10. Klasifikasi Iklim_3

download 10. Klasifikasi Iklim_3

If you can't read please download the document

description

agroklimatologi

Transcript of 10. Klasifikasi Iklim_3

  • KLASIFIKASI IKLIM

    Dr. Mujiyo , SP., MP.

    PROGRAM STUDI ILMU TANAH

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2014

  • Macam Klasifikasi Iklim

    Klasifikasi Iklim Genetik

    Klasifikasi Iklim Empiris

  • Dasar Klasifikasi Iklim Genetik

    Mendasarkan kriterianya pada faktor-faktor iklim penyebab ;

    Aliran massa udara

    Zona-zona angin, benua, lautan

    Radiasi surya

  • Dasar Klasifiakasi Iklim Empirik

    Kriteria didasarkan dari hasil pengamatan dalam waktu lama dan teratur terhadap unsur-unsur iklim

  • Klasifikasi genetik :

    Menghasilkan klasifikasi untuk daerah yang lebih luas

    Kurang teliti

    Klasifikasi empirik :

    Menghasilkan klasifikasi untuk daerah yang lebih sempit

    Penentuan tipe iklim lebih teliti

    Solusi untuk mengatasi kelemahan :Menggabungkan kedua macam klasifikasi tersebut

  • Macam Klasifikasi Genetik

    I. Klasifikasi iklim menurut daerah penerimaan radiasi surya

    Klasifikasi iklim yang pertama

    Paling sederhana

    Oleh ahli Yunani kuno

  • Membagi bumi menjadi lima wilayah ;

    satu iklim tropika : 23,5 0 LU 23,50 LS

    dua iklim subtropika : 23,5 0 LU - 66,50 LU dan 23,50 LS - 66,50 LS

    dua iklim kutub : > 66,5 0 LU dan > 66,50

    LS

    Dasar penentuan sudut 23,50 dan 66,50

    adalah rata-rata sudut deklinasi suryamaksimum

  • 66,50 LU

    23,50 LU

    23,50 LS

    66,50 LS

    00

    23,50 LU

    900 LU

    900 LS

    Kutub Utara

    Sub Tropika

    Equator

    Kutub Selatan

    Sub Tropika

  • Ciri-ciri tropika :

    suhu tinggi sepanjang tahun

    variasi suhu musiman lebih kecil dari pada variasi diurnal / harian (siang malam)

    Ciri-ciri kutub:

    suhu rendah sepanjang tahun

    variasi suhu musiman lebih besar dari pada variasi diurnal

  • Macam Klasifikasi Genetik

    II. Klasifikasi iklim menurut sirkulasi udara

    Hubungannya dengan iklim wilayah sesuai dengan regim (zona) angin atau massa udara

    Hettner, Alissov, Flohn

  • Klasifikasi iklim oleh Hettner (1931)

    Mendasarkan pada sistem angin, benua, jumlah dan periode hujan, posisi relatif terhadap lautan, dan ketinggian tempat dari permukaan laut

  • Klasifikasi iklim oleh Alissov (1936)

    Kriteria klasifikasi pada sirkulasi massa udara secara umum

  • Klasifikasi iklim oleh Flohn (1950)

    Lebih bagus dari klasifikasi iklim sebelumnya

    Menggunakan kriteria aliran angin global dan karakteristik hujan

  • Tipe Iklim Sifat-Sifat Tipe Vegetasi

    Zona Ekuatorial

    (Equatorial Westerly)

    basah terus-menerus Hutan hujan tropik, hujan

    monsoon

    Zona Tropika

    (Tropical Winter Trade)

    hujan musim panas savana/sabana, hutan

    kering

    Zona Sub Tropika Kering

    (Sub Tropical Dry)

    kering stepa, gurun stepa, gurun

    Zona Hujan Winter Sub

    Tropika (Subtropical

    Winter Rain)

    hujan musim dingin pohon berdaun keras

    Zona Ekstratropika

    (Extra Tropical Westerly)

    hujan sepanjang tahun pohon berdaun lebar dan

    hutan campuran

    Zona Sub Polar hujan sepanjang tahun

    terbatas

    hutan konifera

    Zona Boreal hujan musim panas, salju

    musim dingin terbatas

    tundra

    Zona Kutub hujan musim panas, salju

    sepanjang tahun

    gurun es

  • Hutan Tropika

  • Savana

  • Stepa

  • Hutan Konifera

  • Tundra

  • Dasar Klasifikasi Iklim Empirik :

    Klasifikasi iklim berdasarkan rational moisture budget (neraca air)

    Klasifikasi iklim berdasarkan pertumbuhan vegetasi

  • Klasifikasi iklim berdasarkan rational moisture budget :

    Oleh Thornthwaite (1948)

    Konsep dasar menggunakan evapotranspirasi potensial (ETp) dan neraca air

    ETp :

    dihitung dari suhu rata -rata bulanan (T dalam 0C) dengan koreksi panjang hari

  • Perhitungan ETp untuk 30 hari (panjang hari 12 jam) :

    ETp = 1,6 (10 T/I) a

    ETp : dalam cm

    I : jumlah 12 bulan dari

    a : fungsi dari I sebagai berikut :

    = 675 x 10-9 I3 771 x 10-7 I2 + 0,01792 I +0,44239

    : perhitungan a sangat kompleks, sudah tersedia dalam bentuk tabel

    (T/5) 1,54

    12

    i=1

  • Selanjutnya dalam neraca air bulanan, surplus (S) atau defisit (D) air bulanan menunjukkan ketersediaan air tanah

    S dan D dapat dihubungkan dengan ETp sehingga menghasilkan indeks kelembaban (moisture index, Im) ;Im = (100 S 60 D) / ETp

    Persamaan ini kemudian direvisi dengan menghilangkan pembobotan 60% pada D, sehingga persamaan :Im = 100 (S D) / ETp

    = 100 (P/ETp 1)P : curah hujan tahunan

  • Tipe-tipe iklim Thorhnthwaite berdasarkan persamaan Im ;

    Nilai ImKelembaban

    (Tipe Iklim)Notasi

    PE

    (cm)

    Wilayah Suhu

    (Tipe Iklim)

    > 100 perhumid A > 114 megathermal

    20 100 humid B1 B4 57 114 mesothermal

    0 20 subhumid lembab C2 28,5 57 microthermal

    -33 0 subhumid kering C1 14,2 28,5 tundra

    -67 -33 semi arid D < 14,2 frost

    -100 -67 arid E

  • Sistem klasifikasi ini telah banyak digunakan di berbagai wilayah, meskipun belum pernah dipublikasikan dalam bentuk peta iklim

    Kurang memadai untuk daerah tropika dan semi arid, karena daerah tropika variasi suhu bulanan (bahkan harian) sangat kecil, sehingga perhitungan yang didasarkan atas suhu udara tidak sensitif

  • Klasifikasi Iklim Berdasarkan Pertumbuhan Vegetasi :

    1. Sistem Klasifikasi Koppen

    Klasifikasi utama yang mendasarkan hubungan antara iklim dan pertumbuhan vegetasi

  • Dasar Klasifikasi :

    Suhu dan hujan rata-rata bulanan dan tahunan yang dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami

    Vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya

    Vegetasi tumbuh dan berkembang sesuai dengan hujan efektif yaitu kesetimbangan antara hujan, suhu dan evapotranspirasi

  • Penamaan :

    1. huruf pertama (huruf besar) : tipe utama2. huruf kedua (huruf kecil) menyatakan pengaruh

    hujan3. huruf ketiga (huruf kecil) menyatakan suhu udara4. huruf keempat (huruf kecil) menyatakan sifat -sifat

    khusus

    Secara umum, bila telah sampai kombinasi dua

    huruf sudah cukup menggambarkan iklim suatu daerah

  • Tipe Utama :

    Tipe Ciri -Ciri

    A Iklim hujan tropik, suhu bulan terdingin > 18 0C

    B Iklim hujan, evaporasi > presipitasi

    C Iklim sedang berhujan, suhu bulan terdingin berkisar antara -

    3 0C sampai dengan 18 0C dan suhu bulan terpanas > 10 0C

    D Iklim hujan dingin (boreal), suhu bulan terdingi < -3 0C dan

    suhu bulan terpanas > 10 0C

    E Iklim kutub, suhu bulan terpanas < 10 0C

  • Pengaruh Hujan :

    Tipe Ciri -Ciri

    f selalu basah, hujan setiap bulan > 60 mm

    s bulan-bulan kering jatuh pada musim panas

    S semi arid (stepa atau padang rumput)

    w bulan-bulan kering jatuh pada musim dingin (winter)

    W arid (padang pasir)

    m khusus untuk tipe iklim A digunakan lambang m

    (monsoon) yang berarti musim keringnya pendek, tetapi

    curah hujan tahunan cukup tinggi, sehingga tanah cukup

    lembab dengan vegetasi hutan hujan tropik

    F daerah tertutup es abadi

  • Pengaruh Suhu :

    Tipe Ciri -Ciri

    a suhu rata-rata dari bulan terpanas > 22,2 0C

    b suhu rata-rata dari bulan terpanas < 22,2 0C, dan paling

    sedikit empat bulan suhunya > 10 0C

    c hanya 1 4 bulan suhunya > 10 0C dan suhu bulan terdingin

    > -38 0C

    d suhu bulan terdingin < 38 0C

    e suhu rata-rata tahunan < 18 0C

    i perbedaan suhu antara bulan terpanas dan terdingi < 5 0C

    k suhu rata-rata tahunan < 18 0C dengan suhu bulan terpanas

    18 0C

    l suhu semua bulan antara 10 22 0C

  • Berdasarkan dua kombinasi huruf pertama, maka ada 12 tipe iklim :

    Tipe Ciri -Ciri

    Af, Aw, Am Daerah iklim hujan tropik

    BS, BW Daerah iklim kering

    CF, Cs, Cw Daerah iklim sedang berhujan

    Df, Dw Daerah iklim hujan dingin

    Ew, Ef Daerah iklim kutub

  • 2. Sistem Klasifikasi Schimdth Ferguson

    Sangat terkenal di Indonesia dan banyak digunakan dalam bidang perkebunan dan kehutanan serta klasifikasi tanah

    Modifikasi dari sistem klasifikasi iklim oleh Mohr

    Menggunakan dasar unsur iklim hujan

    Data hujan bulanan paling sedikit 10 tahun

  • Kriteria yang digunakan adalah penentuan bulan kering, bulan lembab, dan bulan basah :

    Bulan Kering (BK) : rata -rata curah hujan bulanan < 60 mm

    Bulan Lembab (BL) : rata-rata curah hujan bulanan antara 60 100 mm

    Bulan Basah (BB) : rata -rata curah hujan bulanan > 100 mm

  • Q =

    Penentuan tipe iklim mempergunakan nilai Q :

    %100ker

    xbasahbulanrerataJumlah

    ingbulanrerataJumlah

  • Nilai Q :

    Tipe Nilai Q Ciri -Ciri

    A < 14,3 Daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan

    tropika

    B 14,3 33,3 Daerah basah dengan vegetasi masih hutan hujan

    tropika

    C 33,3 67 Daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba,

    diantaranya terdapat jenis vegetasi yang daunnya gugur

    pada musim kemarau, misalnya jati

    D 67 100 Daerah sedang dengan vegetasi hutan musim

    E 100 167 Daerah agak kering dengan vegetasi hutan sabana

    F 167 300 Daerah kering dengan vegetasi hutan sabana

    G 300 700 Daerah sangat kering dengan vegetasi padang ilalang

    H > 700 Daerah ekstrim kering dengan vegetasi padang ilalang

  • 3. Sistem Klasifikasi Oldeman

    Menghubungkan unsur iklim hujan dengan pertanian, khususnya tanaman pangan

    Penentuan klasifikasi iklim menggunakan ketentuan panjang periode bulan basah dan bulan kering berturut -turut

    Kriteria dalam pengklasifikasiannya berdasarkan perhitungan bulan basah (BB), bulan lembab (BL), dan bulan kering (BK) yang batasannya memperhatikan peluang hujan, hujan efektif, dan kebutuhan air tanaman

  • Konsep yang dikemukakan oleh Oldeman :

    1. Padi sawah akan membutuhkan air rata-rata per bulan 145 mm dalam musim penghujan

    2. Palawija membutuhkan air rata-rata 50 mm per bulan pada musim kemarau

    3. Hujan bulanan yang diharapkan dengan peluang kejadian 75% = 0,82 kali hujan rata -rata bulanan dikurangi 30

    4. Hujan efektif untuk padi sawah adalah 100%

    5. Hujan efektif untuk palawija dengan kanopi tertutup rapat sebesar 75%

  • Dengan konsep pemikiran di atas maka dapat dihitung hujan bulanan yang diperlukan untuk padi sawah maupun palawija (X) dengan menggunakan data jangka panjang, yaitu :

    Padi sawah : 145 = 1,0 (0,82X 30)X = 213 mm/bln

    Palawija : 50 = 0,75 (0,82X 30)X = 118 mm/bln

    Nilai 213 dan 118 mm per bulan selanjutnya dibulatkan menjadi 200 dan 100 mm per bulan yang digunakan sebagai batas penentuan bulan basah (BB) dan bulan kering (BK)

  • Kriteria yang digunakan adalah penentuan bulan kering, bulan lembab, dan bulan basah :

    Bulan Kering (BK) : rata-rata curah hujan bulanan < 100 mm

    Bulan Lembab (BL) : rata-rata curah hujan bulanan antara 100 200 mm

    Bulan Basah (BB) : rata-rata curah hujan bulanan > 200 mm

    Penentuan klasifikasi iklim menggunakan ketentuan panjang periode bulan basah dan bulan kering berturut -turut

  • Padi Sawah

  • Palawija

  • Tipe iklim utama ada 5 tipe yang didasarkan pada jumlah bulan basah berturut -turut :

    Tipe

    Utama

    Jumlah Bulan Basah

    Berturut -Turut

    A > 9

    B 7 9

    C 5 6

    D 3 4

    E < 3

  • Subdivisi ada 4 yang didasarkan pada jumlah bulan kering berturut - turut :

    Sub

    Divisi

    Jumlah Bulan Kering

    Berturut -Turut

    1 < 2

    2 2 3

    3 4 6

    4 > 6