e e c r oppi n g ) p e nu t up  y a ng  t e rs e ba r-udidayalorong

    (Alley cropping sytem)

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    35/61

    !amutu luri*Sumba

    budidaya E lorongtradisional

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    36/61

    Sistem SubESistem )onto Praktek )onto

    E  TanamandenganMPTsNus

     TenggaraSikkalorong yang

     di m o di i k a s i

    HutanKeluargaJKebun =ampuran*i@ed

    'mang $ike *Sumbautan keluargatradisional

    /imor*diperkenalkan diseluruNusa

      t r ee -g a r d en i n g T e n gga r a

    Pagar idup

    *life fences'kaluri *Sumba poonserbagunaJ E berkayu disekeliling areal ladang

      be r pi n da Sil4opastura Hutan

    Penggembalaan *roteinBank /reesand shrubs on

    adang penggembalaan*Timor E rumput ternakdan tanaman legum adambanda *Sumba sama deEngan padang, ada kali kering atau

       pa s t u r e s m a t a  ai rAgrosil4oEpastura

    Pemberaanyang diperbaiki(?mpro%ed

    fallo$ systems)

     Amarasi *bera denganlamtoro, E tanamanpangan, dan ternak

    Pemberaan dengan turi *turi,  ta n a m a n s e m u s i m,  pa k an te r n a k KebunPekarangan*"ome-gardens

    !ebon *$ombok Kebunpekarangan dengan poon,tanaman semusim, ternak,dan pakan ternak #ggaro*Sumba5a 'ngen, Uma,#apu

      * & l o r e s 6Kebun Hutan*9orest-gardens

    #gerau *$ombok pertaniansemusim E menetap dipinggir utan, dengan poon

    buaEbuaan, bambu6Karena lokasinya, ada peransat5a liarL amar*Timor kebun utan dekatsumber air, produk

      u t a ma pa k an te r n a k Huta

    nPenggembalaan

    )atatan1 Diringkas dari #osetkoet al.( .//.

    E !anatanipenggembalaan *Nusa Tenggaratanaman

    keutanan,pertanian,peternakan,perikana

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    37/61

    n

    Di Oona ini, pengembangan sebagian 5anatani sangat tergantungpada ada tidaknya ka5asan allu%ial di dataran rendanya6 Ka5asanallu%ial ini umumnya mempunyai potensi untuk pengembangan

    ternak ikan air ta5ar maupun =ampuran *untuk ikan -andeng6Pengembangan sil4oiseri sangat potensial6 Tanaman bakau*hi3opora sp6, biasanya menjadi andalan penguatan tambak atautempat kepiting dan ikan bertelur6

    Di beberapa ka5asan pantai, dikembangkan pula jambu menteatau =engke6 Perpaduan antara tanaman ini dengan tanamanpangan lain sangat

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    38/61

    memungkinkan di taap a5al6 Namun =engke juga tumbu didataran yang lebi tinggi sedangkan mente memerlukan daerayang lebi kering6

     Agroforestri pada 3ona pegunungan

    Rona pegunungan umumnya mempunyai iklim yang lebi dingindan basa6 Agroorestri biasanya dikaitkan dengan pengembanganortikultura seperti sayuran dan buaEbuaan6 Kontras dengandataran renda, jenis ternak di ka5asan pegunungan terbatas6

    Ka5asan pegunungan umumnya ideal untuk tanaman buaEbuaandan sayuran6 !anatani bisa merupakan perpaduan antara tanamanbuaEbuaan dengan sayuran atau dengan tanaman pangan6-eberapa poon berkayu yang juga dapat dijumpai di 5ilayapegunungan seringkali menjadi bagian dari sistem agroorestri yangdikembangkan, misalnya di Papua banyak dijumpai jenis =emaragunung *8asuarina sp66

    .69 Klasifkasi berdasarkan orientasi ekonomi-anyak piak yang berpandangan ba5a agroorestri dikembangkanuntukmeme=akan permasalaan kemiskinan dan petani ke=il, karenaadanya lapar laan *sebagai =onto di 3a5a yang memilikikepadatan penduduk VC// ji5aJkm. ataupun kondisi lingkunganidup yang sulit akibat aspek geografs *keterisolasian 5ilayadanJatau aspek ekologis *5ilayaE5ilaya beriklim kering6 Pendapatini tidak dapat disalakan seratus persen, karena kenyataannyaselama ini memang programEprogram *atau proyekEproyekpengembangan agroorestri lebi banyak dijumpai pada negaraE

    negara berkembang yang miskin di 5ilaya tropis *Arika, Asia, danAmerika $atin6

    Dalam implementasi, agroorestri tela membuktikan merupakansistem pemanaatan laan yang mampu mendukung orientasiekonomi, tidak anya pada tingkatan subsisten saja, melainkan padatingkatan semiEkomersial ingga komersial sekalipun *Nair, :?6

     Agroforestri skala subsisten (Subsistence agroforestry)Sesuai dengan skalanya yang subsisten *seringkali diistilakan GasalEidup, maka bentukEbentuk agroorestri dalam klasifkasi inidiusaakan ole pemilik laan sebagai upaya men=ukupi kebutuan

    idup seariEari6 2tamanya tentu saja berkaitan dengan upayapemenuan kebutuan pangan keluarga6 Meskipun demikian ungsiagroorestri seperti ini juga dimaksudkan untuk kebutuanEkebutuanidup lainnya, tidak terke=uali baan menta *ra$ materials, a6l6baan baku usaa pertanian dan dalam mendukung kegiatanEkegiatan ritual *upa=araEupa=ara tradisional Q =onto penanamanpoon pinang W Areca catechuX pada laan masyarakat Dayak6"rientasi agroorestri subsisten memang menggambarkanmasyarakat yang lebi mementingkan risiko kegagalan pemenuankebutuan idup yang renda, dibandingkan memperolependapatan tunai *cash income yang tinggi6 Hal ini penting,karena miskinnya pemilik laan dan ketiadaan pasar di suatu 5ilaya6

    Agroorestri dengan skala subsisten ini se=ara umum merupakanagroorestri yang tradisional, dengan beberapa =iriE=iri penting yangbisa dijumpai adala1 *a $aan yang diusaakan terbatas *b 3enisyang diusaakan beragam * polyculture dan biasanya anyamerupakan jenisEjenis lokal nonEkomersial saja *indigenous danbakan endemic serta ditanamJdipeliara dari permudaan alam

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    39/61

    dalam jumla terbatas *= Pengaturan penanaman tidak beraturan*a=ak *d PemeliaraanJpera5atan serta aspek pengelolaanlainnya tidak intensi6

    Agroorestri skala ini dapat dijumpai pada 5ilayaE5ilayapedalamanJrelati terisolir dan di kalangan masyarakat tradisional6

    -eberapa =ontonya adala1 Pola perladangan tradisional*traditional shifting culti%ation, kebun utan dan kebun pekarangantradisional *traditional forest- and home-gardens pada masyarakatadat di Kalimantan *liat budidaya =embo Q Sardjono, :/6

     Agroforestri skala semi-komersial (Semi-commercial agroforestry)Pada 5ilayaE5ilaya yang mulai terbuka aksesibilitasnya, terutamabila menyangkut kelompokEkelompok masyarakat yang memilikimoti4asi ekonomi dalam penggunaan laan yang =ukup tinggi, terjadipeningkatan ke=enderungan untuk meningkatkan produkti4itas sertakualitas asil yang dapat dipasarkan untuk memperole uang tunai6Meskipun demikian, dengan keterbatasan in4estasi yang dimiliki,

     jangkauan pemasaran produk yang belum meluas, serta ditambadengan pola idup yang masi subsisten, maka jaminan pemenuankebutuan idup seariEari tetap menjadi dasar pertimbanganterpenting6 Pentingnya risiko kegagalan ini terliat dari tetapdipertaankannya keanekaragaman jenis tanaman pada laan usaa6

    )onto yang paling muda dan luas dijumpai adala polaEpolapengusaaan kebun pekarangan pada masyarakat transmigran diluar 3a5a *misalnya di 5ilaya Kabupaten Kutai -arat Q Kalimantan

     Timur6 Masyarakat transmigran mulai meningkatkan jenisEjenisyang dibudidayakan dan yang memiliki nilai semiEkomersial*produknya dapat dimanaatkan sendiri dan sekaligus dapat dijual,

    seperti kelapa *8ocos nucifera dan kopi *8oCea spp6, daripadamempertaankan jenisEjenis yang tumbu alami serta tidakkomersial *$ild species sebagaimana dijumpai pada laanElaanmasyarakat tradisional setempat6

    %una memperole gambaran yang lebi jelas mengenai agroorestrisemiE komersial, maka pada Tabel C disajikan perbandingan struktur*jumla poon pada tingkatan diameter tertentu dan komposisi*kategori jenis tanaman dari kebun utan dan kebun pekarangan*traditional forest- and home-gardens Masyarakat Dayak Tunjungdengan kebun pekarangan para transmigran 3a5a *diistilakansebagai home-garden di Ke=amatan -arongtongkok, Kabupaten

    Kutai -arat6

    Tabel *. Perbandingan struktur dan komposisi jenisEjenis tanaman yangdijumpai pada kebunE utan dan kebunEpekarangan tradisional dengankebunEpekarangan masyarakat transmigran

     3umlaPoonJHa

      me nurut D ia meterKa t e g o ri 3e nis Tanaman *Y

    DibudidaEyakan

    / E 90/ E ;/

    C9 E ?9

    Praktek Agroorestri

    V 9 =m V:/ =m $iarSetengadibudiE

    e un- utan )a6 9// )a6 ;// 8/ E C9 E!ebun ekarangan )a6 ;// )a6 0// :9 E ./ E/radisional!ebun ekarangan/ransmigran

    )a6 .9/ )a6 .// / E 9 :9 E.9

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    40/61

    )atatan 1 diringkasSardjono *:Keterangan1 )a6Z Kurang$ebi

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    41/61

     Agroforestri skala komersial (8ommercial agroforestry)Pada orientasi skala komersial, kegiatan ditekankan untukmemaksimalkan produk utama, yang biasanya anya dari satu jenistanaman saja dalam kombinasi yang dijumpai *liat pembaasantentang agroorestri modern6 )iriE=iri yang dimiliki biasanya tidak

     jau berbeda antar berbagai bentuk implementasi, baik dalamlingkup pertanian ataupun keutanan, yaitu antara lain1 *:Komposisi anya terdiri dari .E0 kombinasi jenis tanaman, di manasala satunya merupakan komoditi utama *adapun komponenlainnya berungsi sebagai unsur pendukung *. Dikembangkanpada skala yang=ukup luas *in4estasi besar dan menggunakan input teknologi yangmemadai *0 Memiliki rantai usaa tingkat lanjut *penangananpas=apanen dan perdagangan yang jelas serta tertata baik *;Menuntut manajemen yang proesional6

    )ontoE=ontonya di sektor pertanian adala perkebunanEperkebunan tanaman keras *tree crop plantation skala besar*misalnya perkebunan karet modern dengan pola tumpangsaripala5ija pada a5al pembangunannya, dan perkebunan kakao sertakopi yang dikombinasikan dengan tanaman penedu6 Di sektorkeutanan, dikenal pola tumpangsari *taungya system pada utan

     jati */ectona grandis di Perum Perutani di 3a5a dan Nusa Tenggara-arat atau Hutan Tanaman +ndustri *HT+J/imber Estate lantationtermasuk pola HT+E Masyarakat di luar 3a5a6

    .68 Klasifkasi berdasarkan sistem produksi

     Agroforestri berbasis hutan (9orest Based Agroforestry)

    9ores based agroforestry systems pada dasarnya adala berbagaibentuk agroorestri yang dia5ali dengan pembukaan sebagian arealutan danJatau belukar untuk akti4itas pertanian, dan dikenaldengan sebutan agroforest *liat lebi detil pada -aan Ajaran :6

     Agroforestri berbasis pada pertanian (9arm based Agroforestry)9arm based agroforestry dianggap lebi teratur dibandingkandengan agroorest *forest based agroforestry  dengan produk utamatanaman pertanian dan atau peternakan tergantung sistemproduksi pertanian dominan di daera tersebut6 Komponenkeutanan merupakan elemen pendukung bagi peningkatanprodukti4itas danJatau sustainabilitas sistem6

     Agroforestri berbasis pada keluarga ("ousehold based Agroforestry)Agroorestri yang dikembangkan di areal pekarangan ruma ini

     juga disebut agroorestri pekarangan *homestead agroforestry  di-anglades6 Di +ndonesia, yang terkenal adala model kebun talundi 3a5a -arat6 Sedangkan di Kalimantan Timur, ada kebunpekarangan tradisional yang dimiliki ole satu keluarga besar*clan6 Kondisi ini bisa terjadi karena pada masa lampau beberapakeluarga tinggal bersamaEsama pada ruma panjang *atau disebutsebagai Glamin E liat Sardjono, :/6 Di berbagai daera di+ndonesia, pekarangan biasanya ditanam poon buaEbuaan

    dengan tanaman pangan6

    .6C Klasifkasi berdasarkan lingkup manajemenPengklasifkasian agroorestri berdasarkan lingkup manajemen inimemang belum dilakukan se=ara luas6 Hal ini karena dalamagroorestri, terdapat

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    42/61

    kombinasi jenis dalam satu unit manajemen *misal satu kebun6 Tetapi se=ara tradisional dan sesuai dengan tuntutan aspekperen=anaan tata ruang 5ilaya di masa depan, kombinasikeutanan, pertanian, danJatau peternakan juga berlangsung dalamsatu bentang alam dari suatu agroekosistem *sistem pedesaan liat

    pemaaman agroorestri tradisional di atas yang dikemukakan ole Tamman, :??6 Klasiikasi agroorestri berdasarkan lingkupmanajemennya, adala sebagai berikut1

     Agroforestri pada tingkat tapak (skala plot)Pengkombinasian komponen tanaman berkayu *keutanan, dengantanaman nonEkayu *pertanian danJatau peternakan pada satu unitmanajemen laan ini umum dibi=arakan dalam agroorestri6 Sistemini biasanya dilakukan pada laanElaan milik perorangan *petaniatau milik badan ukum *perusaaan6 Titik berat bentuk agroorestriini adala optimalisasi kombinasi melaluisimulasi dan manipulasi jenis tanamanJe5an, dan seringkali pada

    skala laanyang relati terbatas *misalnya pada kebun pekarangan transmigrasidenganluas rataErata /,.9 ektar6 Pemaaman akan karakter jenis, danresponnya dalam kombinasi, merupakan kun=i keberasilanagroorestri pada tingkatan ini6

     Agroforestri pada tingkat bentang lahanPada suatu bentang laan pedesaan di beberapa 5ilaya di+ndonesia, dapat ditemukan tata guna laan yang ber4ariasi antartapak6 -akan pada beberapa kelompok masyarakat pedesaan,alokasi laan dimusya5arakan sebaikE baiknya berdasarkankebutuan bersama serta kesesuaian teradap kondisiJkarakterisitiktapak berdasarkan pengalaman tradisional6 Sebagai =onto, padamasyarakat Dayak Kenya di -atu Majang *Kalimantan Timur, selainareal yang digunakan sebagai pemukiman *yang akan berkembangkebun pekarangan terdapat juga ka5asan desa yang dipertaankansebagaiutan lindung *istila setempat adala /ana> Ulen6 Hutan lindung iniberungsi sebagai pengatur tata air dan menyediakan baan bakukayu se=ara terbatas *untuk keperluan komunal6 Di samping Tana2len, terdapat pula lokasi yang diperuntukkan bagi kegiatanberladang6 -eberapa laan pertanian pada masyarakat Dayak

    -enuaU dan Dayak Tunjung dialokasikan bagi pengembanganperkebunan karet *"e%ea brasiliensis6 Seingga dalam skalabentang laan, terdapat mosaik agroorestri *Sardjono, :/6+nteraksi antar sistem penggunaan laan atau kegiatan produksitersebut terjadi atas dasar pertimbangan kebutuan komunal dankarakter lingkungan yang dikenal baik ole masyarakat6

    Agroorestri pada tingkat bentang laan de5asa ini dalam lingkupkeutanan masyarakat *community forestry  seringkali disebutdengan istila GSistem Hutan Kerakyatan *SHKJcommunity basedforest system management 6 Meskipun penekanan SHK pada5ilayaE5ilaya masyarakat adatJtradisional *Musi,

    :?, tetapi mengingat subEelemennya antara lain ladang, kebun,sa5a,pekarangan, tempatEtempat yang dikeramatkan sebagai satukesatuan yangintegral dalam upaya komunal dari satu komunitas atau lebi,sistem ini bisa dikatakan sebagai suatu agroorestri6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    43/61

    Karena ada interaksi dalam suatu bentang laan di atas, makaagroorestri lebi dari sekedar pengkombinasian dua atau lebielemen pemanaatan laan6 Agroorestri juga bisa diliat sebagaisuatu Gjembatan politis untuk

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    44/61

    mengakomodir kepentingan berbagai sektor terutama keutanan danpertanian *4on Maydell, :C?6 Dengan demikian, agroorestri dapatmenguba dari situasi yang dissosiati menjadi yang bersiatassosiati *kooperasi, kolaborasi, ataupun koordinasi6

    06 Pola Pengkombinasian KomponenSe=ara sederana agroorestri merupakan pengkombinasiankomponen tanaman berkayu *$oody plantsJkeutanan *baik berupapoon, perdu, palemE paleman, bambu, dan tanaman berkayulainnya dengan tanaman pertanian *tanaman semusim danJataue5an *peternakan, baik se=ara tata 5aktu *temporal arrangement ataupun se=ara tata ruang *spatial arrangement 6

    Menurut 4on Maydell *:?9, kombinasi yang ideal terjadi bila selurukomponen agroorestri se=ara terus menerus berada pada laanyang sama6 Akan tetapi se=ara alami *atau seringkali atas dasaralasan ekonomi, kombinasi komponen berkaitan erat dengan

    dinamika dari keseimbangan perubaan musim sesuai dengan ritmetaunan, suksesi tertentu akibat dari gangguanatau perlakuan manusia se=ara periodik atau sporadik6 Sebagai=onto teladikemukakan, ba5a sat5aEsat5a liar yang berperan pada prosesregenerasi dan penyebaran kebun utan tradisional tidak beradasepanjang 5aktu dalam sistem, tetapi sebagian ada yang bersiatmusiman *saat musim bua6

    Pengkombinasian berbagai komponen dalam sistem agroorestrimengasilkan berbagai reaksi, yang masingEmasing atau bakansekaligus dapat dijumpai pada satu unit manajemen, yaitu

    persaingan, melengkapi, dan ketergantungan *4on Maydell, :?C6 ers a in g a n ( c o m p e t it io n )PoonEpoon dan perdu, tanaman pertanian dan binatang bersaingsatu samalain guna memperole =aaya, air, ara, ruang idup, input kerja,laan, kapital dan lain sebagainya6 Persaingan ini tidak dapatdideteksi se=ara langsung, namun dapat diduga se=ara tidaklangsung6 Misalnya, tanaman tertentu menjadi perantara parasit bagitanaman lain, poon sebagai tempat sarang burungEburung yangdapat mengakibatkan berkurangnya panen tanaman padiE padian, dll6

     Tidak jarang persaingan justru diarapkan misalnya berkurangnya

    gulma rumputErumputan akibat terlindung tajuk poon6

    e le n g ka pi  ( c o m p le m e n t a r y)#eaksi saling melengkapi ini dapat se=ara 5aktu, ruang ataupunkuantitati6 Se=ara 5aktu, misalnya ketersediaan daunEdaunanlebar atau buaEbuaan sebagai makanan ternak pada musimEmusim di mana rumput tidak tersedia *misal Acacia albida diArika6 Se=ara ruang, misalnya pemanaatan keseluruan biotopatau produksi se=ara lebi baik melalui dua strata ataulebi sekaligus6 Se=ara kuantitati, misalnya produk sejenis yangdiperole darisatu laan se=ara bersamaan, antara lain protein nabati dan e5ani6

    ! e t er g a n t ung a n ( d e p e n d e n cy)-eberapa jamur anya dapat tumbu pada poonEpoon tertentu6

     3enisEjenis binatang tertentu juga anya dapat idup pada padangpengembalaan6 Di Arika, tela dikenal ba5a sistem akan rusakapabila tidak ada keseimbangan antara jenis binatang pemakan

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    45/61

    rerumputan panjang dan pendek6 -inatang pemakan rumput pendekanya mau mendekati makanannya, bila rumput

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    46/61

    tidak terlampau tinggi6 -eberapa pertanyaan yang perlu dija5abadala1 komponen apa yang tergantung pada komponen lainL apamanaat ubungan antar komponen tersebutL seberapa jauubungan ketergantungan tersebutL

    Pola interaksi antar komponen di atas diuraikan dalam -ab ;6

    Ketiga interaksi tersebut dapat dimanaatkan untukmelakukanJmerekayasa desain pengkombinasian komponenpenyusun agroorestri se=ara baik, guna merai se=ara optimaltujuan yang diinginkan dalam upaya pemanaatan laan terpadutersebut6 Desain atau pola kombinasi agroorestri juga arusmempertimbangkan banyak al yang berkaitan erat dengankapasitas dan kebutuan masyarakat yang dilayaninya6

    Kolom 3. Tiga Kriteria +esain Agroforestri yangBaik (,aintree! 1"#*-

    dengan

    modifikasi$

    • Produktiitas ( productivity $1 meliputi berbagai =ara untukmeningkatkan output produk poon, memperbaiki panentanaman musiman sebagai kombinasinya, mengurangi inputuntuk budidaya pertanian, meningkatkan eisiensi tenaga kerja,di4ersiikasi produksi, serta memenui kebutuan dasar pemiliklaan

    • ustainabilitas (sustainability $1 kesinambungan sistemproduksi akan dapat di=apai tujuan konser4asi dan sekaligusmengguga moti4asi petani ke=il yang seringkali kurang peduliteradap kepentingan jangka panjang

    • Taraf Ado0si (adoptability $1 teknologi *agroorestri arus sesuaidengan karakter sosial dan lingkungan setempat6 Suatu teknologiyang tidak dapat dilaksanakan ole petani pengguna menjadi tidakbermanaat, 5alaupun memenui syarat, se=ara teknis =anggidan dari sudut kearian lingkungan

    06: Pengkombinasian menurut dimensi 5aktuPengkombinasian se=ara tata 5aktu dimaksudkan sebagai durasiinteraksi antara komponen keutanan dengan pertanian danatau peternakan6

    Kombinasi tersebut tidak selalu nampak di lapangan, seinggadapat menimbulkan kesalapaaman ba5a suatu bentukpemanaatan laan tidak dapat dikategorikan sebagai agroorestri6-eberapa =onto yang dapat dikemukakan, antara lain1

    • Kebun rotan pada masyarakat Dayak di Kalimantan yangdikategorikan sebagai agrisil4ikultur6 -agi yang tidakmemaami sistem polaperladangan akan sulit mengkategorikannya sebagai agroorestri6Padaal, masa ber=o=ok tanam padi anya berkisar :E0 taun,sedangkan masa budidaya rotannya *dari penanaman inggatidak produkti lagi dan

    diuba kembali menjadi ladang bisa men=apai puluan taun6• Kebun utan tradisional *misal pada sistem =embo di Kalimantan

     Timur Q Sardjono, :/ dikategorikan sebagai sala satu bentukagrosil4opastura6 Meskipun pada dasarnya sat5a liar adir se=aratetap, akan tetapi jenis dan populasinya ber4ariasi tergantungdari kondisi loristik dan pengusaaan kebun utan itu sendiri6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    47/61

    Kondisi ini bakan berlaku pada sat5a yang termasuk ama,misalnya 4ertebrata kususnya serangga6

    • Hutan jati di 3a5a pada umur di atas lima taun, pada umumnyatidak lagi dapat dijumpai tanaman pala5ija sebagai tanaman sela*tumpangsari, seingga murni sebagai ekosistem utantanaman6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    48/61

    Dengan demikian, jangka 5aktu dan proses kesinambunganpenggunaan laan penting untuk diperatikan dalam agroorestri6Pemaaman ini seringkali tidak sesederana pada budidaya tunggal*monokultur6

    Huley *:CC dan Nair *:0 mengkategorikan kombinasi se=ara

    5aktu menjadi ; *empat, yaitu1 *: 8o-incident , yaitu kombinasiselama jangka 5aktu budidaya jenisJkomponen agroorestri *.8oncomitant , kombinasi pada a5al atau akir 5aktu budidaya suatu

     jenisJkomponen agroorestri *0 '%erlapping, kombinasi bergantianyang tumpang tindi antara akir dan a5al dari dua *atau lebi

     jenisJkomponen agroorestri *; ?nterpolated, yaitu kombinasitersisip pada jangka 5aktu budidaya jenisJkomponen agroorestri6Ketiga kombinasi terakir di atas masi memerlukan penjelasan lagi,apaka bersiat berkala *intermittent  atau terus menerus*continous6 Agar lebi jelas gambaran dari keseluruan kombinasise=ara tata 5aktu di atas dapat diliat pada %ambar ;6

    Gambar ). Pengkombinasian agrooresti berdasarkan dimensi 5aktu *Nair, :06

     3ika kombinasi komponen agroorestri se=ara tata 5aktudisederanakan, maka se=ara garis besar kombinasi tersebut dapatdibagi menjadi dua, yaitukombinasi permanen * permanent combination dan sementara*temporary combination6 -entukEbentuknya, penjelasan serta beberapa=onto yang dapat dijumpai di +ndonesia disajikan sebagai berikut*4on Maydell, :?C6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    49/61

    !ombinasi secara permanen (permanent combination)Kombinasi komponen agroorestri ini dapat terdiri dari komponenkeutanan dengan paling sedikit satu dari komponen pertanian danpeternakan6 Kombinasi permanen ini dapat dijumpai dalam tigakemungkinan, yaitu1

    :6 Kombinasi komponen keutanan, pertanian, dan peternakanberkesinambungan selama laan digunakan *co-incident 6Sebagai =onto, berbagai bentuk kebun pekarangan *homegardens yang dapat dijumpai di banyak 5ilaya nusantara

    .6 Pemeliaraan tegakanJpoonEpoon se=ara permanen padalaanElaan pertanian sebagai sarana memperbaiki laan,tanaman pelindung, atau penaan air6 Sebagai =onto,penanaman poonEpoon turi *Sesbania grandifora padapematangEpematang sa5a di 3a5a, poon pelindung padaperkebunan komersial *kopi, kakao

    06 PemeliaraanJpenggembalaan ternak se=ara tetap *berjangka5aktu taunan pada laanElaan utanJbertumbuan kayu,tanpa meliat pada umur tegakan6 )ontoQ=onto dapatdijumpai pada 5ilayaE5ilaya keringJsemi arid6

    !ombinasi secara sementara (temporary combination):6 Penggembalaan ternak atau keadiran e5an di ka5asan

    berutanJbertumbuan kayu anya dilakukan pada musimEmusim tertentu *continous interpolated6 )onto keadiranberbagai sat5a utan*terutama jenisEjenis burung di kebunEkebun utan dan kebunpekaranganpada saat musim bua *kususnya bulanEbulan Desember ingga

    Maret.6 Penggembalaan ternak atau keadiran e5an di ka5asanberutanJbertumbuan kayu pada a5alnya dibatasi denganpertimbangan keselamatan permudaan6 Akan tetapi denganpertambaan umur tegakan, pembatasan ini semakindiperlonggar6 (8atatan: Belum dijumpai informasi contohnya di?ndonesia)

    06 Di Sael *satu ka5asan di Arika, poon Acacia albida tumbupermanen pada laan usaa dan pada musim ujanmemberikan perlindungan dan pupuk ijau bagi tanamangandum6 Pada musim kering mengasilkanbua sebagai makanan ternak yang juga digembalakan pada

    laan tersebut6(8atatan: Belum dijumpai informasi contohnya di ?ndonesia)

    ;6 Pemanaatan se=ara periodik laanElaan pertanian untukproduksi kayu

    (8atatan: Belum dijumpai informasi contohnya di ?ndonesia)

    96 Setela persiapan laan ka5asan utanJkebun, petanidiperkenankan menggunakannya sementara untuk tanamansela musiman dan sekaligus memeliara tanaman pokokkeutanan6 Setela 0E9 taun, maka usaa pertanian arusdientikan6 Pemanatan tumpang tindi seperti ini dijumpailuas pada sistemEsistem tumpangsari *taungya baik di 3a5a *di

    utan 3ati atau di luar 3a5a86 Pemakaian laan se=ara bergantian antara keutanan danpeternakan6

    (8atatan: Belum dijumpai informasi contohnya di ?ndonesia).

    06. Pengkombinasian se=ara tata ruang

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    50/61

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    51/61

    • Penyebaran merata, apabila komponen berkayu *keutananse=ara teratur bersebelaan dengan komponen pertanian, baikdikarenakan permudaan alam ataupun penanaman

    •  Penyebaran tidak merata! apabila komponen berkayu*keutanan

    ditempatkan se=ara jalur di pinggir atau mengelilingi laanpertanian6

    Kolom ). anaemen Poon Pelindung (Gliricidia s0.$Berdasarkan +imensi aktu dan

    ,uang4 Kasus 0ada Perkebunan Kakao (Theobroma cacao$ di 5aab Kalimantan Timur

    •  Setela laan siap, satu taun sebelum penanaman komoditi

    utama kakao *Taun E:dilakukan penanaman poon pelindung *dari jenis gamal atau

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    52/61

    ;6 -eberapa jenis poon yang =epat tumbu dan =epat menyebar*umumnya dari suku =eguminosae atau 9abaceae ditanam disepanjang garis kontur pada daeraEdaera lereng untukmengindarkan erosi *shelterbelt 6 Poon ini seringkalidikombinasikan dengan rumputErumputan yang sekaligusdigunakan sebagai pakan ternak

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    53/61

    96 Suatu kombinasi antara agrisil4ikutur dan sil4opastura, dimana poonE poonan atau perduEperduan berkayu ditanam disekeliling laan pertanian agar berungsi sebagai pagar idup*border tree planting

    86 Tegakan poon atau perdu tumbu tersebar se=ara tidak merata

    pada laan pertanian6 Dalam al ini, tidak ada model distribusiyang sistematis *model a=ak atau random6 )onto konkrit untukini adala permudaan alam pada utan sekunder selama masabera dalam kegiatan perladangan berpinda

    C6 PoonEpoonan *tumbuan berkayu dan tanaman pertanianditanam dalam bentuk jalurJlorong6 &ungsi utama poonEpoonan *tumbuan berkayu adala sebagai pelindung bagitanaman pertanian yang ada6 )onto dari desain kombinasi iniadala berbagai bentuk tanaman lorong *alley cropping

    ?6 Tegakan poon atau perdu berkayu tumbu se=ara berkelompok*cluster  pada suatu laan pertanian *atau laan yangdiberakanJdiistiraatkan6 Komponen poon, perdu dan lainE

    lainnya dapat adir se=ara alami *dan selanjutnya dipeliaramaupun sengaja ditanam *dibudidayakan6 )onto untuk pola iniadala sistem kebun utan tradisional *traditional forestgardens)

    6 Poon atau perdu berkayu ditempatkan di sekeliling petak atauditempatkan pada sisiEsisi petak yang disebut sebagai trees alongborder atau sistem kotak *bo@ system6 )onto per=obaan padaperkebunan kakao di Kalimantan Timur6

    Gambar 6.)ontokombinasi se=aratata ruangoriOontal

    enyebaran secara %ertikal-erbeda dengan penyebaran se=ara oriOontal, maka penyebaran4ertikal diliat dari struktur kombinasi komponen penyusunagroorestri berdasarkan bidang samping atau penampang melintang*cross-section6 (ang terliat bukan anya strata kombinasi, tetapi

     juga kemerataan distribusi masingEmasing jenis6 Keseluruan daripenyebaran oriOontal di atas juga dapat dikombinasikan dengan

    penyebaran 4ertikal, yaitu1

    :6 erata dengan beberapa strata, di mana komponen keutanandan pertanian tersebar pada sebidang laan dengan strata yangsistematis6 Kondisi ini umumnya dijumpai pada bentukEbentukagroorestri yang modern dan berskala komersial6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    54/61

    .6 /idak merata, di mana komponen keutanan dan pertaniantersusun dalam strata yang tidak beraturan *a=akJrandom padasebidang laan6 Struktur tidak merata lebi banyak dijumpaipada agroorestri tradisional yang lebi polikultur6 Struktur inisangat berkaitan dengan di4ersitas *di%ersity , atau aspek

    kelimpaan jenis *species richness

    dan kemerataannya*e%eness6

    Gambar 7A.)onto kombinasikomponenpenyusunagroorestrise=ara tata ruang4ertikal teratur1Poon karetditanam berbaristeratur dan

    ubikayu ditanamdalam lorongnya6*&oto dari$ampung 2taraole KurniatunHairia6

    Gambar 7B.Kombinasikomponenpenyusunagroorestri se=ara4erti=al tidakteratur, terdiri darikelapa, kayumanis, pisang,pepaya, surian dankapulaga *&oto dariManinjau ole

    Kurniatun Hairia6

    P8,TA9:A

    A9:6 3elaskan berbagai klasiikasi agoroorestri didasarkan pada

    komponen penyusunnya, istila yang digunakan, sejaraperkembangannya, Oona agroEekologinya, orientasi ekonomi,sistem produksi, maupun skala, beserta =onto masingEmasing[

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    55/61

    .6 3elaskan berbagai pola kombinasi komponen dalam agroorestridari sudut tata ruang dan dimensi 5aktu, beserta =onto masingEmasing[

    06 Apaka manaat memaami pengklasiikasian danJatau polakombinasi komponen yang menyusun agroorestriL

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    56/61

    -AHAN -A)AAN)ombe 3 dan % -udo5ski6 :C6 )lassii=ation o agroorestry te=niUues6 ?n

    de las Salas % *Ed66 :C6 roceedings of the Workshop on AgroforestrySystems in =atin America )AT+'6 Turialba, )osta #i=a6 p:CE;C6

    De &orestra H, A Kus5oro, % Mi=on dan !A Djatmiko6 .///. !etika !ebunberupa"utan. Agroforest !has ?ndonesia Sebuah Sumbangan asyarakat 6+)#A&6 -ogor6

    Djogo AP(6 :96 odel-odel Wanatani otensial untuk ertanian =ahan!ering6 Makala Disampaikan dalam $okakarya Nasional Agroorestri +*:8E:? 3anuari :96 2jung Pandang6

    Do4e M6 :??6 Sistem erladangan di ?ndonesia: Suatu Studi !asus dari!alimantan Barat.

    %ajamada 2ni4ersity Press6 (ogyakarta6

    King K&S6 :8?6  Agrisil%iculture: /he /aungya System6 -ulletin No6 :6Department o 

    &orestry, 2ni4ersity o +badan6 Nigeria6King K&S6 :C6 Agroorestry and te utiliOation o ragile e=osystems6 9orestEcology and

    anagement .1 :8:E:8?6

    $undgren -"6 :?.6 /he use of agroforestry to impro%e the producti%ity of con%erted tropical land6 Paper prepared or te ">i=e o Te=nologyAssessment o te 2nited States )ongress6 +)#A& Mis=ellaneous Papers6+)#A&6 Nairobi, Kenya6

    $undgren -" and 3- #aintree6 :?.6 Sustained Agroorestry L6 ?n Nestel -*'d66 :?6

     Agricultural esearch for &e%elopment : otentials and 8hallenges in Asia6+SNA#E Te

    Hague, Te Neterlands6 p60CE;64on Maydell HE36 :C?6 Agroorst5irts=at1 Kombination 4on landE und

    orst5irts=atli=er -odennutOung6 9orstarchi% D (6D45), 0, D2-DD6Hanno4er6

    4on Maydell HE36 :?:6 Agroorst5irs=at aus orstli=er Si=t6 ?n )ombe 3 et al. *'ds66

    :?:6 9achseminar Agro-9orst$irtschatF 6 Prosiding6 )AT+'EDS'E%TR6

    &eldaing6 4on Maydell H6E36 :?86 Agroorst5irts=at in den Tropen und

    Subtropen6 ?n #em, S6*'d66 :?86

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    57/61

    Prosiding $okakarya !anatani SeENusa Tenggara6 +)#A& dan !inro=k+nternational6 -ogor6

    Sardjono MA6 :/6 Die $embo Kultur in "stkalimantan6 'in Modell uerdie 'nt5i=klung agroosrtEli=er $andnutOung in den &eu=ttroppen6*Dissertation6 2ni4ersitaet Hamburg6 Hamburg6

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    58/61

    Sardjono MA6 :06  Agroforestri. Suatu engantar 6 Diktat untukMaasis5a &akultas Keutanan 2nmul *'disi +6 2ni4ersitasMula5arman, Samarinda6 *Tidak dipublikasikan6

    Soemar5oto "6, et al6 :?9a6 Te 3a4anese HomeE%arden as an +ntegratedAgroe=osystem6 9ood and #utrition Bull., 41+16D501-4.

    Soemar5oto ", et al6 :?9b6 Te TalunEKebun1 A ManEmade &orest &itted to&amily

    Needs6 9ood and #utrition Bull., 41+16D5015-06.

    Suarjito D, Kan A, Djatmiko !A, Sirait MT dan S '4elyna6 .///6!arakteristik 

    engelolaan "utan berbasiskan asyarakat. Aditya Media6 (ogyakarta6

     Taman ##6 :?6 #ainorest Management 5itin )inte o 'istingAgroorestry Systems6 ?n Heu4eldop, 36, T6 Homola, H6E36 4onMaydell, T6 4an Tuyll6 :?6 roceeding

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    59/61

    DA&TA# -AHAN A3A#AN A%#"&"#'ST#+

    :6 Pengantar Agroorestri6 enulis: ustofa Agung Sardjono, !urniatun "airiah, SambasSabarnurdin.

    .6 Klasiikasi Agroorestri6 enulis: ustofa Agung Sardjono, /ony &jogo, "adi Susilo Ari fin,#urheni

    Wijayanto.

    06 &ungsi dan Peran Agroorestri6 enulis: Widianto, !urniatun "airiah,&idik Suharjito, ustofa Agung Sardjono.

    ;6 Peran Agroorestri pada Skala Plot1 Analisis komponen agroorestri sebagai kun=ikeberasilan atau kegagalan pemanaatan laan6 enulis: &idik Suprayogo,!urniatun "airiah, Sunaryo,eine %an #oord$ijk.

    96 Aspek Sosial 'konomi dan -udaya Agroorestri6 enulis: &idik Suharjito, =eti Sunda$ati, Sriahayu

    Utami, Suyanto.

    86 Pengelolaan dan Pengembangan Agroorestri6 enulis: Widianto, #urheni Wijayanto,&idik Suprayogo, eine %an #oord$ijk, Betha =usiana.

    C6 Peranan Pengetauan 'kologi $okal dalam Sistem Agroorestri6 enulis: Sunaryo, =a@man

     Hoshi.

    ?6 Kelembagaan dan Kebijakan dalam Pengembangan Agroorestri6 enulis: /ony &jogo,Sunaryo, &idik 

    Suharjito, artua Sirait.

    6 Prospek Pen elitian dan Pengembangan Agroorestri6 enulis: !urniatun "airiah,Sri ahayu Utami, Bruno Jerbist, eine %an #oord$ijk, ustofa Agung Sardjono.

    -aan $atian6 enulis: "adi Susilo Ari;n, ustofa Agung Sardjono, =eti Sunda$ati, /ony &jogo.

    DA&TA# P'N2$+S dan P'N(2M-AN% NASKAH

    -runo 7erbist+)#A&ES'A, 3l6 )+&"#, Situgede,

    -ogor :88?/ eEmail1 - 67 er bi s t < =gi ar 6o rg

    Didik Suprayogo 3urusan Tana, &akultas Pertanian,2ni4ersitas -ra5ijaya, 3l6 7eteran, Malang:89:;9eEmail1 Didiek6S upr ayo go < t el ko m 6net

    Didik Suarjito&akultas Keutanan, +P-, P" -o 8, -ogor:8//:eEmail1 s o s ekut < i nd o 6net6id

    %6 A6 !attimena 3urusan -udidaya Pertanian, &akultas

    Pertanian,+P-, Kampus Darmaga, P" -o :8?, -ogor:88?/

    Hadi Susilo Ariin 3urusan -udidaya Pertanian, &akultasPertanian,+P-, Kampus Darmaga, P" -o :8?, -ogor:88?/eEmail1 s a ri i n< i nd o 6net6id

    Kurniatun Hairia 3urusan Tana, &akultas Pertanian,2ni4ersitas-ra5ijaya, 3l6 7eteran, Malang :89:;9

    eEmail1 di alang1saods6uni bra 5< t el ko m6netdi Bogor 1 K6Hairia< =gi ar 6o rg

    $aman 3osi+)#A&ES'A, 3l6 )+&"#, Situgede, -ogor:88?/eEmail1 $63o s i < =gi ar 6o rg

    $eti Sunda5ati&autan Q +P-, P" -o 8, -ogor :8//:

    eEmail1 a ke=ui na < =bn6net6i d

    Martua Sirait+)#A&ES'A, 3l6 )+&"#, Situgede, -ogor :88?/eEmail1 M6S ir ai t < =gia r 6org

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    60/61

    Meine 4an Noord5ijk+)#A&ES'A, 3l6 )+&"#, Situgede, -ogor:88?/eEmail1 M64a nENoo rd5 i jk< =gi ar 6o rg

    Mustoa Agung Sardjono&akultas Pertanian, 2ni4ersitasMula5arman, 3l6 M6 (amin Kampus%unung Kelua, SamarindaC9:.0,Kalimantan Timur, P" -o :/:0eEmail1g u n g < s a m a r i n d a 65 a s a n ta r a 6n e t 6id M A \ S a r d jo n o < y a oo 6= om 6a u

    Nureni !ijayanto&autan Q +P-, P" -o 8, -ogor :8//:eEmail1 nur eni 5 < i nd o 6net 6id

    Sambas Sabarnurdin&akultas Keutanan, 2ni4ersitas %ajaMada,

     3l6 Agro -ulaksumur (ogyakarta 99.?:eEmail1 s a m ba s < l y=os 6=om

    Sri #aayu 2tami 3urusan Tana, &akultas Pertanian, 2ni4ersitas-ra5ijaya,

     3l6 7eteran, Malang :89:;9eEmail1 s r ut a mi < t el ko m 6net

    Sunaryo 3urusan -udidaya Pertanian, &akultas Pertanian,

    2ni4ersitas -ra5ijaya, 3l6 7eteran, Malang :89:;9eEmail1 Soen6s una ryo < t el ko m 6net

    Suyanto+)#A&ES'A, 3l6 )+&"#, Situgede, -ogor :88?/eEmail1 S uya nt o < =gia r 6org

     Tony Djogo)+&"#, 3l6 )+&"#, Situgede, -ogor :88?/eEmail1 T6D jo go < =gia r 6org

    !idianto 3urusan Tana, &akultas Pertanian, 2ni4ersitas-ra5ijaya, 3l6 7eteran, Malang :89:;9eEmail1 !ied65 i d i a n t o < t e l k o m 6n et

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 8/19/2019 2. KLASIFIKASI AGROFORESTRI

    61/61

    ...~o

    ...

    Wofld Agro'ore"".,.. c..n..It.~-a, .......':.1".,U

     _,

    DSO

    ..