2 IO Gastrointestinal

download 2 IO Gastrointestinal

of 23

Transcript of 2 IO Gastrointestinal

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    1/23

    MAKALAH INTERAKSI OBAT

    “Interaksi Obat Dalam Gastrointestinal”

    Disusun oleh:

    Ni Nyoman Dewi Saptari ( 10330039 )

    Dosen Pembimbing: Dra. Re!anita" #si."$pt

    PR%&R$# S'D *$R#$S

    *$+,'$S #$'-#$'+$ D$N ,# P-N&-'$$N $,$#

    NS''' S$NS D$N '-+N%,%& N$S%N$,

    /$+$R'$

     013

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Secara umum suatu interaksi obat dapat digambarkan sebagai suatu interaksi antar 

    suatu obat dan unsur lain yang yang dapat mengubah kerja salah satu atau keduanya, atau

    menyebabkan efek samping tak diduga. Pada prinsipnya interaksi obat dapat menyebabkan

    Page 1 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    2/23

    dua hal penting. Yang pertama, interaksi obat dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan

    khasiat obat. Yang kedua, interaksi obat dapat menyebabkan gangguan atau masalah

    kesehatan yang serius, karena meningkatnya efek samping dari obat- obat tertentu. Risiko

    kesehatan dari Interaksi obat ini sangat bervariasi, bisa hanya sedikit menurunkan khasiat

    obat namun bisa pula fatal.

    Peristia interaksi obat terjadi sebagai akibat penggunaan bersama-sama dua macam

    obat atau lebih. Interaksi ini dapat menghasilkan effek yang menguntungkan tetapi

    sebaliknya juga dapat menimbulkan effek yang merugikan atau membahayakan.

    !eningkatnya kejadian interaksi obat dengan effek yang tidak diinginkan adalah akibat

    makin banyaknya dan makin seringnya penggunaan apa yang dinamakan " Polypharmacy "

    atau " !ultiple #rug $herapy ".Sudah kita maklumi bersama baha biasanya penderita menerima resep dari dokter 

    yang memuat lebih dari dua macam obat. %elum lagi kebiasaan penderita yang pergi berobat

    ke beberapa dokter untuk penyakit yang sama dan mendapat resep obat yang baru.

    &emungkinan lain terjadinya interaksi obat adalah akibat kebiasaan beberapa penderita untuk 

    mengobati diri sendiri dengan obat-obatan yang dibeli di toko-toko obat secara bebas.

    Interaksi obat yang tidak diinginkan dapat dicegah bila kita mempunyai pengetahuan

    farmakologi tentang obat-obat yang dikombinasikan. $etapi haruslah diakui baha

     pencegahan itu tidaklah semudah yang kita sangka, mengingat jumlah interaksi yang

    mungkin terjadi pada orang penderita yang menerima pengobatan polypharmacy cukup

     banyak.

    !ekanisme interaksi obat bermacam-macam dan kompleks. 'ntuk itu, dalam

    makalah ini akan dibahas mengenai aktu transport obat dalam darah serta efek-efek yang

    diberikan dari obat-obat yang berinteraksi.

    I.2 Rumusan Makalah

    (. Interaksi apa yang terjadi antara obat-obat yang diberikan )

    *. &enapa bisa terjadi interkasi diantara obat-obat tersebut )

    +. %agaimana dengan efek-efek yang ditimbulkan )

    I.3 Tujuan Penulsan

    (. 'ntuk mengetahui interaksi obat dalam gastrointestinal

    Page 2 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    3/23

    *. 'ntuk mengetahui penyebab dari interaksi

    +. 'ntuk mengetahui efek-efek yang ditimbulkan

    I.! Man"aat Penulsan

    (. !engetahui dan memahami interaksi obat di dalam darah.

    *. !engetahui efek-efek yang ditimbulkan dari obat-obat yang diberikan.

    BAB II

    TIN#AUAN PU$TA%A

    II.1 De"ns Interaks &'at

    Interaksi obat berarti saling pengaruh antar obat sehingga terjadi perubahan efek. #i

    dalam tubuh obat mengalami berbagai macam proses hingga akhirnya obat di keluarkan lagi

    dari tubuh. Proses-proses tersebut meliputi, absorpsi, distribusi, metabolisme

    biotransformasi, dan eliminasi. #alam proses tersebut, bila berbagai macam obat diberikan

    secara bersamaan dapat menimbulkan suatu interaksi. Selain itu, obat juga dapat berinteraksi

    dengan at makanan yang dikonsumsi bersamaan dengan obat.

    Page 3 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    4/23

    Interaksi yang terjadi di dalam tubuh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu interaksi

    farmakodinamik dan interaksi farmakokinetik. Interaksi farmakodinamik adalah interaksi

    antar obat yang diberikan berasamaan yang bekerja pada reseptor yang sama sehingga

    menimbulkan efek sinergis atau antagonis. Interaksi farmakokinetik adalah interaksi antar *

    atau lebih obat yang diberikan bersamaan dan saling mempengaruhi dalam proses /#!0

    absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi sehingga dapat meningkatkan atau

    menurunkan salah satu kadar obat dalam darah.

    II.2 &'at (ang Terl'at )alam Perst*a Interaks

    Interaksi obat paling tidak melibatkan * jenis obat yaitu obat 1bjek dan obat

    Presipitan

    1+ 1bat 1bjek 1bat 1bjek adalah obat yang aksinya atau efeknya dipengaruhi atau diubah oleh obat

    lain. 1bat yang kemungkinan besar menjadi objek interaksi atau efeknya dipengaruhi

    oleh obat lain, umumnya adalah obat-obat yang memenuhi ciri 2

    a. 1bat-obat dimana perubahan sedikit saja terhadap dosis kadar obat sudah akan

    menyebabkan perubahan besar pada efek klinis yang timbul. Secara farmakologi

    obat-obat seperti ini sering dikatakan sebagai obat-obat dengan kurva dosis respons

    yang tajam. Perubahan, misalnya dalam hal ini pengurangan kadar sedikit saja sudah

    dapat mengurangi manfaat klinik dari obat.

    '. 1bat-obat dengan rasio terapik yang rendah artinya antara dosis toksik dan dosis

    terapetik tersebut perbandingannya perbedaannya tidak besar. &enaikan sedikit

    saja dosis kadar obat sudah menyebabkan terjadinya efek toksis.

    &edua ciri obat objek di atas, yaitu merupakan obat yang manfaat kliniknya mudah

    dikurangi atau efek toksisnya mudah diperbesar oleh obat presipitan, akan saling berkaitan

    dan tidak sendiri-sendiri. 1bat-obat seperti ini juga sering dikenal dengan obat-obat dengan

    lingkungan yang sempit.

    * 1bat Presipitan

    1batPresipitan adalah obat yang dapat mengubah aksi3efek obat lain.4iri-ciri obat

     presipitan tersebut adalah kalau kita melihat dari segi interaksi farmakokinetika, yakni

    terutama pada proses distribusi ikatan protein, metabolisme dan ekskresi renal. !asih

     banyak obat-obat lain diluar ketiga ciri ini tadi yang dapat bertindak sebagai obat

     presipitan dengan mekanisme yang berbeda-beda.

    Page 4 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    5/23

    II.3 Mekansme %erja Interaks &'at

    II.3.1 Interaks ,armasetk 

    Interaksi ini adalah interaksi fisiko-kimia yang terjadi pada saat obat

    diformulasikan3disiapkan sebelum obat digunakan oleh penderita. !isalnya interaksi

    antara obat dan larutan infus I5 yang dicampur bersamaan dapat menyebabkan pecahnya emulsi atau terjadi pengendapan. %entuk interaksi ini ada * macam 2

    ( Interaksi secara fisik, misalnya terjadi perubahan kelarutan

    * Interaksi secara khemis, misalnya terjadi reaksi satu dengan yang lain atau

    terhidrolisisnya suatu obat selama dalam proses pembuatan ataupun selama dalam

     penyimpanan.

    II.3.2 Interaks ,armak-knetka

    Interaksi ini adalah akibat perubahan-perubahan yang terjadi pada absorbsi,

    metabolisme, distribusi dan ekskresi sesuatu obat oleh obat lain. #alam kelompok ini

    termasuk interaksi dalam hal mempengaruhi absorbsi pada gastrointestinal,

    mengganggu ikatan dengan protein plasma, metabolisme dihambat atau dirangsang

    dan ekskresi dihalangi atau dipercepat.

    (.  Interaksi pada fase absorpsi  Interaksi langsung

    Interaksi secara fisik3kimiai antar obat dalam saluran pencernaan

    sebelum absorpsi dapat mengganggu proses absorpi. Interaksi ini dapat

    dihindari dengan cara obat yang berinteraksi diberikan dengan jarak aktu

    yang berbeda minimal * jam. Perubahan p6 cairan saluran pencernaan

    Sebelum dijelaskan lebih lanjut, kita asumsikan baha obat yang akan

    dibahas di sini adalah obat yang absorbsinya cenderung diabsorbsi di usus,

     bukan dilambung.

    /dapun efek perubahan p6 saluran pencernaan pada obat yakni 278ika ada  at yang bersifat basa garam bikarbonat  yang masuk bersamaan

    dengan  obat yang bersifat asam  p&a *,9-:,9, misalnya ;S/I# dan gol

     penisilin, maka at yang bersifat basa ini akan menurunkan absorbsi obatkarena obat yang bersifat asam ini akan berinteraksi dengan at yang bersifat

     basa sehingga obat akan lebih cenderung dalam  bentuk ion  bukan molekulnya.

    Sementara kita tahu obat dalam bentuk ion tidak diabsorbsi oleh usus.

    Sebaliknya,

    Page 5 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    6/23

    8ika ada at yang bersifat asam asam sitrat dan asam tartart  dimana masuk 

     bersamaan dengan obat yang bersifat basa lemah  / p&a 9 < ((, misalnya

    reserpin =propoksifen, maka absorbsi obat akan turun.

    Sementara,

    1bat yang bersifat basa sangat lemah dengan p&a > 9 kofein p&a ?@, A,

    absorbsinya tidak tergantung pada p6 lambung. 6al ini bisa dijelaskan karena

    interaksi dengan atnya tidak menyebabkan ia menjadi bentuk ion.

    !otilitas saluran pencernaan.

    'sus halus merupakan tempat absorpsi yang utama untuk semua obat.1leh karena itu, makin cepat obat sampai ke usus halus maka akan semakin

    cepat pula absorpsinya. 1bat yang memperpendek aktu pengosongan

    lambung, misalnya metoklorpropamid, reserpine, sodium bikarbonat, akan

    mempercepat absorpsi obat lain yang diberikan secara bersamaan. Sebaliknya,

    obat yang memperpanjang aktu pengosongan lambung seperti

    antikolinergik, isoniaid, fenitoin akan memperlambat absorpsi obat lain.

    Bebih cepat motilitas maka obat akan lebih terbatas aktunya untuk

    mengalami proses absorpsi sehingga absorpsinya bisa menurun. 6al ini sangat

     penting diperhatikan terutama untuk obat-obat yang hanya dapat diabsorpsi

     pada daerah-daerah tertentu dalam pencernaan dengan mekanisme transport

    aktif seperti riboflavin, antibiotic golongan tetrasiklin, penisilin, griseofulvin,

    dan garam-garam besi. $ransit-transit yang lama dalam unsur kebanyakan

    menguntungkan untuk absorpsi yang lebih sempurna, sedangkan transit dalam

    lambung yang cukup lama hanya baik untuk obat-obat yang diabsorpsisempurna dalam lambung.

    Perubahan flora usus

    Clora normal usus mempunyai fungsi antara lain 2

    Page 6 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    7/23

      Sintesa vitamin & dan merupakan sumber vitamin & 

      !emecah sulfasalin menjadi bagian-bagian yang aktif 

     

    $empat metabolisme sebagian obat misalnya levodopa

     

    6idrolisis glukoronid yang diekskresi oleh empedu sehingga terjadi sirkulasi

    enterohepatik yan akan memperpanjang kerja obat seperti pil &%.Pemberian antibakteri berspektrum luas seperti tetrasiklin,

    kloramfenikol dan ampisilin akan mengubah flora normal usus sehingga

    akan meningkatkan efektivitas anti koagulan oral yang diberikan secara

     bersama-sama, mengurangi efektivitas sulfasalain, meningkatkan

     bioavailabilitas levodopa dan mengurangi efektifitas kontrasepsi oral.

    &ecepatan aliran darah pada saluran pencernaan di usus

    kecepatan aliran darah di usus bisa menjadi rate limiting step fase

    absorbsi untuk obat < obat lipofilik. ;amun, faktor ini sangat kecil sekali

     berpengaruh, kecuali kepada orang yang punya penyakit < penyakit

     berkaitan dengan aliran darah. &ecepatan aliran ini dipengaruhi oleh

    vasokonstriksi dan vasodilatasi pembuluh darah.

    Pembentukkan kompleks 3khelat

    Suatu obat apabila membentuk kompleks dengan senyaa pembentuk 

    kompleks, maka struktur molekulnya akan menjadi besar. /kibatnya tidak 

     bisa di absorbsi oleh usus.*.  Interaksi pada fase distribusi Interaksi dalam ikatan protein plasma.

    8enis ini sering kali membahayakan. %ila suatu obat dilepaskan dari

    ikatan proteinnya oleh suatu  precipitant drug, maka konsentrasiobject 

    drug akan meningkat dan dapat menimbulkan efek toksik. 6ipoglikemik 

    oral klor propamid yang diberikan bersama-sama dengan sulfonamide,

    menyebabkan terlepasnya klor propamid dari ikatan proteinnya sehingga

    efek hipoglikemik meningkat. $olbutamid diberikan bersamaan dengan

    fenil butaon atau salisilat akan menyebabkan efek hipoglikemik 

    meningkat.substansi endogen dapat pula tergeser dari nikatan proteinnya

     pada penggunaan beberapa obat. !isalnya bilirubin dapat tergeser dari

    Page 7 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    8/23

    ikatan proteinnya dan dapat menyebabkan korniuterus pada neonates yang

    diberikan salisilat atau preparat sulfa.%eberapa sifat obat yang akan menyebabkan terjadinya interaksi ini

    antara lain 2

    a. !empunyai ikatan yang kuat dengan protein plasma dan volumedistribusi yang kecil.

     b. !empunyai batas keamanan yang sempit, sehingga dapat

    meningkatkan kadar obat bebas.

    c. 0fek toksik yang serius sebelum kompensasi terjadi misalnya

    terjadinya pendarahan pada antikoagulan oral atau hipoglikemia pada

    antidiabetik oral.

    d. 0liminasinya mengalami kejenuhan seperti fenitoin, sehingga

     peningkatan kadar obat bebas tidak disertai dengan peningkatan

    kecepatan eliminasinya. Interaksi dalam ikatan jaringan.

      &ompetisi untuk ikatan dalam jaringan terjadi misalnya antar 

    digoksin dan kuinidin yang akan mengakibatkan terjadinya peningkatan

    kadar plasma digoksin. Interaksi pada reseptor.

    /pabila dua atau lebih obat diberikan bersamaan mungkin salah satu

    obat akan menduduki reseptor obat lain, sedemikian rupa sehingga tidak 

    ada respons. !isalnya reseptor alfa pada pembuluh darah yang meberikanrespons bila dikenai obat norepineprin tetapi bila diberikan bersamaan

    dengan fenetrain, pentolamin, maka obat ini akan menduduki reseptor 

    tersebut dan tidak akan memberikan respons.+. Interaks 0a)a "ase meta'-lsme

    6al ini dapat terjadi bila metabolisme object drug dirangsang atau

    dihambat oleh  precipitant drug. Perangsang atau penghambat enim

    metabolisme sudah lama dikenal. Perangsangan atau induction ini terjadi

    karena reticulum endoplasmik di hepatosit dan sitokrom PD9@ yangmerupakan enim metabolik obat bertambah. 6asil induksi ini mengakibatkan

    metabolisme obat kian aktif dan konsentrasi plasma object drug  berkurang,

    sehingga efektivitasnya menurun. 4ontoh2 pemberian rifampisin pada

    akseptor kontrasepsi oral dapat menyebabkan kehamilan.

    !.  Interaks 0a)a "ase ekskres

    Page 8 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    9/23

    &ompetisi pada sekresi tubulus ginjal adalah mekanisme yang penting

    dalam interaksi ini.

    II.3.3 Interaks ,armak-)namk 

    Interaksi ini terjadi bila sesuatu obat secara langsung merubah aksi molekuler atau

    kerja fisiologis obat lain. &emungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi 2

    ( 1bat-obat tersebut menghasilkan kerja yang sama pada satu organ sinergisme.

    * 1bat-obat tersebut kerjanya saling bertentangan antagonisme .

    + 1bat-obat tersebut bekerja independen pada dua tempat terpisah. &ebanyakkan

    interaksi obat diakibatkan terjadinya perubahan adsorbsi, distribusi, metabolisme

    dan elkresi obat. /kibat yang dapat ditimbulkan oleh interaksi obat 2 Potensiasi,&erusakan dan $oksik 3 efek samping

    II.! Interaks astr-ntestnal

    Interaksi gastrointestinal adalah interaksi dua atau lebih obat yang diberikan secara

     bersama-samaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan. Interaksi gastrointestinal

    umumnya mempengaruhi proses absropsi obat sehingga dapat digolongkan dalam interaksi

    absropsi yang merupakan bagian dari interaksi farmakokinetik.Interaksi gastrointestinal

    dibagi menjadi + golongan yaitu E

    1. Interaks antara -'at )engan -'at lan

    Interaksi obat dengan obat adalah interaksi suatu obat dengan obat lain dalam saluran

     pencernaan, dimana interaksi ini terjadi pada sebelum obat diabsropsi oleh saluran

     pencernaan usus.sehingga dapat menggangu absropsi salah satu obat. Caktor atau

    mekanisme kerja terjadinya interaksi obat dalam gastrointestinal2

    Interaksi langsung

    /dalah interaksi secara fisika atau kimia antara obat dalam lumen saluran cerna

    sebelum diabsropsi sehingga menganggu proses absropsi. mekanisme yang dapat

    mengubah kecepatan absropsi obat dalam FI tract dipengaruhi banyak faktor antara

    lain E berubahnya kecepatan aliran darah FI, motilitas gi, p6 FI, kelarutan obat,

    metabolisme FI atau mucosa FI, terbentuknya komplek yang tidak larut.

    4ontoh2

    Page 9 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    10/23

    (. Penurunan motilitas Fastroitestinal, disebabkan karena obat-obat golongan morfin

    dan obat-obat dengan efek antikolinergik misalnya antidepresan trisiklik 

    *. Pemberian obat tetrasiklin bersama obat dengan kation multivalent 4a, !g, Ce,

    /l maka akan terbentuk suatu kompleks atau khelat yang tidak dapat diabsorbs.

    +. 1bat terjebak dalam makanan contoh ampisilin

    D. 1bat diabsropsi obat lain 2 lincomycin dan kaolin-pektin, obat dengan

    karboadsorben.

    9. Perubahan ion 2 cholestryramin-alfarin

    G. Peningkatan absropsi digoksin atau penurunan absropsi estrogen dalam

    kontrasepsi oral yang digunakan secara bersamaan dengan antibiotika

    Perubahan p6 cairan saluran cerna

    #imana perubahan p6 pada cairan saluran cerna akan mempengaruhi kelarutan

    dan absropsi obat-obat yang bersifat asam atau basa. 4ontoh 2 pemberian antasida

     bersamaan dengan tetrasiklin, maka akan mengurangi absropsi dari tetrasiklin

    Perubahan aktu pengosongan lambung dan aktu transit dalam usus motilitas

    saluran cerna

    'mumnya obat diabsropsi di dalam usus, di mana absorbs usus jauh lebih cepat

    dibandingkan di lambung. 1leh karena itu, makin cepat obat sampai ke usus maka

    makin cepat juga obat diabsropsi. 1bat

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    11/23

    Perubahan flora usus

    Secara normal flora usus berfungsi sebagai 2a. Sintesis vitamin k dan merupakan sumber vitamin k yang penting

     b. Sebagai metabolisme obat levodopa

    c. !emecah sulfasalain menjadi bagian-bagian yang aktif 

    d. 6idrolisis glukoronid yang di ekresi melalui empedu sehingga terjadi sirkulasienterohepatik yang memperpanjang kerja obat kontrasepsi oral

    Pemberian antibiotika spektrum luas seperti 2 tetrasiklin, sulfonamide, ampisilin,

    kloramfenikol akan mempengaruhi flora usus, sehingga menghambat sintes vitamin

    & oleh mikroorganisme usus. /pabila antibiotika ini diberikan bersama antikoagulan

    oral, maka efek antikoagulan akan meningkat dan dapat terjadi pendarahan.

    0fek toksik pada saluran cerna

    $erapi kronik dengan asam mefanamat, neomisin, kolkhisin menimbulkan

    sindrom malabsorbsi yang menyebabkan absorbs obat lain terganggu

    !ekanisme tidak diketahui

    /da beberapa obat mengurangi jumlah absorbs obat lain dengan mekanisme yang

    tidak diketahui. !isalnya E fenobarbital yang dapat menguranmgi absorbs

    griseofulvin dalam saluran cerna

    2.  Interaks antara -'at )engan makanan

    Interaksi obat dengan makanan masih belum banyak diketahui, seperti halnya

    dengan interaksi obat dengan obat lain maka interksi ini juga mempengaruhi absorbsi

    obat. Interaksi obat dengan makanan dapat terjadi karena beberapa hal2

    a. $erjadinya perubahan p6 dalam lambung, sehingga menyebabkan penundaan absorbs

    obat. b. Perubahan motilitas usus, misal rifampisin dan isoniaida yang absrobsinya lebih

    kecil pada pemakaian setelah makan dibandingkan jika obat tersebut diminum pada

    aktu lambung kosongc. $erjadinya reaksi kimia yang membentuk kompleks, sama dengan seperti obat-obat

    yang mengandung kation multivalent, tetrasiklin akan membentuk khelat dengan

    Page 11 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    12/23

    makanan yang mengandung ion kalsium, magnesuium atau besi sehingga susah

    diabsrobsid. $erjadinya pembentukan senyaa ;-nitrosos nitrosamine yang disebut kanserogen.

    Ini terjadipada at makanan yang mengandung nitrit nitrit biasanya digunakan

    sebagai pengaet daging dan sosis dengan aminifenaone. Selain menghambat absorbsi obat, ada juga obat-obat tertentu yang absrobsinya lebih

    cepat dan sempurna jika diberikan bersama makanan. !isal 2 spironolakton atau

    fenitoin absrobsinya lebih cepat diberikan bersama makanan dan absorbs griseofulvin

    bersifat lipofil akan meningkat jika diberikan bersama makanan yang banyak 

    mengandung lemak

    contoh interaksi obat berdasarkan indikasi penggunaan obat2

    (. /ntibiotika 4ephalosforin dan penicillin

    &onsumsi antibiotik pada saat perut kosong untuk mempercepat absorbsi. 0ritromisin

    8angan di konsumsi bersama dengan jus buah-buahan atau grape fruit yang dapat

    menurunkan efektifitas obat Folongan sulfa

    !eningkatkan resiko kekurangan vitamin %(*

    $etrasiklin

    Produk susu dapat mengurangi efektivitas obat, dan juga menurunkan absorbsi

    vit. 4.

    *. /ntidepresan !/1 Inhibitor 

    !akanan dengan kadar tyramin yang tinggi seperti daging yang diproses, bir dan

    anggur dapat menyebabkan krisis hipertensi. Folongan $risiklik 

    %anyak makanan terutama daging, ikan dan makanan kaya vit 4 dapat

    menurunkan penyerapan obat.

    +. /ntihipertensi dan obat jantung

    /40 Inhibitor &onsumsi obat pada saat perut kosong, akan meningkatkan absorbsi obat.

    /lfa blocker 

    #ikonsumsi dengan minuman atau makanan untuk menghindari kelebihan

     penurunan tekanan darah. /nti aritmia

    6indari konsumsi kafein karena meningkatkan 3 mempercepat denyut jantung.

    Page 12 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    13/23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    14/23

    !akanan yang asin meningkatkan retensi cairan. &onsumsi makanan yang kaya

    kalsium, vit &, kalium dan protein untuk mencegah defisiensi.(@. !ineral 1il

    Penggunaan yang berlebihan menyebabkan defisiensi vit /, #, 0 dan &.

    ((. Penurun &olesterol

    4holestyramin

    !eningkatkan ekskresi folat dan vit /, #, 0 dan &. Femfibroil

    6indari makanan berlemak karena dapat menurunkan efektivitas obat dalam

    menurunkan kolesterol.

    (*. /nti 8amur  Clukonaol, &etokonaol, Itrakonaol, Friseofulvin

    6indari makanan atau minuman yang mengandung susu, keju, yoghurt, es krim

    atau antasida.'ntuk alcohol dapat menyebabkan efek samping berupa mual, ,

    keram perut, muntah, sakit kepala dan kemerahan dengan panas di muka.(+. 1bat Penghambat enim Folongan Statin Cluvastatin, Bovastatin, Pravastatin,

    6indari minum alcohol karena dapat meningkatkan resiko kerusakan hati. Simvastatin

    6indari minun lovastatin dan simvastatin bersama jus grapefruit karena dapat

    meningkatkan terjadinya efek samping akibat terjadinya peningkatan kadar obat

    dalam tubuh.

    3. Interaks antara -'at )engan mnuman

    Interaksi obat yang dimaksud di sini adalah interaksi obat dengan minuman berupa

    teh, susu, kopi, dan alkohol, contoh 2

    a. $eh mengandung senyaa tanin yang dapat mengikat berbagai senyaa aktif obat

    sehingga sukar diabsorbsi atau diserap dari saluran pencernaan. 4ontohnya

    antihistamin, obat yang paling banyak digunakan untuk mengatasi seperti alergi

    hidung rhinitis, gatal-gatal pada kulit, galidata urtikaria. 1bat yang memberi efek 

    samping sedasi rasa kantuk ini tidak boleh bersamaan dengan makanan atau

    minuman yang mengandung tanin. !isalnya, teh pekat. $anin akan mengendap padasaluran pencernaan, sehingga obat akan sulit diabsrobsi. ;amun teh encer tidak 

    menjadi masalah bagi orang yang mengkonsumsi anthihistamin karena kadar taninya

    tidak begitu tinggi. Selain pada teh pekat, tanin juga banyak terdapat pada buah-

     buahan yang berasa sepat, seperti salak dan sao.

    Page 14 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    15/23

     b. Susu mempunyai sifat dapat menghambat absorbsi at-at aktif tertentu terutama

    antibiotika. 8ika obat kurang diabsorbsi, berarti daya khasiat atau kemanjurannya juga

    akan berkurang, sehingga penyembuhan mungkin tidak akan tercapai.karena

    itupemberian antibiotika, misalnya ampisilin, amoksilin, kloramfenikol dan lain-lain.

    8angan minum bersamaan atau berdekatan aktunya dengan minum susu. Sebaiknya

    tunggu sekitar dua jam setelah atau sebelum minum antibiotika, agar penyerpan obat

    antibiotika tersebut di saluran pencernaan tidak terganggu.$idak semua jenis obat

    tidak baik dikonsumsi bersama-sama dengan susu. /da beberapa obat, terutama yang

     bersifat mengiritasi lambung, justru dianjurkan untuk diminum bersama susu atau

     pada aktu makan. Funanya agar susu atau makanan tersebut dapat mengurangi efek 

    iritasi lambung dari obat yang dikonsumsi. Jalaupun susu atau makanan dapat

    sedikit mengurangi daya kerja obat tersebut, namun efek perlindungannya terhadap

    iritasi lambung lebih bermanfaat dibandingkan dengan efek penurunan daya kerja

    obat yang sangat sedikit.1bat-obat seperti ini, contohnya obat-obat antiinflamasi

    nonsteroid seperti asetosal dan ibuprofen, yang biasa diberikan untk meredakan atau

    mengurangi rasa sakit, nyeri, atau demam. %egitu juga obat-obat kortikosteroid yang

     biasanya digunakan untuk meredakan inflamasi misalnya bengkak atau gatal-gatal

    seperti prednison, prednisolon, metilprednisolon dan lain-lain

    c. &opi, sebagaimana kita ketahui mengandung kafein. &afein bekerja merangsang

    susunan syaraf pusat. 8adi agar efek stimulan terhadap susunan syaraf pusat tidak 

     berlebihan, hindari mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung kafein seperti

    kopi, teh, coklat, minuman kola dan beberapa merek minuman berenergi energy

    drink ketika sedang dalam pengobatan menggunakan obat-obat yang juga dapat

    merangsang susunan syaraf pusat seperti obat-obat asma yang mengandung teofilin

    atau epinefrin

    d. /lkohol mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap fisiologis tubuh sehingga

    dapat menganggu atau bahkan mengubah respons tubuh terhadap obat yang

    diberikan. 4ontohnya, obat-obat antihistamin atau antialergi biasasnya diberikan

    untuk meringankan gejala alergi, flu dan batuk @ umumnya menyebabkan mengantuk.

    &onsumsi antihistamin bersama dengan alkohol akan menambah rasa kantuk dan

    memperlambat performa mental dan motorik. /lkohol juga akan meningkatkan resiko

     pendarahan lambung dan kerusakan hati jika dikonsumsi bersama obat-obat

    Page 15 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    16/23

     penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau asetaminofen. /lkohol juga dilarang

    diminum bersama dengan obat-obat penurun tekanan darah tinggi golongan beta-

     blocker seperti propanolol. &ombinasi alcohol- propanolol dapat menurunkan

    tekanan darah secara drastis dan membahayakan.jia pasien. $ape, alaupun sedikit

     juga mengandung alkohol, terutama tape ketan atau tape beras. 1leh sebab

    itusebaiknya kurangi atau hindari makan tape ketika mengkonsumsi obat-obat yang

    dapat berinteraksi dengan alkohol seperti yang diuraikan di atas.

    e. ;orit yang digunakan untuk kembung dan diare, bersifat menyerap racun dan at-at

    lainnya di lambung. Sifat inilah sebenarnya yang dipakai untuk mengurangi kembung

    dan diare. ;amun, norit menyerap at-at di lambung hampir tidak pilih bulu

    sehingga obat-obat yang anda minum dalam aktu bersamaan atau dalam rentang

    aktu +-9 jam sekiotar aktu makan norit juga akan ikut disrap oleh norit./kibatnya, penyerapan obat oleh tubuh justru berkurang sehingga efek atau khasiat

    obat yang diminum berkurangb dan efek pengobatan tidak dapat dicapai

    !.  Interaks )engan at lan

    a. !ineral seperti kalsium, magnesium, aluminium dan at besi dapat bereaksi dengan

     beberapa obat tertentu, misalnya antibiotika tetrasiklin dan turunan fluoroHuinolon

    seperti ciprofloKacin, levofloKacin dan trovafloKacin. !embentuk senyaa yang

    sukar diabsropsi atau diserap oleh tubuh. 8ika ini terjadi, maka tujuan pengobatan

    dengan antibiotika untuk membunuh kuman penyakit di dalam tubuh akan terganggu

    dan mungkin tidak tercapai. 'ntuk obat jantung, dibarengi dengan asupan makanan

    atau minuman yang mengandung kalium, seperti salak. Pasalnya, obat jantung akan

    menimbulkaan kontraksi tersebut. Satu penelitiaan mengungkapkan baha penurunan

    absropsi antibiotika karena drug interaction dengan mineral-mineral tersebut dapat

    mencapai 9@-:9 persen.

     b. ;atrium garam dapur akan mengurangi efek dari obat diuretik yang bertujuan

    untuk mengeluarkan garam dari tubuh sebagai anti hipertensi. ;atrium terbanyak 

    terbanyak terdapat pada garam dapur natrium klorida @, juga pada makanan yang

    asin-asin dan mengandung banyak garam

    Page 16 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    17/23

    BAB III

    PEMBAHA$AN

    III.1 Pengg-l-ngan &'at-'at (ang 'ernteraks )alam gastr-ntestnal

    N

    -

    &'at

    Pre40tan

    &'at &'jek Mekansme )an

    Interaks

    E"ek (ang

    Dtm'ulkan

    Penanganan5

    Peme4ahan

    Masalah

    (. $etrasiklin /ntasida Pembentukan

    senyaa kompleks

    tetrasiklin dengan

    logam valensi III.

    &onsentrasi obat

    dalam plasma

    menurun.

    0fek menurun.

    $idak dapat

    digunakan secara

     bersamaan.

    Page 17 of 23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    18/23

    *. Simitidin $etrasiklin $mt)n akan

    mengikat reseptor 

    6* didalam

    lambung sehingga

    0r-)uks  asam

    dalam lambung

     berkurang.

     p6 lambung

    meningkat

    menjadi lebih

     basa.

    $etrasiklin bentuk 

    terionnya yang

    lebih banyak  

    daripada

    molekulnya.

    1bat yang

    terabsorbsi lebih

    sedikit.

    &adar obat dalam

    darah menjadi

    sedikit.

    resistensi dari

     bakteri.

    $etrasiklin diganti

    dengan antibiotik 

    lain yang nerro

    spectrum.

    3. $etrasiklin3

    kloramfenik 

    ol3ampisilin

    /ntikoagula

    n

    oral3sulfasal

    ain3levodop

    a3kotrasepsi

    oral

    /kan mengubah

    flora normal usus

    !eningkatkan

    efektivitas anti

    koagulan oral

    !engurangi

    efektivitas

    sulfasalain

    !eningkatkan

     bioavailabilitas

    levodopa

    !engurangi

    efektifitas

    kontrasepsi oral.

    $idak dapat

    digunakan secara

     bersamaan

    !.  ;S/I#

    atau

    &olesterami

    n

    !embentuk 

    kompleks antara

    Struktur molekul

    obat

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    19/23

    hidroksil

    sulfonamid

    e

    kolesteramin

    dengan obat < obat

    yang memiliki

    gugus karboksilat

    ;S/I# atau

    hidroksil

    sulfonamid.

    membesar

    $idak bisa

    terabsorbsi.

     bersamaan.

    6.

    Senyaa

    yang

    mengandun

    g !g, /l,

    4a, dan Ce

    /ntibiotik 

    golongan

    Luinolon

    !embentuk khelat

    secara signifikan.

      !engurangi

    absorpsi Huinolon.

    $idak dapat

    digunakan secara

     bersamaan.

    7. kolesterami

    n

    arfarinanti

    koagulan

    !embentuk 

    senyaa kompleks.

    Penurunan efek 

    antikoagulan dari

    arfarin.

    Peningkatan

    faktor eliminasi

    dari arfarin.

    Pemberian selang

    aktu selama +

     jam.

    !emonitoring

    aktivitas arfarin

    8. /l16+

    atau

    4a*41+

    4iprofloKaci

    n

    !embentuk 

    senyaa kompleks/bsorpsi4iprofloK

    acin menurun

    sebesar 9@

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    20/23

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    21/23

    Simitidin adalah obat 6* blocker dimana dia akan mengikat reseptor 6* didalam lambung

    sehingga produksi asam dalam lambung berkurang. /kibatnya, p6 lambung menjadi lebih

     basa3p6 tinggi tidak asam daripada normalnya. p6 yang tinggi ini menyebabkan tetrasiklin

    yang bersifat asam menjadi bentuk terionnya yang lebih banyak daripada molekulnya.

    /kibatnya obat yang terabsorbsi lebih sedikit.

    #ampak dari absorbsi yang sedikit tersebut, kadar obat dalam darah menjadi sedikit dan

    efeknya tidak mampu membunuh bakteri karena tetarasiklin merupakan antibiotik.

    &egagalan yang lebih berbahaya adalah terjadinya efek resistensi dari bakteri.

    Penanganannya2 tetrasiklinnya diganti dengan antibiotik lain yang nerro spectrum.

    +. Interaksi antara tetrasiklin3kloramfeenikol3ampisilin dengan antikoagulan

    oral3sulfasalain3levodopa3kontrasepsi oral.

    Pemberian antibakteri berspektrum luas seperti tetrasiklin, kloramfenikol dan ampisilinakan mengubah flora normal usus sehingga akan meningkatkan efektivitas anti koagulan oral

    yang diberikan secara bersama-sama, mengurangi efektivitas sulfasalain, meningkatkan

     bioavailabilitas levodopa dan mengurangi efektifitas kontrasepsi oral. Penanganannya2 tidak 

    dapat digunakan secara bersamaan.

    D. Interaksi antara kolesteramin dengan ;S/I# atau hidroksil sulfonamide

    &olesteramin dapat membentuk kompleks dengan obat < obat yang memiliki guguskarboksilat ;S/I# atau hidroksil sulfonamid. /kibatnya struktur molekul obat

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    22/23

    &olesteramin dengan arfarin antikoagulan yang menyebabkan aktifitas koagulan lebih

    rendah penurunan efek antikoagulan dari arfarin. Selain itu , diliterature disebutkan pula

     baha terjadi peningkatan faktor eliminasi dari arfarin.  Penanganannya2 pemberian selang

    aktu selama + jam, sedangkan untuk mengatasi apakah eliminasi berpengaruh signifikan

    atau tidak yakni dengan memonitoring aktivitas arfarin. 8ika diperlukan, dosis dari arfarin

    dinaikkan sedikit demi sedikit.

    :. Interaksi antara 4iprofloKacin dengan /l16+ atau 4a*41+4iprofloKacin akan membentuk ikatan kompleks dengan logam valensi II atau III

    sehingga absorpsi 4iprofloKacin menunjukkan penurunan sebesar 9@

  • 8/18/2019 2 IO Gastrointestinal

    23/23

    suasana alkalis, absorpsi per satuan luas area absorpsi akan lebih lambat. #engan demikian

    dipercepatnya disolusi aspirin oleh basa akan mempercepat absorpsinya. /kan tetapi, suasana

    alkali pada saluran pencernaan akan mengurangi kelarutan beberapa obat yang bersifat basa

    seperti tetrasiklin. Penanganannya2 daapat digunakan secara bersamaan hanya untuk obat

    yang bersifat asam yang sukar larut dalam cairan saluran cerna.

    BAB I<

    PENUTUP

    I